17 Apr 2023
  Humas DIY Berita,

Antisipasi Kenaikan Jumlah Pemudik, DIY Gelar Operasi Ketupat Progo 2023

Yogyakarta (17/04/2023) jogjaprov.go.id – Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 2023 pada Senin (17/04) di Mapolda DIY. Apel gelar pasukan ini diselenggarakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2023 dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan Idulfitri 1444 H.

Membacakan amanat Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H. menyampaikan, Kemenhub RI memperkirakan potensi pergerakan masyarakat akan mengalami peningkatan dari 85,5 juta orang pada tahun 2022, menjadi 123,8 juta orang pada tahun 2023 atau meningkat 44,8%. Oleh karena itu, Polri bersama stakeholder terkait berkomitmen untuk melaksanakan pengamanan secara lebih optimal, melalui Operasi Terpusat dengan sandi ‘Ketupat 2023’ selama 14 hari, sejak 18 April hingga 1 Mei 2023.

“Operasi ini telah diawali dengan KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) tanggal 10 sampai dengan 16 April 2023 dan akan dilanjutkan pasca operasi tanggal 2 sampai dengan 9 Mei 2023,” ucap Suwondo.

Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.261 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka dan mitra Kamtibmas lainnya. Para personel tersebut nantinya akan menempati 2.787 Pos yaitu antara lain, 1.857 Pos Pengamanan, 713 Pos Pelayanan, dan 217 Pos Terpadu.

Saat ditemui usai apel gelar pasukan, Suwondo mengungkapkan, Operasi Ketupat Progo 2023 di DIY sendiri melibatkan sebanyak 1.592 personel yang terdiri dari unsur polda dan jajarannya. Pun melibatkan 1.803 personel dari instansi terkait.

“Kita akan melaksanakan pengamanan dimulai dengan besok dengan sistem pengamanan, kita melakukan mapping dan pendataan berdasarkan data tahun lalu dan menganalisa dengan data yang ada sekarang ini, sesuai dengan update perkembangan, baik itu dari penambahan jumlah sehingga kita melakukan pola pengamanan pre-emtif, preventif, dan penegakan hukum,” terang Suwondo.

Dikatakan Suwondo, terkait langkah pre-emtif, pihaknya sudah melakukan perubahan-perubahan terhadap lokasi-lokasi yang dianggap rawan kecelakaan lalu lintas. Seperti memberikan penambahan rambu-rambu lalu lintas dan ploting anggota. Sementara untuk langkah preventif, pihaknya mengatur lalu lintas dan menyiapkan 25 pos, meliputi 20 pos pengamanan dan 5 pos pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta. Adapun diperkirakan puncak arus datang di DIY terjadi pada 19 April 2023 sedangkan puncak arus balik akan terjadi pada 25 April 2023.

Suwondo pun memaparkan, berdasarkan data tahun 2022 lalu, terdapat selisih antara kendaraan yang masuk ke DIY dan keluar dari DIY. Total kendaraan yang masuk ke DIY tersebut lebih banyak, mencapai 983.000 kendaraan. Penggunaan transportasi lain, selain mobil pribadi pun mengalami kenaikkan hingga 120.000.

“Dengan angka ini maka kami melakukan dua, Kamseltibcarlantas menuju dan dilintasi pemudik, juga di daerah yang akan masuk, dan juga kepada warga yang akan menetap atau mudik tinggal di Yogyakarta melakukan aktivitas kekeluargaan, keagamaan, dan juga wisata,” ungkap Suwondo.

Terkait destinasi wisata, Suwondo menambahkan, terdapat 36 objek wisata yang berpotensi dikunjungi oleh masyarakat yang berada di Yogyakarta. Oleh karenanya, pihaknya pun akan turut melakukan langkah-langkah pengamanan, khususnya pada objek wisata pantai. “Kami melakukan langkah pre-emtif bersama dengan Tim Basarnas, terus mengedukasi masyarakat tetap menikmati liburan tapi memperhatikan keamanan,” kata Suwondo.

Sementara itu, berbicara mengenai titik rawan, Suwondo menyebutkan, wilayah Gunungkidul dan Parangtritis, Bantul menjadi jalur-jalur yang rawan bagi pemudik ataupun wisatawan sehingga pihaknya akan memfokuskan pengamanan lebih pada dua wilayah tersebut. Adapun terkait keamanan Gunung Merapi, Suwondo mengatakan, hingga saat ini BMKG tidak ada mengeluarkan informasi yang signifikan berkaitan dengan keamanan merapi.

“Untuk wilayah Gunungkidul, itu ada potensi kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi. Yang akan kita lakukan yakni meminimalisir untuk menuju zero supaya jangan sampai ada kecelakaan lalu lintas. Khususnya pada hari kedua, di mana hari kedua itu kendaraan sudah turun jumlahnya, tetapi terjadi gerakan di wilayah dalam Yogyakarta dalam rangka menikmati hari raya Idulfitri. Dirawankan juga posisi di wilayah Parangtritis sehingga masyarakat yang menuju ke sana itu diharapkan lebih hati-hati,” jelas Suwondo. (Han/Wpt/Rd)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: