28 Jun 2019

Universitas Leiden Rencanakan Digitisasi Naskah dan Perluas Kerja Sama

Yogyakarta (28/06/2019) jogjaprov.go.id – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima kunjungan rombongan Universitas Leiden pada Jumat (28/06) siang di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Rektor Universitas Leiden Carel Stolker, Direktur Perpustakaan Universitas Leiden, Kurt de Belder, dan Permanent Representative of Leiden University in Indonesia, Marrik Bellen.

Seperti disampaikan oleh Marrik Bellen seusai kunjungan, Universitas Leiden berinisiasi untuk memaksimalkan potensi kerja sama dalam hal perawatan naskah dan dokumen kuno keraton yang ada di Belanda. “Sebagai buktinya, hari ini kami bawa serta beberapa dokumen era raja Hamengku Buwono VIII dan juga Hamengku Buwono IX dan kami tunjukkan kepada Sultan,” ujar Bellen.

Dalam pertemuan dengan Sultan, Bellen menambahkan Sultan memberikan gagasan akan adanya program magang bagi mahasiswa Indonesia di Belanda dan sebaliknya. “Kami rasa gagasan tersebut adalah gagasan yang bagus dan sedang kami pertimbangkan lebih lanjut," katanya.

"Demikian halnya bahwa kita juga tengah berupaya merancang program beasiswa program PhD bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Leiden dengan konsentrasi Budaya Jawa,” ujar Bellen. Direncanakan untuk biaya perkuliahan dan sebagainya, sepenuhnya akan ditanggung oleh pihak Leiden.

Lebih lanjut, Bellen menambahkan bahwa pihaknya juga berencana untuk melakukan kerja sama digitisasi naskah keraton yang ada di Belanda. “Rencana selanjutnya mungkin membantu digitisasi naskah keraton yang ada di Belanda," ungkapnya.

"Namun demikian, tentunya kami membutuhkan bantuan dari pihak keraton sendiri untuk mendata dan menghitung berapa jumlah pasti naskah-naskah kepunyaan keraton,” tutup Bellen yang juga Direktur KITLV Jakarta ini.

KITLV sendiri merupakan singkatan dari Koninklijk Instituut voor Taal en Volkenkunde, sebuah lembaga studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda yang berkantor pusat di Leiden dan memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Lembaga ini  memiliki sekitar 600 ribu buku dan lebih kurang 320 judul.

Meski dikenal sebagai perpustakaan, KITLV tidak hanya mengumpulkan buku, tapi juga melakukan penelitian dan menerbitkan buku dan majalah mengenai hasil penelitian. Di samping itu, KITLV juga mengarsipkan buku-buku tua dan tulisan-tulisan lain dengan menyimpannya dalam bentuk mikrofilm atau mikrofiche dan digitalisasi. [vin]

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: