14 Nov 2011
  Humas Berita,

Dirjen Dikti Diknas Sambut Baik Atraksi Budaya DIY di Anjungan TMII Jakarta

Dirjen Dikti Diknas Sambut Baik Atraksi Budaya DIY di Anjungan TMII Jakarta

 

TMII Jakarta(13/11/2011)pemda-diy.go.id. Atraksi Pawai Budaya Yogyakarta yang digelar Minggu pagi(13/11) yang menempuh jarak kurang lebih 500 meter di lingkungan Anjungan Pemda DIY di TMII mendapat perhatian masyarakat pengunjung TMII semenjak dari mulai baris berbaris hingga atraksinya di halaman Pendopo DIY di Anjungan TMII termasuk para Duta besar negara-negara sahabat.

Atraksi Budaya diawali dengan laporan oleh Manggoloyudo dari Prajurit Kraton Yogyakarta yang kemudian berturut turut tampil dalam atraksi menampilkan olah kanuragan yaitu prajurit dari Kraton Yogyakarta oleh Yayasan Guntur madu. Kemudian atraksi Prajurit dari Pulo Pakualaman dan kemudian diikuti tampilnya /atraksi kontingen dari kabupaten Gunungkidul yang bertemakan panen padi yang dibawakan anak-anak muda yang menggambarkan kegembiraannya dan sukaria atas panen padi yang melimpah. Kemudian disusul tampilnya Kontingen kabupaten Kulonprogo dengan judul Tradisi Mengguyang Jaran. Tradisi ini menggambarkan laku spiritual dalam menghidupkan seni Jathilan yang salah satu alat peraganya Jaran Kepang yang biasa di Guyang di kali Kayangan Pendoworejo,Girimulyo,Kulonprogo.

Kontingen Kota Yogyakarta dalam atraksi kebolehananya menampilkan judul Golong-gilig Segoro Amarto yang menggambarkan kemiskinan penangan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta sebagaimana di Canangkan oleh Walikota saat ini yang menjabat.

Kabupaten Bantul dalam kesempatan atraksi Budaya kali ini menampilkan Atraksi Prajurit Sinandi, kabupaten Sleman menampilkan Angguk kipas dan atraksi ditutup dengan tampilnya Pawai sepeda kuno dengan pengendala ala pasukan tempo doeloe yang dilakukan peneggemar sepeda antic di Jakarta.

Dengan tampilnya atraksi dalam rangka Gelar Budaya Yogyakarta tersebut Dirjen Dikti Diknas RI Prof.Dr.Djoko Santosa ketika diwawancara reporter www.pemda-diy.go.id seusai menyaksikan Atraksi Budaya di Halaman Pendopo Anjungan Pemda DIY di TMII antara lain menyambut baik diselenggarakannya Gelar Seni Budaya Yogyakarta,karena dari kegiatan ini ada perkembangan yang menarik, sebab di era tahun 1970 an melihat wanita Jogja berpakaian gradual kemudian jingkrak-jingkrak, yang melakukan itu pasti anak buahnya Bagong Kusudiharjo.

Namun lanjut Dirjen Dikti karena ketika itu dipentaskan tari layang-layang di Bangsal kepatihan,Yogyakarta banyak yang mengatakan orang ini njegleg artinya kurang waras karena berani menerjang pakem dan juga berani menari bukan dengan pakaian lengkap. Namun jaman dan era tersebut bahwa kreatifitas seseorang yang semula di kelola atau diakrabi pendukung masyarakat disekitar Yogyakarta, baru sekarang sekian tahun kemudian buah kreatifitas Bagong K dan kawan-kawan diikuti jejaknya oleh para seniman dan kreografer muda hal itu diterima oleh semua masyarakat di Yogyakarta.

Dan hal ini menurut Prof.Dr.Djoko Santoso sangat menggembirakan kita semua, bahwa memang kebudayaan merupakan segala sesuatu yang harus dimusiumkan, diawetkan, namun perlu perlindungan, pengembangan dan pemanfaatannya.

Disamping itu tandas Prof. Djoko Panggilan akrabnya kepada reporter pemda-diy.go.id bahwa pagelaran seni budaya sebagaimana digelar oleh anjungan Pemda DIY dianjungan TMII ini sangat baik sekali, apalagi saat ini jamannya era globalisasi, masyarakat sangat mudah sekali terpengaruh globalisasi tersebut terutama bagi generasi mudanya. Tetapi kata Prof.Djoko saya melihat pagelaran yang digelar DIY diwarnai /diperankan oleh generasi muda kita,ini merupakan momen yang sangat baik dan ini pertanda adanya regenerasi bidang seni di Yogyakarta

Harapan Prof.Dr.Doko Santoso mudah-mudahan kegiatan gelar budaya seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun dan peserta nya lebih banyak generasi muda yang energik. Disamping itu juga penontonnya yang diundang lebih banyak generasi mudanya karena pementasan semacam ini sangat bagus. Dan bisa memberikan pelajaran karakter bangsa bagi generasi muda. Tandas Dirjen Dikti sekaligus mengakhiri penjelasannya. (Kar)

HUMAS Ro.UHP Provinsi DIY

Bagaimana kualitas berita ini: