19 Sep 2012
  Humas Berita,

BKPM DIY Selenggarakan Expose Hasil Penyusunan Aplikasi Sistem GIS Investasi

BKPM DIY Selenggarakan Expose Hasil Penyusunan Aplikasi Sistem GIS Investasi

 

Supratikto: Pertumbuhan Investasi Sekitar Rp. 6,4 Trilyun Memberikan Gambaran Potensi DIY Dalam Peluang Berbisnis Besar

KEPATIHAN YOGYAKARTA (19/09/2012) pemda-diy.go.id
Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY, menyelenggarakan Expose Hasil Penyusunan Aplikasi Sistem Geographic Information System (GIS) Investasi, di Gedung Unit VIII Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (19/09).

Expose dibuka Kepala Bidang Perencanaan dan Promosi, BKPM DIY, Drs. Sukasdi, MM, mewakili Kepala BKPM Drs.D. Supratikto, diikuti sekitar 40 orang peserta utusan instansi terkait pemerintah Kabupaten Kota, Provinsi dan beberapa pengusaha.

Dalam sambutan tertulisnya, Kepala BKPM DIY, D. Supratikto mengutarakan, data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,35% pada semester I tahun 2012, menempati peringkat nomor 2 setelah China dengan angka 7,85%. Namun jika berbicara peluang Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru, proyeksi PDB Indonesia akan meningkat secara signifikan di tahun 2030 yaitu diprediksikan sekitar 9 ribu trilyum US $. Hal itu akan menempatkan Indonesia menjadi 5 besar perekonomian dunia di tahun 2030, dengan peluang investasi dan ekspor yang terbuka sekitar 18 trilyun US $.

Hal tersebut tentu saja akan berimbas pula pada perekonomian wilayah DIY. Makro ekonomi DIY tahun 2011 cukup memberikan gambaran yang cukup menjanjikan bagi peningkatan perekonomian wilayah, terangnya.

Lonjakan pertumbuhan investasi sebesar 40% atau sekitar Rp. 6,4 trilyun lanjut Supratikto, merupakan hal yang cukup memberikan gambaran betapa besar potensi DIY dalam hal peluang untuk berbisnis. Dengan lonjakan investasi tersebut, diharapkan mampu member pesan bagi pebisnis, bahwa DIY mempunyai prospek yang cerah dengan potensi yang besar untuk dijadikan sebagai lokasi investasi.

Peluang-peluang besar tersebut tidak akan menjadi sebuah keuntungan, bila kita hanya diam saja. Peluang tersebut harus disikapi dengan berbagai langkah strategis yang berkomitmen secara umum pada peningkatan perekonomian Indonesia dan secara khusus pada peningkatan perekonomian DIY, ujar Supratikto.

Untuk menjawab tantangan tersebut, menurut Supratikto, di tahun 2012 pemerintah DIY mencoba berinovasi di media promosi on line, dengan melaksanakan kegiatan Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (GIS) Investasi. Sebab berdasarkan pengalaman dalam berpromosi investasi, pertanyaan mendasar dari calon investor adalah tentang lokasi investasi dan sekitar informasi maupun kelayakan investasi yang ditawarkan.

Untuk itu sebuah system informasi yang berbasis local atau spasial, dalam hal ini GIS, dapat menginformasikan secara integrative segala informasi ataupun data yang terkait dengan peluang investasi, terutama untuk keperluan analisis kelayakan investasi dan rancangan awal investasi merupakan jawaban atau solusi yang tepat.

Sistem Informasi Geografis ini merupakan tools atau alat yang sangat penting dalam rangka menyediakan informasi awal yang cukup bagi para investor untuk melihat kecocokan antara peluang investasi dan potensi lokasi, terang Supratikto. (rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: