21 Jun 2019

Keberadaan Ritel Modern Perlu Terus Diawasi

Sleman (21/06/2019) jogjaprov.go.id - Keberadaan ritel modern selama ini memang menjadi sarana penjualan produk yang efektif. Kebersihan, tata ruang yang bagus dan nyaman, serta area parkir yang luas jelas mampu menarik konsumen untuk berbelanja sambil berekreasi. Namun, keberadaan ritel modern harus terus diawasi.

Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Grand Opening Sleman City Hall di Lapangan Denggung, Sleman pada Jumat (21/06). Menurut Sri Sultan, minat konsumen yang besar terhadap ritel modern membuat makin banyak investor yang tertarik berbisnis di bidang ini.

"Namun harus dijaga bersama agar tidak terjadi praktik jumping atau menjual barang dengan harga jauh di bawah harga pokok. Untuk itu, diperlukan intervensi pemerintah daerah agar tercipta praktik trading yang berkaidah dan terlaksananya win-win solution," imbuh Sri Sultan.

Diungkapkan Sri Sultan, keberadaan ritel modern pun cukup positif karena mampu memberikan banyak pilihan berbelanja pada konsumen. Ritel modern dinilai mampu memberikan pelayanan yang lebih baik, dengan menyediakan batang bermutu dan terjangkau. Meski potensi pasar ritel Indonesia tahun ini agak melambat seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhannya diperkirakan tetap naik 10% dari tahun lalu.

Mewakili Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo, M.Si., Wakil Bupati Sleman, Dra. Muslimatun, M.Kes., mengatakan, atas nama jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman, ia mengucapkan selamat dengan berdirinya Sleman City Hall. Keberadaan pusat perekonomian baru ini diharapkan mampu melengkapi keberadaan sarana wisata belanja di Kabupaten Sleman.

"Kami berharap keberadaan Sleman City Hall akan membantu program pengembangan ekonomi Kabupaten Sleman. Keberadaannya yanh dekat dengan pusat pemerintahan Sleman diharapkan pula mampu mendukung pengembangan UMKM Sleman, yakni dengan cara menyediakan tempat khusus secara gratis untuk memasarkan produk-produk UMKM Sleman," ujarnya.

Dikatakan Muslimatun, terdapat 37.000 UMKM di Sleman. Besarnya potensi UMKM ini dapat memberikan manfaat optimal bagi pertumbuhan ekonomi Sleman apabila dikelola dan dibina dengan baik. Ditambahkannya, Pemkab Sleman pun terbuka dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan. Bagi Pemkab Sleman, CSR dari berbagai perusahaan merupakan energi tersendiri guna mendukung proses pembangunan, sekaligus sebagai tanggung jawab sosial bersama.

Komisaris Utama Sleman City Hall, KGPH Hadi Winoto mengungkapkan, dirinya berharap para pengusaha di DIY ikut berpartisipasi dalam pembangunan DIY. Untuk itu ia mengajak para pengusaha asal DIY bisa menjadi tuan di daerahnya sendiri.

"Pada akhir-akhir tahun ini, banyak sekali investor dari luar DIY yang menanamkan modal di DIY. Belum lagi nanti jiks YIA dioperasionalkan penuh. Karena itu, kami mengajak teman-teman investor di DIY jangan hanya jadi penonton di daerah sendiri. Kita harus berperan aktif," tegasnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: