19 Des 2019
  Humas Berita,

Lustrum ke - 14 UGM, JK terima Anugerah HB IX

Sleman (19/12/2019) jogjaprov.go.id – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri Rapat Terbuka Universitas Gadjah Mada (UGM) Lustrum ke – 14, Kamis (19/12) di Graha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta. Pada acara tersebut, Rektor UGM dengan didampingi Dewan Guru Besar UGM memberikan Anugerah Hamengku Buwono IX kepada Wapres RI ke – 14, Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Jk) dan Anugerah UGM kepada dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dan Prof. Dr. Ir. Mudjiati Gardjito.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. menyampaikan, selama 70 tahun berdiri, UGM telah berupaya menjadi salah satu komponen penting bagi pembangan SDM di Indonesia. Menurutnya, UGM adalah simbol kedaulatan NKRI di mata dunia di bidang pendidikan karena pendidikan merupakan senjata paling ampuh untuk menata masa depan bangsa. Hal tersebut tak lepad dari peran dan jasa besar Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang telah berkontribusi sangat besar demi lahir serta besarnya UGM hingga saat ini.

“Secara khusus UGM mengucapkan terimakasih secara kepada Keraton Yogyakarta yang telah berjasa melahirkan dan membesarkan UGM. Sejarah berdirinya UGM menjiwai 5 jati diri UGM yaitu sebagia Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Keudayaaan,” papar Panut.

Saat ini, UGM berada pada peringkat ke 320 universitas terbaik dunia. Capaian tersebut memacu UGM untuk menjaga komitmen memegang nilai luhur budaya bangsa. Sehingga nantinya mampu mewujudkan Indonesia yang berdaulat, terhormat, dan disegani dunia.

“Nilai-nilai tersebut harus tampak pada pribadi lulusan UGM. Sehingga mereka turut bertanggung jawab pada kedaulatan bangsa negara, serta membangun masyarakat Indonesia,” ungkap Panut.

Panut menilai, dunia global mengalami pergerakan yang semakin dinamis, perubahan yang cepat masif, sulit diprediksi serta penuh tantangan kompleks. Untuk itu diperlukan pemecahan masalah yang inovatif, cepat, responsif, fleksibel, adaptif dan antisipasif. Hal tersebut yang diupayakan dikuasi oleh seluruh civitas akademika UGM guna menghadapi tantangan perubahan global.  

Melihat besarnya tantangan masa depan, Panut menyatakan UGM siap untuk berjuang mencetak SDM unggul guna menyokong pembangunan bangsa. Salah satunya dengan mendorong dan memfasilitasi softskill yang harus dimiliki mahasiswa. Untuk itu, UGM mengupayakan memfasilitasi pengembangan softskill tersebut dari mahasiswa tersebut masuk hingga lulus dengan erbagai metode. “Keseimbangan hardskill dan softskill sangat diperlukan. Ini akan mengahasilkan mahasiswa yang inovatif dan kreatif,” jelas Panut.

Sementara itu, usai menerima Anugerah Hamengku Buwono IX, JK menyampaikan rasa terimakasihnya kepada UGM yang telah memberikan anugerah ini. Menurutnya penghargaan  tersebut merupakan pencapaian yang sangat tinggi dan tak ternilai karena sosok Hamengku Buwono IX yang sangat inspiratif. Dari DIY, Hamengku Buwono IX yang merupakan tokoh besar telah memberikan sumbangsih dan jasa yang luar biasa besar bagi bangsa dan negara.

“Penghargaan ini bagi saya sangat berarti dan penting. Tugas kita melanjutkan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dan diperjuangkan oleh Hamengku Buwono IX,” ujar Jk.

Jk mengaku hanya berupaya sebaik-baiknya dalam mengemban tugas sebagai birokrat dan mengawal pemerintahan Indonesia beberapa tahun silam. Dirinya mengaku hanya melaksanakan kewajiban, apabila ada pihak yang menghargai upayanya seperti UGM, maka hal tersebut merupakan merupakan kebanggaan tersendiri dan penghargaan yang amat berarti.

Hadir dalam acara tersebut, Mensesneg RI, Prof. Dr. Pratikno, M.Sos.Sc. Pimpinam Wali Amanat UGM, Senat Akademik, Dewan Guru Besar dan Komite Audit, Pimpinan UGM, seluruh Civitas Akademika, jajaran Forkopimda DIY, Kepala OPD se-DIY, rektor PTS dan PTN serta tamu undangan. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: