02 Mar 2012
  Humas Berita,

Februari 2012 Kota Yogyakarta Alami Inflasi 0,10%

Februari 2012 Kota Yogyakarta Alami Inflasi 0,10%

YOGYAKARTA (02/03/2012) pemda.diy.go.id _ Perkembangan indek harga konsumen di Kota Yogyakarta bulan Februari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi tersebut disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh berubahnya angka indeks harga konsumen dari semua kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan terkecuali kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,77 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,26 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,20 persen, kelompok sandang naik 1,33 persen, kelompok kesehatan naik 0,26 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,40 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,06 persen, kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY Drs. Tjokro Hendro Mukti, MSi pada konferensi pers Berita Resmi Statistik, di ruang rapat utama Kantor BPS jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan Bantul, Kamis (01/03).

Dikatakan Tjokro Hendro, dari 66 kota di seluruh Indonesia yang dihitung angka inflasinya pada bulan Februari 2012, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota IHK lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Mataram yaitu sebesar 1,73 persen, sedangkan inflasi terendah yaitu 0,03 persen dialami kota Tangerang. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Jambi sebesar -1,29 persen dan deflasi terkecil dialami kota Palu sebesar -0,04 persen Sementara Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi DIY saat ini mencapai angka 115,93 atau mengalami penurunan sebesar 0,49 persen dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 116,50.

NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 115,99, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) 130,16, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 121,87, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 104,16, dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 113,46. Turunnya indeks NTP gabungan pada bulan ini disebabkan oleh turunnya indeks NTP pada sebagian besar subsektor. Sedang Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Februari 2012 secara umum mencapai 130,54 atau mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 130,19.

Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,42 persen, kelompok makanan jadi 0,18 persen, kelompok perumahan 0,42 persen, kelompok sandang 0,05 persen, dan kelompok kesehatan 0,51 persen. Sebaliknya, kelompok transportasi dan komunikasi mengalami penurunan 0,20 persen, dan indeks kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga relatif stabil, jelasnya.

Ditegaskan Tjokro Hendro, dari 32 provinsi (kecuali DKI Jakarta) yang dihitung angka NTPnya pada bulan Februari 2012 terdapat 10 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 22 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 1,13 persen, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,39 persen. Sedang Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta menurut Tjo0kro hendro secara rata-rata pada bulan Januari 2012 sebesar 57,65 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 4,91 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai besaran angka 62,56 persen. TPK hotel non bintang/akomodasi lain sebesar 38,80 persen, turun sebesar 5,12 poin dibanding TPK bulan Desember 2011 yang menunjuk besaran angka 43,92 persen.

Rata-rata lama menginap wisatawan di hotel bintang di Provinsi D. I. Yogyakarta pada bulan Januari 2012 mengalami peningkatan 0,18 malam, dari rata-rata lama menginap 1,69 malam di bulan Desember 2011 menjadi 1,87 malam pada bulan Januari 2012. Rata-rata tamu menginap terlama pada hotel bintang lima, mencapai 2,17 malam, sedangkan terpendek 1,47 malam pada hotel bintang tiga. Pada hotel non bintang/akomodasi lain rata-rata lama menginap 1,65 malam, naik 0,19 malam dibandingkan bulan sebelumnya yang menunjuk besaran angka 1,46 malam. Rata-rata menginap terlama pada kelompok kamar 25-40 mencapai 1,80 malam, sedangkan terpendek sebesar 1,45 malam pada kelompok kamar < 10 Jumlah wisatawan yang menginap di hotel selama bulan Januari 2012 tercatat sebanyak 245.749 orang yang terdiri dari 11.134 orang wisatawan mancanegara dan 234.615 orang wisatawan nusantara.

Dari jumlah tersebut menginap di hotel bintang sebanyak 82.252 orang dan 163.497 orang menginap di hotel non bintang/ akomodasi lain. Jumlah penumpang pesawat udara komersial yang datang melalui Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta secara keseluruhan pada bulan Januari 2012 mengalami penurunan sebesar 4,59 persen dan penumpang yang berangkat naik sebesar 1,76 persen dibandingkan bulan Desember 2011. Penumpang yang datang berjumlah 186.740 orang terdiri dari 178.347 orang penumpang penerbangan domestik dan 8.393 orang penumpang penerbangan internasional. Penumpang yang berangkat berjumlah 195.647 orang terdiri dari 187.672 orang penumpang penerbangan domestik dan 7.975 orang penumpang penerbangan internasional. (dyk)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: