22 Jul 2019
  Humas Berita,

DIY Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Sleman (22/07/2019) jogjaprov.go.id – Saat ini revolusi industri sedang berada di puncak dengan lahirnya teknologi yang semakin canggih. Teknologi terutama internet tidak hanya menghubungkan jutaan manusia tetapi juga menjadi basis berbagai macam aktivitas ekonomi, sosial, pendidikan dan sebagainya secara online

Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat bertindak sebagai narasumber terkait Reformasi SDM dan Revolusi Industri 4.0 pada Rapimda Kadin DIY, Senin (22/07) di Ballroom Sahid Jaya Hotel, Sleman, Yogyakarta. Wagub DIY yang juga membuka acara Rapimda tersebut menyampaikan, revolusi industri generasi empat telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. “Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi empat ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah,” papar Wagub DIY

Pada acara yang dihadiri oleh Kepala Kadin DIY GKR Mangkubumi serta Kepala Kadin Indonesia Rosan Perkasa Ruslani ini, Wagub DIY menyampaikan perubahan-perubahan tak terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul pada era revolusi industri generasi empat. Hal ini berdampak pada mudahnya informasi yang menyediakan manfaat besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun perekonomian. Namun hal tersebut tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milenial.

“Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi indutri juga diikuti dengan implikasi lain seperti pengangguran, kompetisi manusia versus mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi,” jelas Sri Paduka.

Dalam 10 tahun mendatang, Revolusi Industri 4.0 akan  menghapus 75 persen jenis pekerjaan. Hal ini disebabkan pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi program. Oleh karena itu, Sri Paduka menekankan perlunya pengayaan pada bidang literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia.

“Saya harap Yogyakarta mau dan selalu belajar menguasai teknologi informasi untuk menghindari ketertinggalan dan mampu bersaing serta survive di era ini. Tanpa penguasaan teknologi dan informasi, kita akan tertinggal jauh dalam segala bidang,” tutup Sri Paduka.

Senada dengan Wagub DIY, Kepala Kadin DIY GKR Mangkubumi menyampaikan bahwa pengaruh revolusi industri era 4.0 menjadi hampir tak terbatas. Pengaruh tersebut merambah pula pada dunia ilmu pengetahuan dan pendidikan anak-anak bangsa.  

Terkait dengan hal tersebut, Kadin DIY membuat nota kesepahaman dengan Kadin Jerman. Penandatanganan tersebut berisi pembuatan program kemitraan pendidikan kejuruan yang diperuntukan Sekolah menegah Kejuruan (SMK). Hal tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan kejuruan sebagai tempat untuk mempelajari industri. Dengan demikian menurut GKR Mangkubumi, para lulusan SMK dapat berperan aktif dalam mengikuti tuntutan perkembangan revolusi industri 4.0.  

“SDM menjadi sangat penting bagi pembangunan di DIY dan kami menyakini ketika Indonesia mempunyai SDM yang berkualitas, maka peningkatan kualitas SDM harus bisa tumbuh dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas GKR Mangkubumi.

Selain MoU dengan Jerman yang ditandatangani oleh perwakilan Kadin Jerman Jan Glockaver ini, Kadin DIY juga menandatangi MoU dengan asuransi ASEI Indonesia. MoU dengan asuransi ASEI Indonesia ini berisi tentang upaya pemenuhan kebutuhan dan pengembangan ekspor non migas serta  memperkuat daya saing industri di DIY.  (az/uk)

Humas Pemda DIY

 

               

 

Bagaimana kualitas berita ini: