05 Agt 2019
  Humas Berita,

DIY Jadi Inspirasi NW Soal Budaya

Yogyakarta (05/08/2019) jogjaprov.go.id – Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin jangan sampai disalah gunakan untuk memecah belah persatuan Indonesia. Rasululullah SAW tidak mengajarkan umatnya untuk tidak bertoleransi dan tidak menghargai perbedaan.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan hal tersebut saat menerima audiensi Nahdlatul Wathan (NW), Senin (05/08) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.  Audiensi tersebut dimaksudkan untuk meminta arahan dari Wagub DIY terkait dengan rencana pelantikan pengurus NW wilayah DIY yang akan dilaksanakan September mendatang.

Sri Paduka menyampaikan, banyaknya kasus intoleransi di Indonesia saat ini banyak diakibatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan agama untuk kepentingan segelintir golongan. “Kita adalah muslim, namun tidak berarti sedikit-sedikit mengkafirkan orang yang tidak sejalan dan sepaham dengan kita. Untuk itu kita harus membentengi diri dengan pemahaman toleransi dan tenggang rasa yang baik, agar bisa mewujudkan persatuan di Indonesia,” papar Sri Paduka.

Sri Paduka berharap NW sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiyah yang berbasis di Lombok, NTB, diharapkan mampu mendukung Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI. Sri Paduka menyampaikan, ada banyak budaya asli indonesia yang sesuai denga ajaran islam. Salah satunya adalah gotong royong dan toleransi. Budaya inilah yang harus tetap dijaga. Meskipun banyak perubahan menuju pada modernitas, namun apabila budaya tetap dijaga dengan baik maka keutuhan bangsa tidak akan tererus.

“Kita boleh modern karena yang abadi itu adalah perubahan. Namun demikian, jangan sampai akar budaya tercerabut dari akar karena itu yang memperkaya dan memperindah suatu hubungan terutama dalam kehidupan bernegara,” ujar Sri Paduka mewanti-wanti.

Sementara itu, Ketua Nahdlatul Wathan Raden TGB. KH. L. G. M. Zainuddin Atsani, M.Pd.I. menyampaikan akan selalu mendukung persatuan Indonesia. Saat ini, NW yang memiliki anggota sekitar 3 juta orang di seluruh Indonesia ini juga menanamkan budaya asli Idonesia untuk saling bertenggang rasa dan bertoleransi.

“Betah rasanya berada di Jogja. Saya rasa karena disini budaya tidak hilang terkikis zaman. Sesuai jika beliau (Wagub DIY) menyampaikan mendorong DIY menjadi daerah budaya yang memiliki fasilitas wisata, bukan sebaliknya,” jelas Zainuddin.

Menurut Zainuddin, NW ingin bersinergi dengan pemerintah DIY untuk mewujudkan Indonesia bersatu yang penuh toleransi. Saat ini, anggota NW di DIY berjumlah ribuan dari kalangan mahasiswa, guru dan dosen. Banyak hal positif dari DIY yang bisa diadopsi oleh NW untuk bisa menjadi organisasi yang menjunjung tinggi budaya asli Indonesia yang sesuai dengan budaya islam. (uk/in)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: