30 Nov 2013
  Humas Berita,

Among Tani,Dagang Layar Konsep Strategis Majukan Perekonomian DIY

Among Tani, Dagang Layar Konsep Strategis Majukan Perekonomian DIY

YOGYAKARTA (30/11/2013) portal.jogyaprov.go.id. Terwujudnya akses Jalan Lintas Selatan DIY sepanjang 125,125 km dari Karangnongko Kulon Progo sampai dengan Jerukwudel,Kabupaten Gunungkidul dan Tembus Wonogiri akan sangat strategis untuk mewujudkan program Pemerintah DIY yaitu Misi dan Visi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, bahwa Pantai Selatan menjadi Halaman Depan DIY dan Konsep Among Tani, Dagang Layar.

Karena dijalur ini merupakan kawasan strategis pengembangan perekonomian DIY seperti Bandara Internasional di Temon, Pelabuhan Tanjung Adikarto di Glagah, Pasir Besi di Karangwuni, Kawasan Wisata Parangtritis, Banutul, Baron dan Sadeng di Gunungkidul.

Disamping itu dengan dibukanya Pelabuhan Tanjung Adikarto selain sebagai Pelabuhan Pendaratan Ikan bagi nelayan di Pantai Selatan DIY, juga akan berubah/dan berkembang menjadi Pelabuhan kapal-kapal besar yang akan melintasi Pantai Selatan DIY tersebut. Oleh karena itu penyelesaian JLS (Jalur Lintas Selatan) menjadi penting dan mudah-mudahan apabila tidak ada aral melintang JLS tersebut bisa selesai 2018/2019 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY, Ir.Rani Syamsinarsi pada Jumpa Persnya dengan Wartawan DIY di Aula Dinas PU dan ESDM Jln.Bumijo tadi pagi (Sabtu,30/11) yang didampingi seluruh unsur pejabat terkait (Kepala-kepala Bidang/Satkernya) dalam rangka Peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) ke 68 yang akan diperingati dalam Upacara bendera besok Tanggal 4 Desember 2013 di Stadion Mandalakrida, Yogyakarta.

Menurut Kepala Satker PP Jalan Nasional Dinas PUP dan ESDM Fathoni menambahkan bahwa target JLS itu bisa dicapai karena memang menjadi Kebijakan Program Jalan Nasional bahkan Presiden RI pun telah menandatangani MoU 5 Provinsi terkait JLS tersebut dan saat ini saja JLS di DIY sudah mencapai lebih dari 40%, Misalnya di Kulon Progo dari panjang 28,840 km kali 24 meter saat ini telah rampung 14,,875 km, Kabupaten Bantul dari panjang 20,195 km baru selesai 1,600 km dan Gunungkidul sepanjang 76 km sedang dikerjakan. Selain DIY yang juga 4 proivinsi lainnya juga sedang mengerjakan JLS tersebut seperti Jatim telah merampungkan saat ini 60 %, Jateng 40 % semuanya ini di danai APBN.

Disinggung kendala dari penyelesaian Pembangunan JLS selama ini apa? Sampai sekarang ini baru mencapai sekian persen itu, Lebih lanjut Kepala Dinas PUP dan ESDM Rani Syamsinarsi menambahkan bahwa kendala yang dihadapi adalah terkait pembebasan tanah dan topografi yang sangat berat. Namun untuk topografi bisa diatasi, sedang untuk pembebasan tanah milik pribadi, meskipun alot dengan dialog akhirnya dapat dicapai penyelesaiannya.

Menjelang Usia yang ke 68 tantangan apa yang dihadapi dalam waktu dekat ini. Kepala Dinas menjelaskan bahwa tantangan kedepan selain menyelesaikan JLS ini, juga akan menyelesaikan Tata Ruang, meskipun Tata ruang provinsi sudah ada, namun dengan adanya UU Keistimewaan, maka mengenai Tata ruang harus diubah disesuaikan dengan UU Keistimewaan sebagaimana telah diprogramkan Gubernur dalam Visi dan Misinya tersebut , mengingat dengan Pantai Selatan menjadi Halaman Depan DIY maka nantinya pintu masuk DIY itu melalui sebelah Selatan sebagaimana dikonsep Among Tani ke Dagang Layar.

Dalam rangka Hari Bhakti PU yang ke -68, Dinas PUP dan ESDM DIY selain melaksankakan Upacara Bendera juga akan menyelenggarakan Malam Tirakatan untuk evaluasi diri jajaran ke PU an serta akan menyelenggarakan taburbunga dan ziarah ke makam Tokoh PU dan para Pendahulu Pejabat PU. (kar)

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: