26 Jun 2023

Bank Indonesia Perwakilan Yogjakarta Akan Gelar Gerebeg UKM 2023

YOGYAKARTA(26/06/2023)jogjaprov.go.id. – Hari ini (Senin,26/06) Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, menerima Kepala Bank Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta Budiharto Setyawan, setelah sebelumnya menerima dan memberikan penghargaan kepada anak berprestasi yang juga siswa SMM Bantul Yogyakarta, Putri Ariani.   

Seusai bertemu Sri Sultan, kepada reporter jogjaprov Budiharto Setyawan menyampaikan maksud dan tujuan bertemu dengan Sri Sultan HB X adalah untuk melaporkan terkait aktifitas dan Kegiatan Bank Indonesia secara rutin, baik aktifitas yang sudah dilakukan maupun akan dilakukan sebagai upaya sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah DIY.

Aktifitas/kegiatan yang baru saja dilaksanakan Bank Indonesia Perwakilan Yogyakarta bersama TPID DIY adalah Gerakan Pengendalian Inflasi yang ada kaitannya dengan Pemantauan Ketersediaan 12 Bahan Pokok Kebutuhan masyarakat dan ketersediaan Hewan Qurban menjelang Perayaan Idhul Adha/Idul Qurban Tahun 1444 H/2023 Masehi di 4 Kabupaten dan 1 Kota.

Menyangkut hasil aktifitas pemantauan yang laporkan tersebut, Gubernur DIY memberikan arahan kepada Tim TPID DIY antara lain, pertama terkait dengan kebutuhan pangan di DIY hendaknya harus dilihat dari potensi-potensi yang ada di wilayah masing-masing daerah, misalnya di tingkat pedukuhan karena di pedukuhan tersebut juga memiliki potensi yang besar dalam pengembangan pangan dimasing masing daerah tersebut.

Kedua adalah melaporkan rencana penyelenggaraan Gerebeg UMKM yang akan dilaksanakan di Hotel Pakuwon Mall mulai tanggal 10 hingga tanggal 16 Juli 2023. Namun mengingat kegiatan tersebut bersamaan dengan kegiatan Insead ASEAN dan didalam acara tersebut terdapat seminar terkait dengan digital ekonomi pada tanggal 10 Juli, memohon Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk hadir dan menjadi keynote speaker sesuai dengan tema tersebut.

Kemudian yang ketiga adalah untuk melaporkan bahwa pada tanggal 1 Juli seluruh pimpinan Bank Indonesia, baik Bank Indonesia yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, seluruhnya dipanggil ke Jakarta untuk melakukan pembahasan evaluasi kinerja Bank Indonesia sampai dengan bulan Juni. Adapun arahan Gubernur DIY kepada Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Yogyakarta hendaknya juga dibahas mengenai kondisi yang sedang terjadi.

Disinggung mengenai penyelenggaraan Gerebeg UMKM akan diikuti peserta dari mana saja, lebih lanjut Budiharto Setyawan menambahkan bahwa pesertanya seluruh penyelenggara produk premium UMKM baik itu batik, tenun dan lainnya yang jumlahnya sedang didata oleh Bank Indonesia Perwakilan Yogyakarta.
Sedangkan untuk fashion, Bank Indonesia telah menjalin kerjasama dengan persatuan desainer dari seluruh Indonesia, kurang lebih berjumlah 100 desainer. ”Hal inipun sesuai dengan pesan Ngarso Dalem dalam event Gerebeg UMKM itu tidak hanya menampilkan batik saja. Mengembangkan Jogja juga menampilkan ciri khas Nusantara lainnya” tandas Budiharto.

Terkait fasilitas apa yang telah diberikan Bank Indonesia terhadap pengembangan UMKM, Kepala BI lebih lanjut mengatakan bahwa BI menyiapkan UMKM untuk bisa meningkat dengan istilah naik kelas, ada yang potensial, ada yang sukses dalam arti UMKM tersebut mampu dan bisa mengakses dana-dana yang digulirkan Perbankan umum dan lebih maju, menjadi UKM dengan pengembangannya secara digital agar  bisa menguasai pasar baik domestik maupun global, merambah kemana-mana termasuk transaksi buyernya juga mengunakan transaksi digital. Sehingga setelah menggunakan transaksi digital maka ada peluang minat dari luar negeri.

Tahap selanjutnya UMKM kita go to eksport. Terkait hal itu Bank Indonesia melakukan pendekatan capacity dari UMKM selama ini. BI memberikan pelatihan-pelatihan, fasilitasi untuk pameran dan akan meningkat ke fasilitas lembaga keuangan. Terkait kondisi inflasi DIY sampai bulan Juni 2023 seperti apa, Budiharto mengatakan bahwa inflasi di bulan Mei meningkat jika dibandingkan dengan pada bulan Maret, secara year of yearnya kita alhmdulillah sudah di bawah 5%, ini artinya inflasi kita melandai dan di Bulan Januari sampai dengan Mei 1,67. Di bulan Juni ini kita berharap tidak tinggi walaupun ada perayaan Idhul Adha, karena memang harga hewan Qurban ada kenaikan, tetapi harga daging dipasaran stabil, sebab masyarakat tidak memberi daging dipasar dirumah telah punya daging.

Sementara itu untuk komoditi lainnya seperti minyak goreng, cabe agak turun, Namun tetap kita waspadai yaitu harga telur dan daging ayam termasuk transportasi. Mengenai daging ayam dan telur ayam naik karena diakibatkan harga pakan ayam yang naik harganya sehingga berdampak pada hasil yaitu telur dan daging ayam. Mewaspadai transportasi karena adanya tambahan cuti bersama sehingga akan mengakibatnya meningkatkan wisatawan yang akan berkunjung ke Jogja dan kemungkinan harga tiket akan naik.

Sedangkan saran Ngarso dalem untuk mengantiaspasinya kenaikan inflasi di DIY, mengingat terjadinya inflasi ini bukan pekerjaan satu instansiatau dua instansi saja, sebab ini dikoordinasi oleh Tim TPID, sehingga kita tidak menutup kemungkinan belajar dengan daerah lain penanganan inflasi, untuk mengelola peluang terjadinya infasi di DIY itu terpecahkan, meskipun sebenarnya Jogja itu paling berhasil dalam penanganan inflasi jika dibanding dengan daerah lainnya. (kar/Rich)

Humas Pemda DIY.

Bagaimana kualitas berita ini: