09 Jan 2012
  Humas Berita,

Bantuan Senilai Rp.11,5 M Untuk Pengolahan Hasil Ikan Di DIY

 

DIY Dapat Bantuan Rp. 11,5 Milyar Untuk Pengolahan Hasil Ikan

Sultan: Jika Nelayan Lakukan Molimo, Sarana dan Prasarana Bantuan Pemerintah Akan Dicabut

Sultan mencoba kendaraan yang diserahkan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RIKEPATIHAN YOGYAKARTA (08/01/2012) pemda-diy.go.id
Strategi penguatan industri perikanan dalam negeri ada beberapa pendekatan, yakni meningkatkan ketersediaan ikan dalam negeri dan ekspor sesuai standar, mengendalikan ekspor ikan dalam keadaan utuh dan mengatur hasil tangkapan di darat, meningkatkan utilitas Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan nilai tambah produk hasil perikanan, serta mengembangkan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) dalam rangka distribusi data ketersediaan bahan baku ikan maupun revitalisasi lahan budidaya perikanan.

Penegasan tersebut dikemukakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Syarif Cijcip Sutardjo ketika menyerahkan bantuan sarana prasarana pengolahan dan pemassaran hasil perikanan dalam rangka industrialisasi perikanan, di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Minggu (08/01).

Berbagai bentuk bantuan sarana dan prasarana pengolahan hasil ikan tersebut diserahkan Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cijcip Sutardjo kepada Sultan dan Bupati Walikota se DIY atau yang mewakili berupa kunci mobil.

Bantuan yang diserahkan kepada Gubernur DIY, Bupati Walikota tersebut senilai Rp. 11,5 milyar dialokasikan di bidang pengolahan dan pemasaran dalam konteks industrialisasi usaha pengolahan rakyat skala UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), dan telah diwujudakan dalam bentuk bahan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran Ikan (POKLAHSAR) berupa unit mobil alih teknologi dan informasi GEMARIKAN, Mobil Box berpendingin, Sarana Pemasaran bergerak roda 3, Paket Pembangunan Pabrik Es, Paket pembangunan Depo dan Pasar Ikan, Peralatan Ssitem Rantai Dingin (cold chain system), paket Peralatan pembuatan produk olahan bernilai tambah dan paket peralatan Rumah kemasan skala kecil. Adapun jika dirinci untuk Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Provinsi DIY senilai Rp. 4,5 milyar, Dislautkan Kabupaten Bantul Rp. 1, 7 milyar, Dislautkan Gunungkidul Rp. 2,4 milyar, Dislautkan Kulonprogo Rp. 2,6 milyar, Dinas Perikanan Sleman Rp. 730,1 juta serta Kota Yogyakarta Rp. 1,2 milyar.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengemukakan, kapupaten-kabupaten yang memiliki pantai namun masyarakatnya dalam kepemilikan sawahnya juga sangat terbatas dan lahannya relatif sempit. Yogyakarta tidak mempunyai sumber daya alam kecuali di lautan. Disamping itu juga tidak sinkronnya antara buruh tani dengan pemilik lahan pertanian di DIY, sehingga salah satu untuk mengurangi beban masyarakat dia harus mau merubah mata pencaharian dari buruh menjadi nelayan.

Pintu utama dari Yogyakarta lanjutnya, menghadap ke selatan. Berarti produk laut harus menjadi produk unggulan dan inilah yang memungkinkan mempercepat kesejahteraan masyarakat DIY.

Hanya dengan jalan seperti itulah, kreatifitas dan inovasi yang memungkinkan sebagian besar masyarakat DIY khususnya di Kabupaten Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul tersebut produk-produk laut tidak hanya sekedar menggunakan kapal-kapal dari fiberglass, namun kapal-kapal besar 30 grosston-pun bisa masuk dan atas bantuan kapal-kapal besar berjumlah 4 buah kapal dari kementerian dan sudah dilaunching, saya mengucapkan banyak terima kasih, kata Sultan.

Kepada para penerima bantuan Sultan berharap, bantuan sarana dan prasarana pengolahan hasil ikan tersebut dalam rangka untuk meningkatkan kesejahreraan keluarga bukan untuk diri sendiri saja. Jika bantuan tersebut disalahgunakan apalagi untuk Molimo (madat, main, madon, maling, minum) Sultan tak segan-segan mencabut bantuan yang diberikan.

Bantuan yang diberikan ini bukan sekedar digunakan untuk kegiatan usaha meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga, tetapi yang paling penting adalah juga perawatannya. Sebab bantuan sekecil apapun kalau tidak dirawat juga tidak akan bermanfaat lama bagi si penggunanya, papar Sultan.

Usai menerima bantuan Sultan menyempatkan diri melihat langsung berbagai bantuan yang akan diserahkan kepada kelompok-kelompok UMKM Kabupaten Kota, dan sempat mengendarai sepeda motor roda 3 sekaligus mencoba untuk atret di depan Bangsal Kepatihan. (kar/rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: