06 Jan 2012
  Humas Berita,

DIY Tidak Merekomendasi Impor Beras

 

DIY Tidak Merekomendasi Impor Beras

Guyuran Hujan Tidak Akan Mengancam Ketersediaan Beras

Hamparan padi siap panen di KulonprogoYOGYAKARTA(05/01/2012) pemda-diy.go.id
Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir. Nanang Suwandi, MMA menegaskan, kendati sebagian wilayah di Kabupaten Bantul terendam air akibat hujan yang mengguyur wilayah DIY Minggu (01/01) lalu, tidak akan mengancam ketersediaan beras.

Areal persawahan di Bantul yang terendam air lanjutnya, dari 465 hektar yang ada tercatat hanya 50 hektar tanaman padi yang busuk, sisanya masih bisarecovery karena tanaman padi baru berumur lebih dari 20 hari dan terendam air kurang dari 3 hari, sehingga masih bisa tumbuh kembali.

Diharapkan hujan nanti sampai bulan April, tidak Maret, sehingga kalau bulan April kita bisa tertawa. Kalau Februaripet tidak ada hujan, wah tanaman padi kita belum panen dan ini merupakan suatu ancaman. Namun demikian ketersediaan beras di DIY tidak ada masalah dan kami di DIY tidak akan merekomendasikan impor beras, kata Nanang disela-sela menghadirilaunching GeraiPelayanan Perijinan Terpadu, Badan Kerjasama dan Penanaman Modal Provinsi DIY, di eks Gedung BID Provinsi DIY, Kompleks THR jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta, Kamis (05/01).

Ditambahkan Nanang, jika ramalan BMKG yang menyebutkan bahwa musim hujan hanya sampai bulan Februari dan Maret sudah memasuki musim kemarau itu benar, diperkirakan hanya akan panen sekali untuk sawah tadah hujan. Namun untuk sawah yang mendapatkan irigasi teknis tetap bisa panen 3 kali dalam setahun, sehingga bagi DIY tidak ada masalah dengan ketersediaan beras, bahkan berlebih.

Biasanya untuk padi gogo bisa digenjot sekali lagi jadi 2 kali. Tapi kalau hujan hanya sampai bulan Februari ya nggak bisa, panen hanya sekali, ujarnya.

Di Kabupaten Gunungkidul misalnya, dari 56 ribu hektar sawah, 2000 hektarnya bisa panen 3 kali dalam setahun. Sementara untuk panen padi tahun 2011 kira-kira realisasinya di angka804.750 ton dan itu diperkirakan masih bertambah.

Karenaitu baru angka ramalan dan mudah-mudahan angka 824.500 ton bisa terpenuhi, kata Nanang seraya menambahkan bahwa target 2012 tambahan dan tuntutannya berkisar 5% dari realisasi tahun sebelumnya. (kar/rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: