05 Agt 2019
  Editor Agenda Kegiatan,

Booth DIY Jadi Sorotan Utama di Festival Indonesia-Moscow

Moscow (02/08/2019) - Festival Indonesia Moscow 2019 telah resmi dibuka pada tanggal 2 Agustus 2019 pukul 17.30 waktu Moscow. Acara ini akan berlangsung selama 3 hari hingga tanggal 4 Agustus 2019 di Krasnaya Presnya Park, Moscow. Pembukaan Festival Indonesia Moscow 2019 dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo S.H., MIP, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, M.Si., serta para pejabat, dan tamu undangan perwakilan dari instansi, daerah, dan peserta festival.

Pembukaan Festival diawali dengan sambutan oleh Bapak Wahid Supriyadi selaku Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus. Dalam sambutannya, Bapak Wahid menyampaikan bahwa Festival yang diadakan untuk keempat kalinya ini diharapkan semakin memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Festival dibuka secara simbolis dengan pemukulan alat musik perkusi oleh perwakilan pejabat Indonesia dan Rusia yang hadir.

Pada rangkaian acara pembukaan, delegasi dari Dinas Kebudayaan DIY menampilkan tarian kolosal dewa ruci yang dibawakan oleh sanggar tari Praginagong. Tarian dewa ruci ini menceritakan tentang kepatuhan seorang murid kepada guru dengan kemandirian bertindak dan perjuangan keras menemukan jati diri. Dalam tarian ini, dikisahkan sosok pandawa yaitu Bima yang gagah nan perkasa ditugaskan oleh guru Drona untuk mencapai kesempurnaan hidup. Bima mengarungi samudera dan bertemu dengan Naga penguasa samudera. Dengan kuku pancanakanya, Bima berhasil menaklukan naga. Kisah Dewaruci mengajarkan bahwa sejatinya air kehidupan bukan dicari ke penjuru dunia, tetapi ditemukan di dalam diri manusia itu sendiri.

Tarian Dewaruci pada acara seremonial pembukaan festival indonesia moscow 2019 ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para tamu undangan dan penonton. Setelah rangkaian ceremonial pembukaan selesai, Bapak Gubernur DIY melakukan peresmian dan peninjauan booth DIY. Sesampainya di depan booth, rombongan Bapak Gubernur disambut dengan tarian sintren dari sanggar tari binaan Dinas Kebudayaan DIY. Kemudian, Bapak Gubernur DIY didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Bapak Singgih Raharjo, M.Si. meresmikan dibukanya booth DIY dengan simbolisasi pemotongan rangkaian bunga. Pada saat peninjauan booth DIY, turut hadir pula Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Bapak Triawan Munaf, Prof. Mahfud MD, Bupati Sleman Bapak Sri Purnomo, Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus Bapak Wahid Supriyadi.

Pada Festival Indonesia Moscow tahun 2019 ini, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menempati booth  seluas 200 m2 dan berada di lokasi paling strategis yaitu di depan pintu masuk utama. Booth ini diisi oleh 18 perusahaan dengan produk spesial di handicraft, kuliner, dan produk industri mebel, furniture, alat kesehatan, briket batok arang. Produk-produk ini sebelumnya telah dipilih dan dikurasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY sebagai produk-produk berkualitas ekspor dan memiliki pasar internasional. Sehubungan dengan hal tersebut, Disperindag DIY mengangkat tema Jogja Premium Export sebagai integrated brand pada festival ini.

Booth Jogja juga semakin semarak dengan partisipasi Dinas Pariwisata Provinsi Jogja dan Sleman, dan Asosiasi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTISI) di Yogyakarta. Konsep dekorasi booth Jogja mengambil tema miniatur Jogja, menghadirkan suasana Jogja di tengah kota Moscow. Nuanasa Jogja ini diwujudkan dengan menghadirkan miniatur Tugu Jogja, Icon plang Jalan dan lampu taman Malioboro, berlatar belakang bangunan cagar budaya pojok Malioboro, serta pagar dan gapura khas Keraton Yogyakarta. Suasana Jogja semakin kental dengan adanya becak dan sepeda onthel yang identik dengan transportasi tradisional di Jogja. Konsep booth tersebut ternyata sangat disambut antusias oleh pengunjung. Sejak dibuka, booth jogja selalu dijejali oleh pengunjung.

Sebagai bentuk jalinan kerjasama antara Indonesia dan Rusia, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X berkenan untuk menyerahkan becak dan sepeda onthel kepada kepala Museum budaya ketimuran Moscow. Kedua alat transportasi ikonik ini diterima secara simbolis oleh penasihat museum ketimuran Moscow Tatyana Khristoforovna. Mrs. Tatyana sangat berbahagia mendapat pemberian tersebut, “Saya sering menerima pemberian, tapi ini merupakan yang pertama, saya sangat senang, ini istimewa. Dulu saya sering memberikan kuliah umum tentang jalan-jalan di Jawa. Sekarang saya sedang menaiki Becak khas Jawa,” ujar Tatyana. 

HUMAS PEMDA DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: