20 Jun 2019
  Humas Berita,

Sultan HB X: Dalam Kepemimpinan Harus Mengedepankan Kesejahteraan Rakyat

Yogyakarta (21/06/2019) jogjaprov.go.id – Pokok kepemimpinan itu adalah keteladanan, demikian nasehat ayahanda Sri Sultan HB X yang diberikan saat akan dinobatkan menjadi raja Kraton Yogyakarta. Selain itu adalah untuk tidak boleh mementingkan diri sendiri, namun semuanya yang dijalankan adalah untuk menuju kesejahteraan masyarakat. Hendaknya harus berani, “Katakan yang benar kalau benar dan katakan salah apabila memang salah”. Yang demikian itu janganlah menjadi keraguan untuk berkata yang sebenarnya kepada siapapun.

Hal demikian dikatakan oleh Sri Sultan HB X yang juga Gubernur DIY saat menerima Pimpinan Tim Kajian Watimpers beserta rombongan di Kraton Kilen, Yogyakarta, Kamis (20/06).

Bila  yang baik diberikan pujian, maka apabila ada sesuatu yang salah walaupun mempunyai kedudukan yang tinggi di masyarakat hendaknya juga harus berani menyampaikannya ataupun memberikan koreksi, tambahnya. Dikemukakan pula kepada tim bahwa dalam membangun pemerintahan hendaknya berlandaskan pada budaya karena buda merupakan alat perekat bangsa.

Setelah berdialog selama hampir 2,5 jam tersebut, Penanggung Jawab Tim Kajian Mayjen TNI (Purn) Dr. I.G.N. Arsana, S.E., M.M., P.Sc. serta ketua Tim Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum., Anggota Tim Kajian Dr. L.G. Saraswati Putri, M.Hum., dan Sekretaris Tim Kajian Indri Putrianti, S.Ikom, berpamitan untuk melanjutkan melaksanakan tugas.

Turut mendapingi dalam kesempatan tersebut adalah menantu Sri Sultan HB X, KPH Noto Nagoro serta KPH Yudha Hadiningrat, Wakil Pengageng Parintah Ageng yang membidangi Sumber Daya Manusia (SDM) di Kraton Yogyakarta dan merangkap jabatan Wakil Pengageng Tepas Tandha Yekti, yaitu bagian yang membidangi pusat data Kraton. (teb)

Bagaimana kualitas berita ini: