26 Jun 2013
  Humas Berita,

Gubernur DIY Membuka FKY Ke 25 Tahun 2013

 

 

 

YOGYAKARTA (26/06/2013) portal.jogyaprov.go.id - Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke 25 Tahun 2013, sudah memasuki usia yang cukup dewasa semakin matang. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika pada hari ini kita juga ingin menguatkan tekad dan komitmen kita untuk menjadikan Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayan Terkemuka Indonesia.

 

 

Demikian sambutan tertulis Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, yang dibacakan Sekretaris Daerah DIY, Drs. Ichsanuri pada acara Pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke 25 Tahun 2013, bertempat di Plaza Ngasem, Yogyakarta, Selasa malam (25/06).

 

 

Setyo Harwanto.S.Sn selaku Ketua Penyelenggara melaporkan Festival Kesenian Yogyakarta ini mempunyai dua makna yaitu berkreasi kembali dan makna umum rekreasi. FKY tahun ini mengakomodir hasil diskusi dialog FKY 2012, tentang seni pertunjukan,deni rupa dan sastra.

 

 

Disamping itu dijelaskan bahwa peserta FKY ke 25 tahun 2013 ada 66 tenan produk kreatif, 9 stand , 138 group pertunjukan, 8 komunitas film dan bioskop, 16 seninam sastra, 38 seniman video mapping, 6 seniman soundscape, 33 seniman seni rupa, dan berbagai kegiatan workshop dan lomba dalam kemasan Pasare Kreasi.

 

 

Lebih lanjut Gubernur melalui Ichsanuri mengatakan penyelenggaraan FKY tahun ini, berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, yaitu berbeda tempat, kemasan dan berbeda waktu pelaksanaannya. Kalau tahun sebelumnya digelar di sekitar Museum Benteng Vredeburg, Monument SO 1 Maret, Taman Budaya Yogyakarta, dan Gedung Bank Indonesia. Pada tahun ini, pelaksanaan FKY bertempat Plaza Pasar Ngasem, Yogyakarta.

 

 

Sejarah baru FKY ini tentu saja patut kita syukuri dan kita banggakan, karena Pasar Ngasem Yogyakarta jaman dahulu dikenal sebagai kompleks Segaran Taman Sari, serta pernah menjadi lokasi pasar burung tradisional yang melegenda. Sehingga pelaksanaan FKY dimungkinkan akan lebih lebih baik dan lebih menarik dan bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara dan kita semua.

 

 

Pengembangan seni tergantung dari kreativitas. Yogyakarta terdiri dari banyak ragam identitas dan ragam ekspresi seni budaya, mulai dari klasik hingga kontemporer. Budaya Yogyakarta berakar tradisi namun terus berkembang secara dinamis. Sehingga gelar seni akan ada gregetnya bila tedapat sebuah inovasi untuk membuat sesuatu yang baru. Begitu pula dalam FKY, harus terus memberikan ruh baru, inovatif dan kreatif dalam setiap tahunnya, sebagai bentuk suatu puncak pencapaian seni yang dihasilkan dari proses kreativitas. Tegas Gubernur.

 

 

Sedangkan Drs. GBPH Yudaninrat Kepala Dinas Kebudayaan DIY, mengatakan bahwa pelaksanaan Festival Kesenian Yogyakarta saat ini hendaknya bisa memacu kreativitas para seniman untuk dapat berkreasi dengan mengembangkan dan melestarikan potensi seni yang dimiliki DIY, sehingga bisa menumbuhkembangkan Seni Budaya dan Pariwisata di Yogyakarta.

 

 

Harapan Yudaningrat, Festival Kesenian Yogyakarta ini mampu menjadi penggerak kehidupan berkesenian, guna mengukuhkan Yogyakarta sebagai Kota yang beradap jauh dari Budaya kekerasan yang kini marak dimana-mana .

 

 

Pada kesemapatan ini mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Bolaang Sulut, Kota Mubago Sulut, Palangkaraya serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Se DIY, yang telah ikut partisipasi FKY Tahun ini.

 

 

Hadir pasa acara FKY antara lain, Forkompimda DIY, Bupati/Walikota se DIY, Rektor ISI, Dekranasda DIY, SKPD Pemda DIY, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se DIY. (fht/skm)

 

 

 

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: