16 Okt 2019
  Editor Agenda Kegiatan,

Menjaga APBN Untuk Daya Tahan Perekonomian Global

Yogyakarta (16/10/2019) jogjaprov.go.id –  “Kondisi ekonomi global penuh ketidakpastian dan turbulensi, seperti proteksionisme dan perang dagang. Maka dari itu diperlukannya pengaman dan pijakan yang kuat, agar perekonomian nasional dapat bertahan di tengah guncangan. Menjaga kesehatan APBN adalah kunci untuk daya tahan di tengah tekanan perekonomian global. Sehingga harus ada strategi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka menengah, serta mendukung stabilitas,” tutur Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X.

Lebih lanjut Sri Paduka menyampaikan bahwa harus ada instrumen kebijakan multisektor, seperti peningkatan produktivitas SDM, pembangunan infrastruktur, reformasi institusi guna mendukung akselerasi pembangunan khususnya institusi ekonomi, hukum dan politik, serta pembangunan infrastruktur digital. Hal ini membuat kebijakan fiskal sangat penting dalam menyikapi ketidakpastian global.

Menurut Sri Paduka, Pemda DIY perlu memfokuskan kebijakan pada investasi, desain belanja yang efisien dan produktif, serta skema kreatif dan inovatif, dengan melakukan rasionalisasi kegiatan yang berorientasi pada money follow program dan program follow result. Pemda DIY dapat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan sektor-sektor yang menopang pilar ekonomi, termasuk di dalamnya sektor yang menumbuhkan investasi.

Selain itu, perkembangan tumbuhnya ekonomi kreatif di DIY yang sangat pesat menarik untuk dicermati. Hal ini membuat kebijakan-kebijakan yang dibuat Pemda DIY sangat concern pada para pelaku ekonomi kreatif, serta mendorong memanfaatkan peluang usaha untuk menembus pasar ekspor baru. 

“Karena peran ekonomi kreatif itu sangat besar dan telah berkontribusi dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan maupun mendorong perekonomian daerah supaya lebih bergairah,” tutup
Sri Paduka.

Adapun pernyataan-pernyataan tersebut disampaikan Sri Paduka saat membacakan sambutan Gubernur DIY dalam acara seminar Menjaga Kesehatan APBN di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global yang diadakan Kementerian Keuangan pada Rabu (16/10) pagi di Hotel Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto.

Selain dihadiri Wakil Gubernur DIY, acara seminar ini turut dihadiri oleh Kepala Pusat Kebijakan Ekomoni Makro, Hidayat Amir, Ph.D, para Bupati dan Walikota se-DIY, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Yogyakarta Heru Pudyo Nugroho, Kepala OJK Jateng-DIY Bambang Kiswono, Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad, serta para tamu undangan lainnya. 

Heru Pudyo Nugroho dalam sambutannya mengungkapkan kebahagiaan atas kegiatan ini. Selain memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai target perekonomian Indonesia untuk mendapatkan ekonomi global, seminar ini bertujuan menciptakan komunikasi antara kementerian keuangan sebagai regulator kebijakan dengan para akademisi terutama untuk dalam membahas isu-isu strategis. Hal ini dipandang sebagai upaya yang baik untuk mempertemukan rekan-rekan di daerah dalam rangka meningkatkan kemajuan ekonomi nasional, serta mengumpulkan masukan-masukan yang berpotensi untuk mempertimbangkan keuangan daerah di DIY.

 “Ini merupakan wujud sinergi kami di kementerian keuangan, khususnya di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Yogyakarta yang mempunyai tugas dan fungsi utama yaitu menyalurkan dana APBN di Provinsi DIY”, ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DIY berpartisipasi pada sesi pemukulan gong sebagai tanda pembukaan seminar yang juga didampingi oleh Kepala Pusat Kebijakan Ekomoni Makro dan juga Kepala Kementerian Keuangan DIY.

Seminar kali ini diisi oleh tiga Narasumber yaitu Hidayat Amir, PhD selaku Kepala Pusat Kebijakan Ekomoni Marko Badan Kebijakan Fiskal, Poppy Ismalina, M.Ec., PhD selaku Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dan narasumber terakhir yaitu Heru Pudyo Nugroho selaku Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DIY. Dalam materi seminar yang disampaikan oleh ketiga narasumber pada hari ini juga dapat diunduh melalui bit.ly/seminar2019yogyakarta. (/ss)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: