25 Nov 2013
  Humas Berita,

FGD Tata Cara Berbusana Adat Jawa

 

FGD Tata Cara Berbusana Adat Jawa

 

YOGYAKARTA (25-11-2013) portal.jogjaprov.go.id Kepala Bidang Kedudukan Hukum dan Kesra Badan Kepegawaian Daer ah DIY, Subianto, S.H membuka Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Penyusunan Buku Panduan Bimbingan Teknis Tata Cara Berbusana Adat Jawa, di Hotel Abadi Yogyakarta, Senin (25/11).

 

FGD diikuti sekitar 40 orang peserta yang terdiri dari SKPD di lingkungan Pemda DIY dan Pemda Kabupaten/Kota se-DIY. Dengan menghadirkan lima narasumber, yaitu : Ir. Yuwono Sri Suwito, MM menjelaskan materi tentang Pengenalan Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta; KRT Jatiningrat menjelaskan materi tentang Pemahaman Filosofi Busana Adat Jawa untuk Putera dan Puteri; Mari Condronegoro menjelaskan materi tentang Etika Berbusana Adat Jawa; KRT Waseso Winoto menjelaskan materi tentang Macam-macam Busana Adat Jawa untuk Putera; dan KPH Endro Kusumo menjelaskan materi tentang Busana Adat Jawa Gagrak Yogyakarta Putera.

 

Subianto, S.H mengemukakan bahwa dalam rangka pelaksanaan Keistimewaan khususnya pada pelestarian nilai budaya, maka BKD DIY melaksanakan FGD ini sebagai informasi tentang tata cara berbusana bagi PNS di lingkungan DIY.

 

Kegiatan FGD yang berupa diskusi panel ini dilakukan untuk menunjang penerbitan Buku Panduan Bimbingan Teknis Tata Cara Berbusana Adat Jawa. Bimbingan teknis (bimtek) yang akan dilaksanakan dalam tiga angkatan, yaitu : angkatan I pada tanggal 3-5 Desember, angkatan II pada tanggal 9-11 Desember, dan angkatan III pada tanggal 16-18 Desember, tandasnya.

 

Sebagai pemapar pertama yaitu Ir. Yuwono Sri Suwito menyampaikan tentang pembangunan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sarat dengan konsepsi filosofis, budaya, dan religi yang luar biasa dari arsiteknya, yakni Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I. Negari Ngayogyakarta Hadiningrat terus berkembang sesuai dengan jaman dan raja-raja penerus Dinasti Mataram Yogyakarta, sampai saat terakhir Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan amanat 5 September 1945, dimana Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan merupakan Daerah Istimewa dan merupakan bagian dari NKRI.

 

Ir. Yuwono Sri Suwito berharap dengan penjelasannya tersebut bahwa setiap peserta mampu menerangkan dengan jelas dan benar tentang sejarah, filosofi, tata ruang dan nilai-nilai yang terkandung dari Kraton Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan embrio lahirnya Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Sedangkan KRT Jatiningrat menjelaskan tentang pemahaman filosofi, sikap dan perilaku dalam berbusana adat Jawa yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan di lingkungan kerja. Busana adat Jawa biasa disebut dengan busana kejawen yang mempunyai perumpamaan atau pralambang tertentu terutama bagi orang Jawa yang mengenakannya. Busana Jawa penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan suatu ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa. Jatiningrat berharap dengan penjelasannya tersebut, setiap peserta dapat memahami filosofi, sikap, dan perilaku berbusana adat Jawa melalui praktik mengenakan busana adat Jawa dalam bekerja di lingkungan masing-masing.

 

Selain itu, Mari Condronegoro mengemukakan bahwa dalam busana jawa tersembunyi ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, diri sendiri maupun Tuhan Yang Maha Kuasa Pencipta segalanya. Beliau berharap, setiap peserta mampu memahami konsep dasar busana, hakekat dan fungsi busana, perkembangan awal busana, istilah-istilah dalam model busana dan penerapannya, etika berbusana untuk berbagai kesempatan, peranan busana dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berbusana Nasional maupun busana dalam adat Jawa, serta masalah-maslah dalam berbusana.

 

KRT Waseso Winoto membahas tentang busana adat Jawa Putera gaya Kraton Ngayogyakarta maupun Puro Pakualaman dengan harapan agar setiap peserta dapat menjelaskan tentang macam-macam perlengakapan busana adat Jawa gaya Kraton Ngayogyakarta dan Puro Pakualaman bagi Putera.

 

Sedangkan KPH Endro Kusumo membahas tentang busana adat Jawa Gagrak Yogayakarta Putera, diharapan setiap peserta memahami dan mampu mengidentifikasi busana dan tata cara berbusana kejawen lengkap bagi putera Gagrak Ngayogyakarta secara benar. (teb,dsk)

 

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: