17 Jul 2019

Program Jamkesus Butuh Kesadaran Peran Bersama

Yogyakarta (17/07/2019) jogjaprov.go.id - Program Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Terpadu yang telah dijalankan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terbukti mampu memberikan manfaat yang langsung dirasakan para penyandang disabilitas di DIY. Namun, untuk semakin menyukseskan program ini, Wakil Gubenur DIY, KGPAA Paku Alam X mengimbau agar semua pihak mau menyadari perannya masing-masing dan saling bersinergi.

Hal ini diungkapkan Sri Paduka dalam pertemuan dengan perwakilan UCP Roda untuk Kemanusiaan Indonesia dan Yayasan Kristen untuk Kesehatan (Yakkum) Yogyakarta. Bertempat di Gedhong Pare Anom, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (17/07), Sri Paduka pun menekankan, yang terpenting dari pemberian pelayanan bagi para disabilitas ialah data.

“Dengan data yang valid dan lengkap tentu pelayanan yang dilakukan bisa maksimal. Para penyandang disabilitas pun diimbau untuk membentuk komunitas guna memudahkan koordinasi dengan pemerintah,” imbuh Sri Paduka.

Sri Paduka pun berkeinginan agar semua pihak, termasuk para penerima manfaat Jamkesus menyadari perannya masing-masing. Tidak hanya pihak pemerintah yang selalu dituntut memberikan pelayanan prima, tapi dari penerima layanan juga harus mau bergerak.

“Dengan begitu semua kebutuhan juga bisa terpenuhi secara cepat dan tepat. Dan saya pesan agar teman-teman tidak merasa minder dengan kekuarangan masing-masing. Buktikan bahwa para disabilitas bisa mandiri,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaning Astutie mengatakan, saat ini tercatat ada sekitar 28.000 warga DIY yang memiliki kebutuhan khusus atau sebagai penyandang disabilitas. Kebutuhan akan alat bantu bagi warga berkebutuhan khusus ini telah dilayani melalui program Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Terpadu.

“Hingga saat ini sudah lebih dari 50% warga dari kebutuhan alat bantu para penyandang disabilitas yang terpenuhi. Pemda DIY pun terus berkomintmen dan berupaya agar semua kebutuhan alat bantu penyandang disabilitas bisa segera terpenuhi,” imbuhnya.

Dalam hal pelaksanaan Jamkesus Terpadu, Pembayun pun mengakui jika pihaknya membutuhkan komitmen dari pimpinan kabupaten/kota untuk ikut melayani para penyandang disabilitas. Apalagi salah satu kendala belum terpenuhinya semua alat bantu bagi penyandang disabilitas ialah kurangnya sinergi terkait siapa dan dimana lokasi para disabilitas.

“Pemenuhan kebutuhan alat bantu terus kami lakukan secara bertahap, minimal setiap tahun bisa terus bertambah penerima manfaat Jamkesus. Namun memang yang punya masyarakat dan yang tahu detailnya tentu pihak kabupaten/kota. Jadi kami berharap koordinasi bisa lebih ditingkatkan agar pemenuhan alat bantu bisa segera terpenuhi semuanya,” jelasnya.

Terkait pelaksanaan Jamkesus, Pembayun pun mengatakan, program ini memiliki keistimewaan yakni pelayanannya dalam satu tempat dan satu waktu. Sekali datang, pasien bisa langsung mendapatkan status kesehatannya serta informasi kebutuhan sesuai kondisi kesehatannya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: