20 Des 2012
  Humas Berita,

E-Ticketing Bus Trans Jogja Muktibank Terima Penghargaan Rekor MURI

 

YOGYAKARTA (21/12/2012) portal.jogjaprov.go.id. Tahun 2020 satu orang akan memilki 5 yang bisa terhubung dengan yang lain contohnya 1. HP, 2.komputer jinjing (Notebook),3.Desktop, 4. TV yang ada di rumah menjadi Smart TV dan yang ke 5 sebentar lagi mobil akan berinteraksi dengan internet. Belum lagi tekhnologi terbaru tentang camera, camera itu begitu ditekan dapat facebooknya bisa mengakses obyek dimanapun berada. Inilah tekhnologi terbaru yang akan mewarnai transportasi kedepan dalam kondisi semua akan royaltime dan ini akan terwujud dengan segera di Indonesia.

 

Demikian disampaikan Wakil Menteri kementerian Perhubungan RI Dr. Ir Bambang Susantono, MeP,MSCE ketika meresmikan Area Traffic Control System (ATCS) DIY Fitur Bus Tracking Trans Jogja dan Penerimaan Rekor MURI E-Ticketing Muktibank siang tadi (Kamis, 21/12) di Halaman Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika DIY di Babarsari, Sleman, Yogyakarta yang juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Walikota Yogyakarta Drs.H.Haryadi Suyuti, Pengurus Organda serta jajaran Pejabat Instansi terkait.

 

Dikatakan Wamen Perhubungan Bambang Susantono bahwa system ATCS merupakan manajemenuntuk melakukan koordinasi lalu lintas di Jogja.Kita semua tahu dikota-kota besarseperti Bandung, Jakarta dan Jogja sudah mengalami kemacetan. Apalagi Jogja baik transportasi maupun kotanya dengan mudah dijangkau baik melalui darat maupun udara dengan penerbangan yang murah pula. Sehingga bandara Adisucipto Yogyakarta yang semula berkapasitas 1,2 juta, tahun 2011 sudah 4,2 juta dan diperkirakan untuk tahun 2012 ini telah mencapai angka 5 juta. Sehubungan dengan hal tersebut tidak heran kalau Gubernur DIY menginginkan bandara baru dan dikembangkan tidak tanggung-tanggungdengan kapasitas 24 juta orang pertahunnya.

 

Terkait dengan hal tersebut harapan Wamen Perhubungan, ATCS ini menjadi alat untuk koordinasi bersama Pemerintah Daerah DIY, Pemerintah Kota dan daerah-daerah sekitarnya dengan Direktorat Lalulintas Polri untuk melakukan koordnasi dilapangan dalam penanganan lalu lintas ini serta diharapkan setiap tahunnya alat ini bertambah dan dapat di cover dengan alat yang lebih luas.

 

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika DIY Ir.H.Cipto Haribowo dalam laporannya menjelaskan bahwa pengembangan ATCS, Bus Tracking dan E-ticketing Bus Trans-Jogja merupakan bagian dari Skema besar Intelligent System (ITS) yang dikembangkan Pemerintah DIY dan tujuan dasarnya untuk membuat system transportasi yang mempunyai kecerdasan, sehingga dapat membantu pemakai transportasi dan pengguna transportasi untuk mendapatkan informasi, mempermudah transaksi, meningkatkan kapasitas prasarana dan arena transportasi, mengurangi kemacetan atau antrian, meningkatkan keamanan dan kenyamanan, mengurangi polusi lingkungan dan mengefisiensikan pengelolaan transportasi.

 

Cipto Haribowo menambahkan bahwa ATCS ini telah terpasang di 6 titik persimpangan jalan rawan kemacetan dijalan provinsi, 4 simpangan jalan di Kota Yogyakarta dan 54 bus Trans-Jogja dari 56 titik persimpangan jalan yang direncanakan hingga tahun 2015 mendatang.

 

Diantaranya persimpangan yang telah dipasang ATCS tersebut pertigaan UIN, Perempatan Jalan Janti, Persimpangan masuk bandara Adisucipto dan lain-lain.

 

Skema besar Intelligent System (ITS) termasuk di dalamnya ATCS yang dikembangkan Pemerintah DIY menggunakan dana APBN tahun 2012 ini sebesar Rp.4,3 milyar.

 

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan hamengku Buwono X dalam kesempatan sambutannya menyatakan bahwa system ini dibangun dalam upaya menyempurnakan sistemik ujicoba dan berhasil dengan baik dan didukung oleh pembangunan jalan disertai pembaruan pengaturan lalu lintas di titik persimpangan Tugu-Malioboro-Abubakar Ali.

 

Dengan demikian Trans Jogja sudah on the right track menuju sustainable transport yang telah menjadi isu sentral, yang perlu menjadi perhatian pengelola kota. Dalam konteks perencanaan, bagaimana strategy untuk menyediakan dan mengoperasikan system transportasi secera efisien, yang akan menentukan bagaimana daya hidup, daya saing, dan sustinabilitas kota sebagai pusat kegiatan dalam jangka panjang.

 

Menurut Sultan pertumbuhan populasi yang pesat dikota-kota besar tidak hanya berarti bertambahnya jumlah manusia yang tinggal dan bekerja di kota tersebut, tetapi implikasi terhadap pertumbuhan jumlah permintaan perjalanan. Pertumbuhan permintaan perjalanan, bukan hanya dari sisi jumlahnya saja, tetapi juga dalam panjang perjalanan, karena area kota bertambah luas seiring dengan meningkatnya kebutuhan ruang bagi kegiatan kota.

 

Sultan menambahkan bahwa Yogyakarta yang menyandang predikat kota budaya, kota pendidikan dan kota pariwisata, memang selayaknya memiliki sisem transportasi terpadu, tertata baik dan sustainable. Sebagai usaha mewujudkannya adalah dengan moda mass rapid transit atau angkutan umum cepat yang nyaman,aman dan tepat waktu, seperti bus Trans Jogja ini, yang secara berkelanjutan system digitalisasi dan peralatannya terus disempurnakan. Semua rangkaian usaha-usaha itu tandas Sultan adalah bagian dari grand strategy system transportasi kota yang komprehensif dan terintegrasi.

 

Diakui Gubernur DIY bahwa keberadaan angkutan massal memang perlu didukung oleh infastruktur yang baik dan teknologi tinggi, namun kesemuanya itu kembali pada mentalitas pengelola dan penggunanya. Rendahnya disiplin bertransportasi tandas Gubernur DIY hendaknya diubah agar angkutan massal benar-benar bisa memenuhi harapan masyarakat banyak.

 

Untuk itu Sultan mengajak para pengguna jasa bus Trans Jogja untuk mematuhi aturan yang ada dengan penuh disiplin diri sebagai warga kota yang menyandang berbagai predikat tersebut.

 

Peresmian Area Traffic Control System (ATCS) DIY Fitur Bus Tracking Trans Jogja dan Penerimaan Rekor MURI E-Ticketing Muktibank ditandai dengan Penyerahan Penghargaan Rekor Muri dari Perwakilan Muri Dunia Indonesia Sri Indrawati kepada Gubernur DIY dan Pernyataan oleh Wakil Menteri Perhubungan Dr. Ir. Bambang Susantono MeP,MSCE dan dilanjutkan dengan peninjauan ruang operasional control di lantai II Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika DIY didamping Gubernur DIY Walikota Yogyakarta dan Kepala Dinas dan Undangan.(Kar)

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: