06 Jun 2024

Desa Mandiri Budaya Menuju Mandiri Literasi

Yogyakarta (06/06/2024) jogjaprov.go.id – Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X didampingi Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho menerima audiensi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama seluruh Kepala dan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  Kabupaten/Kota, di Gedong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (06/06).

Pada audiensi yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan dan pengarahan tentang kearsipan dan perpustakaan ini, Sri Paduka mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada DPAD DIY, Kabupaten dan Kota atas capaian yang telah diraih. Yakni, diraihnya penghargaan terbaik I nasional dengan predikat “AA” (sangat memuaskan) dari hasil pengawasan kearsipan yang dilakukan oleh Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Pada pertemuan ini Sri Paduka menyampaikan, dalam literasi harus bisa melihat berbagai kearifan yang ada. Dimana ujungnya untuk edukasi literasi wilayah semakin maju dengan adanya investasi intelektual yang mempunyai nilai jangka panjang. Maka dari itu diharapkan bagi DPAD DIY dapat mengedukasi warga dengan investasi intelektual, agar bisa berjalan dengan tepat dan cerdas.

Menindaklanjuti Hasil Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan, pada (29/05) lalu di Samarinda, Sri Paduka memberikan arahan kepada segenap tamu yang hadir agar dapat mengembangkan kreatifitas dalam mengelola literasi. Sri Paduka mencontohkan perpustakaan yang terletak di Puro Pakualaman. Bagaimana dengan keterbatasan dana, Perpustakaan Puro Pakualaman mampu mengolah perpustakaan secara online.

Disampaikan juga oleh Sri Paduka bahwa semua tamu berkesempatan mengunjungi Perpustakaan Puro Pakualaman untuk melihat secara langsung bagaimana Perpustakaan Puro Pakualaman dikelola dengan kreatifitas dalam kondisi keterbatasan. Disebutkan oleh Sri Paduka, perpustakaan yang ada di Puro Pakualaman memiliki ruang arsip dan dua ruangan yang cukup luas, sehingga dapat menyimpan sekitar 400 koleksi Buku Pujanggan. “Masih ada sekitar enam sampai tujuh ribuan buku yang ditempatkan di Perpustakaan di Taman Siswa,” ungkap Sri Paduka. Sementara untuk menjaga koleksi buku agar tidak cepat rusak, semua buku diberi sampul kertas bebas asam.

Selain itu, pada kesempatan yang sama Sri Paduka juga memberi arahan dan meminta kepada Paniradya Pati untuk memulai membuat pilot project desa mandiri literasi. Dari 32 Desa mandiri budaya yang ada diambil satu desa untuk dijadikan pilot project. “Saya berharap di desa-desa mandiri budaya ada satu pilot project terkait dengan kegiatan literasi daerahnya, dengan literasi sebagai center of excellence desa mandiri budaya” ucap Sri Paduka. Tak lupa Sri Paduka juga mengingatkan agar kegiatan yang dilaksanakan tetap harus taat azas.

“Harapannya, ketika satu desa ini berhasil menjadi pilot project maka nanti akan menjadi contoh untuk desa-desa Mandiri Budaya lainnya agar dapat mengembangkan desanya menjadi Desa Mandiri Budaya yang juga mandiri dalam hal literasi,” terang Sri Paduka. Namun demikian, tidak semua desa mencontoh seratus persen sama, dengan desa mandiri budaya yang dijadikan sebagai percontohan, karena setiap desa memiliki cirinya masing-masing dengan literasi yang berbeda-beda.

Sementara itu Kepala Dinas DPAD DIY,  Kurniawan menyampaikan bahwa akan terus mengedukasi tentang investasi intelektual yang merupakan kegiatan pemerintah yang bersifat agregat/material.
"Harapan saya dengan capaian yang telah didapatkan, akhirnya dapat memenuhi angka harapan hidup, kebahagiaan dan pendidikan tinggi guna tujuan investasi intelektual ini. Dengan adanya keterbatasan, DPAD DIY mengupayakan untuk selalu mengembangkan fasilitas dan kreatifitas"pungkasnya. (Rd/Tfk/Ft)

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: