12 Agt 2019
  Humas Berita,

Berjalan Baik, Sister Province Yogyakarta-Victoria Dilanjutkan

Yogyakarta (12/08/2019) jogjaprov.go.id – Guna melanjutkan program sister province Yogyakarta - Victoria yang telah berjalan baik sejak 2014 lalu, DIY akan kembali menandatangani Nota Kesepahaman untuk perpanjangan program tersebut pada awal Oktober mendatang. Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X usai menerima Dubes Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, Senin (12/08) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Banyak hal yang dimiliki DIY menjadi magnet bagi negara tetangga salah satunya Australia. Terkait sister province tersebut, Sri Sultan menyampaikan, bidang seni dan budaya masih menjadi unggulan, meskipun juga ada kesepahaman mengenai bisnis serta investasi pariwisata yang tak kalah penting untuk dikembangkan. 

Salah satu yang diminta pihak Australia pada pembaharuan dan perpanjangan nota kesepahaman tersebut adalah DIY diharapkan lebih banyak mengekspose dan menampilkan aktivitas seni di Victoria. Pada kunjungan ini, Sri Sultan menyampaikan pula, akan ada jamuan untuk Melbourne Orchestra. Saat ini menurut Sri Sultan, ada program edukasi musik yang sedang digarap oleh Australia dan DIY.

“Minggu depan dari Melbourne datang untuk memberikan edukasi pada bidang musik di ISI Yogyakarta, karena ada dua orang dari kita yang mendapat beasiswa kerjasama Australia untuk mempelajari musik tiup. Ini adalah program untuk membantu mengembangkan musik kita,” jelas Sri Sultan.

Gary Quinlan, Dubes Australia untuk Indonesia menyampaikan, terkait kerjasama sister province ini DIY dianggap memiliki banyak kesamaan dengan Victoria. Sebagai daerah dengan konsentrasi pelestarian budaya dan sebagai daerah yang mengedepankan pendidikan adalah contoh dari persamaan kedua daerah ini. Selain itu, nilai strategis seperti sejarah yang sangat unik dan tidak ditemukan ditempat lain pun menjadi  pertimbangan Australia. Salah satunya adalah dukungan Australia saat DIY menjadi ibukota pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Dari sejarah panjang itulah, Australia merasa memiliki ikatan yang baik dengan DIY. Namun tak hanya itu saja, menurut Quinlan, budaya serta keunikan daerah yang dimiliki DIY sangat memukau dan tidak ditemukan di daerah lain menjadi poin utama.

Tak hanya soal budaya, banyaknya warga Australia yang berkunjung di DIY menurut Quinlan merupakan bukti betapa representatifnya DIY sebagai tempat istimewa yang menawarkan paket lengkap untuk dikunjungi dan diajak bekerjasama dalam berbagai bidang. Quinlan mengatakan akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan Australia untuk datang dan berkunjung di Yogyakarta. 

Diakui Quinlan, saat ini pihaknya juga sedang melirik bidang ekonomi dan industri yang ada di DIY. Perkembangan industri start up menjadi salah satu yang menarik perhatian bagi Australia. Untuk itu, Australia melakukan penjajakan serius guna melihat potensi perkembangan industri start up yang lebih  banyak dikembangkan oleh generasi muda ini. “Yogyakarta memiliki generasi muda yang membuat terkesan dunia dalam bidang pengembangan start up. Potensi ini yang ingin diakomodir oleh Australia untuk menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan,” papar Quinlan.

Tak hanya membahas mengenai sister province dan penjajakan kerjasama, Quinlan menyampaikan kedatangannya juga bertujuan memberikan penghormatan pada Sri Sultan terkait dengan perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia. 

“Saya mewakili masyarakat Australia dan saya pribadi, menyampaikan penghormatan terkait perayaan kemerdekaan Indonesia kepada Sultan serta masyarakat Yogyakarta. Itu adalah salah satu alasan saya datang dalam waktu yang sangat dekat dengan hari kemerdekaan. Terimakasih pada Sri Sultan yang telah menerima kami, menerima warga Australia dengan sangat baik di DIY,” tutup Quinlan. (uk)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: