20 Mei 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Globalkan UMKM, Akses Bahan Baku dan Digitalisasi Jadi Prioritas

Yogyakarta (20/05/2022) jogjaprov.go.id - Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan Pemda DIY melalui Dinas Koperasi UKM DIY senantiasa mengupayakan peningkatan kualitas UMKM baik dari sisi produk, promosi, dan sumber daya manusia. 

Hal tersebut disampaikan dalam agenda Launching Roadshow Kementerian UMKM  “Mendukung UMKM Menuju 30 Juta Onboard Tahun 2022” di Aula Dinas Koperasi dan UKM DIY, Jumat (20/05) pagi bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional. Sekda DIY hadir mendampingi Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Maduki. Pada kesempatan itu, hadir pula Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. 

Aji melanjutkan, sudah sewajarnya, UKM di era saat ini mampu go digital. Salah satunya adalah menguatkan skema promosi melalui media sosial atau e-commerce yang dapat menjangkau pasar lebih banyak.

Di sisi lain, Aji mengatakan bahwa saat masa pandemi, Pemda DIY tetap mendukung operasional UMKM DIY dengan memberikan insentif yang berasal dari APBD DIY. Dengan adanya insentif tersebut, konsumen yang memesan produk dari UKM yang tergabung dalam wadah SiBakul (Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha) Jogja tidak perlu membayar ongkos kirim. 

Sementara, Menteri Teten, dalam sambutannya mengatakan pentingnya pendampingan Dinas dan stakeholder terkait agar UMKM dapat terus naik kelas. “Naik kelas, promosi dan marketingnya juga benar, UMKM nantinya harus berani mengambil modal usaha dari pasar modal. Valuasi bisnis juga harus didesain. Misal, kalau bakpia di Jogja itu hanya satu brand, kan semua langsung tahu dan itu bisa aja jadi IPO,” jelasnya 

Ditambahkan Menteri Teten, kelemahan pelaku UMKM yang banyak ditemukan adalah kurang adanya inovasi dan greget untuk terus meningkatkan kualitas. “UMKM sekarang penyakitnya masih punya-punyaan aja,” terangnya. 

Selain itu, menurut survei yang dilakukan konsultan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu), dua masalah lain yang seringkali masih menjadi kendala bagi pelaku UMKM adalah akses ke bahan baku dan literasi digital pelaku UMKM. “Kita punya potensi digital terbesar di Asia Tenggara. Jangan sampai market digital kita justru diserbu produk-produk dari luar. Makanya produk kita harus kompetitif agar bisa bersaing di pasar global,” tegasnya. 

Ia berharap, jangkauan UMKM DIY dapat meluas hingga second city, atau daerah yang berada di samping atau wilayah sirip DIY. “Saya berharap Dinas Koperasi UKM DIY selanjutnya bisa menindaklanjuti,” ujarnya. Menteri Teten berharap, setidaknya 1 juta UMKM dapat masuk ke e-catalog kementerian. 

“Ditambah lagi, pemerintah telah menargetkan bahwa sebanyak 40% belanja pemerintah itu harus berasal dari pembelian produk UMKM. Kira-kira besarnya Rp400 triliun kalau APBD sekarang. Kredit perbankan juga harus bisa untuk UMKM. Kita harus berani membangun pondasi ekonomi nasional ekonomi rakyat. Sementara, basis ekonomi bukan lagi konglomerasi namun UMKM,” tutupnya. 

Adapun launching roadshow ditandai dengan pemukulan gong secara simbolis oleh Menteri Teten. Pada agenda tersebut, dilakukan pula coaching clinic mengenai tips pemberdayaan UMKM dengan salah satu trainer yakni Founder and Managing Director STOIK Trisula, Keenan Pearce. [vin]

HUMAS DIY 

Bagaimana kualitas berita ini: