23 Jun 2019

Sri Sultan: Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Komunitas Lokal

 

Jakarta (23/06/2019) jogjaprov.go.id - “Mudik itu masih berkaitan dengan udhik-udhik (sedekah). Mereka yang pulang mudik berbagi rejeki dengan mereka yang masih berada di garis kemiskinan. Udhik-udhik sejatinya adalah sebuah laku amal jariyah yang telah mentradisi sejak dulu. Dalam dimensi ekonomi, udhik-udhik dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan berbasis komunitas lokal,” ujar Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sultan juga kembali menekankan pentingnya islah kebangsaan atau usaha memperbaiki, mendamaikan, dan menghilangkan sengketa atau kerusakan demi menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa untuk menghindari perpecahan.

Hal ini disampaikan saat menghadiri acara Halal Bi Halal bersama trah Keraton Yogyakarta dan masyarakat DIY yang tinggal di Jabodetabek pada Minggu (23/06) di Balai Sudirman, Jakarta Selatan mulai pukul 10.00. Sultan hadir dengan didampingi oleh GKR Hemas. Turut hadir mendampingi Sultan yakni Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X bersama GKBRAy. A. Paku Alam. Para Putra dan Mantu Dalem yakni GKR Mangkubumi, GKR Condrokiwono, GKR Maduretno, GKR Bendara, KPH Wironegoro, KPH Purbodiningrat, dan KPH Yudonegoro, serta beberapa pejabat daerah DIY, dan anggota Forkopimda DIY juga tampak berada di lokasi.

Salah satu perwakilan pejabat DIY yang memberikan sambutan adalah Dr. Hasto Wardoyo, SP.OG (K). Dalam sambutannya Hasto memaparkan bahwa Kabupaten Kulon Progo kini mengalami perkembangan yang signifikan. “Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Gubernur yang telah mempercayakan pembangunan bandara YIA di Kulon Progo. Semoga dapat memberikan manfaat yang baik ke depannya,” ujar Hasto.

Adapun kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 1.400 tamu undangan dengan rincian 400 trah Keraton Yogyakarta dan 1.000 dari masyarakat umum. Peserta yang berasal dari masyarakat umum berasal dari Kota Yogyakarta dan empat kabupaten di DIY yakni Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun sebagai salah satu sarana menjaga keakraban dan sebagai anjangsana untuk dapat bertemu langsung dengan Ngarsa Dalem. Momen pertemuan ini juga dimanfaatkan oleh salah satu peserta yang berasal dari Kabupaten Bantul yang memberikan tanda mata kepada Sultan berupa sepatu bergambar wayang.

Selama kegiatan berlangsung, terdapat pula sajian tiga kesenian yang disajikan oleh perwakilan dari Paguyuban Kabupaten yakni tarian Panembromo dari Kabupaten Kulon Progo, Tari Bringharjo Gumregah dari Warga Kabupaten Bantul (Warkaban) dan Tari Penembromo dari Kabupaten Gunungkidul. Sebagai penutup, KHP Kridhamardawa Keraton Yogyakarta memberikan persembahan spesial berupa tarian Beksan Menak yang merupakan karya dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan lakon Bedhah Nagari Ngambarkustub. [vin]

HUMAS PEMDA DIY  

Bagaimana kualitas berita ini: