19 Agt 2019
  Humas Berita,

Kerukunan Antarumat Beragama dalam Upaya Mengatasi Krisis Moral

Yogyakarta (18/08/2019) jogjaprov.go.id – Ketaatan umat dalam beribadah dan upaya mendekatkan diri pada Tuhan akan menjadikan mereka lebih kuat dalam menghadapi segala gejolak kehidupan yang ada. Dengan demikian iman umat akan lebih tertempa dan berkualitas dalam menghadapi hidup.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan Prasasti Pemugaran Ruang Adorasi dan Gua Maria Gereja Katolik HSPM Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta  yang berada di Jl. Kumetiran No. 13 Yogyakarta. Acara tersebut merupakan puncak acara dalam rangkaian Peringatan 75 Tahun Paroki Kumetiran Yogyakarta.

“Pembangunan di bidang agama senantiasa memiliki kedudukan penting sebagai bagian integral dalam upaya meletakkan landasan moral yang kokoh bagai keberhasilan pembanguan nasional dan daerah. Dengan demikian manusia sebagai subyek pembangunan akan mampu menempatkan diri dalam keselarasan, keseimbangan dan keserasian hidup dalam masyarakat dan lingkungannya. Pada gilirannya hal ini akan menjadi kekuatan efektif bagi keberhasilan pembangunan baik secara materiil maupun spirituil,” kata Sri Paduka.

Sri Paduka juga menyampaikan pentingnya membina dan mengembangkan kerukunan antar umat beragama. Terciptanya kerukunan akan meningkatkan peranserta umat dalam membangun bangsa, termasuk dalam hal mengatasikrisi moral yang terjadi saat ini. Pemerintah sangat mengharapkan peranumat dan pemimpin agama untuk memberikan kontibusi aktif alam mendorong upaya kerukunan tersebut.

Acara penandatanganan prasasti dilakukan oleh Wakil Gubernur DIY bersama Uskup Agung KAS Mgr. Robertus Widiyatmoko didampingi oleh Vikep Teritorial DIY Romo Andrianus Maradiyo. Dalam pertemuan tersebut hadir pula Wakil Walikota Kota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA, disaksikan olehPastor Paroki Yohanes Dwi Harsanto, Pr. dan segenap pengurus paroki beserta umat Gereja Kumetiran.

Secara khusus Sri Paduka menyaksikan hiasan dalam acara tersebut berupa gunungan yang terbuat dari botol. Gunungan botol tersebut berisi uang receh seberat 1 ton lebih yang dikumpulkan umat selama 6 bulan dan berjumlah sekitar 85 juta. Uang tersebut kemudian dimanfaatkan untuk donasi yang dikerjasamakan dg RT/RW tiap lingkungan umat untuk program jambanisasi, perbaikan rumah warga atau perbaikan sarana prasarana kampung.

Dalam kesempatan tersebut ketua panitia Antonius Joko Tirtono menambahkan bahwa dalam rangkaian Peringatan Ulang Tahunnya Paroki Kumetiran memang melibatkan peran masyarakat secara multikultural. Di antaranya melalui gerakan renovasi rumah, jambanisasi dan kegiatan lain seperti donor darah, kenduri lintas iman, dan lomba futsal.(mr)

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: