18 Apr 2023
  Humas DIY Agenda Kegiatan,

Aksi Perempuan Berdaya Masa kini Cegah Stunting

Yogyakarta (18/04/2023) jogjaprov.go.id - Rangkaian kegiatan Hari Kartini 2023 telah dilaksanakan jauh-jauh hari mulai dari bulan Maret lalu. Puncak acara akan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2023 ,yaitu kegiatan pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba dan mementaskan tariannya di bangsal kepatihan yang dapat dilihat oleh masyarakat umum.

GKBRay Paku Alam x mengungkapkan hal ini pada talkshow bertema Perempuan Berdaya, Cerdas, Berpolitik untuk mewujudkan Yogyakarta Istimewa Bebas Stanting, Selasa (18/04) di Studio TVRI, Yogyakarta. Talkshow ini digelar sebagai rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kartini 2023 program Kerjasama dengan Dinas Kesehatan DIY.

“Saya rasa perempuan-perempuan itu harus berdaya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran Kartini dulu sehingga dapat menginspirasi kita dalam mengembangkan potensi yang dimiliki terutama di dalam keluarga. Perempuan menjadi alat pemersatu keluarga agar menjadi keluarga yang bahagia,” ucap Gusti Putri

Menurut Kepala DP3AP2 DIY Erlina Hidayati Sumardi, perempuan berdaya itu perempuan yang bisa mengembangkan dirinya, perempuan yang tangguh dan berdaya cipta, kreatif serta mampu menghadapi tantangan-tantangan masa kini. Penting bagi perempuan untuk dapat menguasai digitalisasi dan juga ekonomi terutama berkontribusi dalam perkembangan ekonomi keluarga.

“Tahun ini kenapa kita menggunakan tema perempuan berdaya, cerdas berpolitik ini agar nanti dapat mengedukasi perempuan-perempuan untuk bisa menahan diri dan juga pintar memproduksi hal-hal positif dan dapat memilih pemimpin-pemimpin yang berkompeten, tidak hanya laki-laki tetapi pemimpin perempuan juga. Jangan kemudian menganggap perempuan itu tidak mampu,” paparnya.

Menurut Erlina, hal-hal yang perlu di pelajari dalam mengelola keluarga yaitu ilmu psikologi dan juga pola komunikasinya. Karena untuk komunikasi dengan anak, segmen umur dengan segmen umur lainnya itu berbeda cara komunikasinya. Baik dari segi penyampaian maupun intonasinya dan sebaiknya kita mulai terapkan dari awal sejak bayi itu lahir sehingga anak akan mengenal kita lebih awal. Penting bagi kita untuk belajar parenting sejak dini.

Erlina menambahkan, dalam mengelola keluarga baik mengurus suami maupun anak, ketahanan keluarga dapat terjaga oleh psikis seorang ibu yang harus sehat jiwa agar dapat mempelajari banyak hal. Semakin banyak perempuan mempelajari tentang pola asuh dan parenting dengan kesehatan jiwa maka akan semakin baik dalam mengelola keluarganya dan mendidik anak.

Sementara itu, Srikandi Laut Laksamana Pertama TNI Damayanti, menyampaikan wanita itu tidak akan kalah dengan laki-laki, karena wanita mampu untuk mengatur keluarga. Saya rasa dengan ketelitian Wanita sebagai pemimpin akan lebih berat dari pada laki-laki. Untuk dilemanya semuanya bisa diatasi, kuncinya adalah komunikasi. Kualitas komunikasi itu penting bagi perempuan dalam mengelola keluarga dan anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastuti menyampaikan bahwasanya yang paling utama adalah ibu merupakan guru pertama bagi anak-anak. Jadi ibu harus sehat fisiki maupun mental, sehingga dapat memanfaatkan seluruh waktunya untuk berbagi baik untuk keluarga maupun dalam meraih prestasi.

“Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam stanting yaitu tumbuh kembang dan daya pikir. Stanting itu 10%-20% berasal dari genetik, selebihnya itu faktor lingkungan termasuk juga kecerdasan ibu dalam pola asuh. 3 hal yang berperan penting dalam membuat generasi menjadi lebih baik yaitu Asih, Asah dan Asuh. Jadi pola asuh ibu sangat penting dalam mendidik anak. Stanting sendiri timbul melalui beberapa proses, seperti anak yang tidak tumbuh dengan baik, kekurangan nutrisi, kemudian menjadi gizi buruk dan seterusnya sehingga daya pikir dan kecerdasan menjadi terganggu.,” kata Pembayun

Untuk mencegah stanting, di PKK dari pokja 1,2 hingga 4 melakukan kegiatan sosialisasi untuk para perempuan-perempuan diluar sana mengenai edukasi sebelum menikah, anjuran untuk tidak boleh menikah dini, hamil di luar nikah hingga sosialisasi perekonomian.

Pada talkshow kali ini turut hadir 5 komponen organisasi Wanita di DIY yaitu Tim Penggerak PKK DIY, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan DIY, BKOW DIY, Dharma Pertiwi. (Dp/Tpk/Ar)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: