16 Sep 2024
  Humas DIY Berita,

Garebeg Mulud Momen Umbul Donga Kesejahteraan DIY

Yogyakarta (16/09/2024) jogjaprov.go.id – Memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW, Keraton Yogyakarta menyelenggarakan Hajad Dalem Garebeg Mulud 2024/Je 1958 pada Senin (16/09). Dalam Garebeg Mulud kali ini, sebanyak 100 buah ubarampe pareden gunungan berupa rengginang dan tlapukan bintang dengan lima warna turut dibagikan untuk para ASN Pemerintah Daerah DIY.

Dikawal Bregada Bugis, ubarampe pareden gunungan diantarkan oleh para Utusan Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, yakni KRT Wijaya Pamungkas, KRT Condro Prawiroyuda, dan KRT Sudartodanarto untuk diserahterimakan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Mewakili Sekretaris Daerah DIY, Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana menerima ubarampe pareden gunungan tersebut di Pendopo Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan, sekitar pukul 11.15 WIB.

Mewakili Pemda DIY, Tri Saktiyana pun berterima kasih atas ubarampe pareden gunungan yang diberikan. Tri Saktiyana berharap, segenap pihak yang hadir pada prosesi Garebeg Mulud ini diberkahi kesejahteraan. “Semoga Ngarsa Dalem beserta istri, anak, keluarga, dan warga Dalem selalu diberkati Allah SWT dengan kesehatan yang baik, keselamatan, umur panjang, kekayaan bebas dari masalah, dan keberuntungan di setiap saat,” tutur Tri Saktiyana.

Sementara, dalam kesempatan tersebut, Utusan Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Wijaya Pamungkas menyampaikan, penghantaran ini merupakan wujud menunaikan perintah dari Ngarsa Dalem. KRT Wijaya Pamungkas mengatakan, Ngarsa Dalem menitipkan salam kepada seluruh pejabat Pemda DIY yang menghadiri prosesi garebeg mulud ini. “Marilah kita bersama-sama berdoa, semoga Ngarsa Dalem dan keluarga diberikan panjang umur, kesehatan, dan kesejahteraan,” ujar KRT Wijaya Pamungkas.

Setelah diserahterimakan, ubarampe pareden gunungan kemudian dibagikan kepada para ASN Pemda DIY yang hadir. Tampak Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi menjadi salah satu ASN Pemda DIY yang menerima ubarampe pareden gunungan.

Dian mengungkapkan, dirinya dan segenap ASN Pemda DIY sangat mengapresiasi pemberian ubarampe pareden gunungan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta ini yang menjadi perlambang welas asih dan wujud syukur Sri Sultan. Pemberian ubarampe pareden gunungan ini juga menjadi bagian umbul donga, momen untuk berdoa bersama, dengan harapan bahwa kesehatan, keselamatan, dan keberkahan akan selalu melingkupi para pamong praja yang ada di Kepatihan serta seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Saya kira makna yang terpenting adalah kita mencoba saling mawas diri. Bersyukur terhadap apa yang sudah kita lakukan, dan saling bertoleransi. Saling menghargai, semoga keberkahan dan juga kebahagiaan, kesejahteraan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta ke depan akan menjadi hal utama yang akan terwujud,” jelas Dian.

Selain itu, Dian menyebutkan, kegiatan Garebeg Mulud ini juga telah menjadi agenda rutin yang digelar sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian tradisi dan adat istiadat budaya Jawa. “Garebeg ini juga sudah menjadi Warisan Budaya TakBenda (WBTB) dari DIY yang sudah diakui di level Indonesia. Oleh karena itu, upaya-upaya pelestarian ini selalu kita kuatkan,” kata Dian.

Diketahui, Upacara Adat Garebeg Kraton Yogyakarta ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya TakBenda (WBTB) pada tahun 2013. WBTB tersebut masuk dalam Domain Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan.

Adapun ubarampe pareden gunungan yang diberikan berupa rengginang dan tlapukan bintang dengan lima warna yaitu hitam, putih, merah, hijau, dan kuning. Warna hitam melambangkan kewibawaan dan keteguhan, putih kesucian, merah keberanian, hijau mengisyaratkan kesuburan/kemakmuran, serta kuning melambangkan kemuliaan. Pemilihan warna tersebut erat kaitannya dengan kearifan Jawa terkait mata angin (kiblat papat limo pancer), pancawara atau perhitungan hari pasaran, maupun gambaran hawa nafsu manusia. (Han/Fn/Mra/Ip/Jon/Cbs/Yci/Wa/Ed/Sd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: