30 Agt 2013
  Humas Berita,

Gubernur NTT Bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X

Gubernur NTT Bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X

Yogyakarta (30/08/2013)jogjaprov.go.id. Dalam rangka lebih menciptakan rasa aman dan kondusif warga NTT di Yogyakarta begitu juga sebaliknya Gubernbur NTT Drs.Frans Lebu Raya yang didampingi Pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi NTT tadi pagi (Jumat,30/08) bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah DIY di Ndalem Ageng,Kepatihan Yogyakarta dalam suasana kekeluargaan.

Tujuan dari pertemuan tersebut menurut Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs.Frans Lebu Raya selain untuk bersilaturahmi juga memohon maaf kepada warga DIY atas insiden yang terjadi beberapa waktu lalu karena ulah oknum atau segilintir warga NTT di Yogyakarta sehingga membuat rasa tidak aman dan tidak kondusif DIY juga akan menemui warga NTT yang ada did Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut lanjut Gubernur NTT pihaknya secara terus menerus membangun komunikasi dengan masyarakat NTT di Yogyakarta dengan masyarakat DIY sehingga tercipta rasa persaudaraan, kekeluargaan tersebut tetap terbangun dan terus ditingkatkan , dengan demikian masyarakat NTT dimanapun bisa melihat bahwa ditingkat pimpinan pun selalu membangun dialog komunikasi dan silaturahmi. Untuk itu harapannya masyarakat NTT diamanpun berada bisa memahami adat, budaya apapun yang positif yang ada di Yogyakarta.

Menanggapi hal tersebut Gubertnur DIY Sri Sultan HB X mengatakan bahwa pelajar, mahasiswa dari berbagai daerah did Indonesia kalau sudah sekolah di Jogja tetap dianggap sebagai warga jogja dan dianggapnya sebagai anak. Namun demikian Sultan mengingatkan kepada seluruh orangtua yang menyekolahkan putra-putrinya dari berbagai daerah di Indonesia di Yogyakarta, sesibuk apapun agar untuk meluangkan waktunya untuk putra-putrinya untuk melakukan say hello . Bukan alasan sibuk untuk say hello saja tidak ada waktu, tetapi uang selalu dikirim, bangunlah komunikasi dengan putra-putrinya tandas Sultan.

Lebih lanjut Gubernur DIY, menekankan, kita tahu bahwa anak muda itu sebenarnya sedang mencari identitas diri, namun demikian sekeras apapun suaranya , kemauannya, asal tidak kekerasan fisik yang dilakukan bagi orang nomor 1 di Pemda DIY ini tidak masalah. Namun apabila kekeasn fisik yang dilakukan diapun tidak mentelolir dan biar pihak penegak hokum yang bekerja.

Terkait dengan terjadinya insiden Cebongan dan saat ini proses hokum sedang behjalan Gubernur DIY memahami, kita tidak akan intervensi dalam proses hokum yang sedang berjalan ini, biarkan pengadilan yang menentukan seadil-adilnya.

Menyinggung berabagai awal terjadinya kekerasan yang terjadi dan dilakukan oleh oknum masyarakat Sultan memprihatinkan yang disebabkan minum - minuman keras. Dengan minuman keras inilah menurut Sultan orang akan hilang kesadaran sehingga melakukan kekerasan. Inilah yang tidak bisa saya mengerti kata Sultan.

Dalam kesempatan bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Gubernur NTT Drs.Frans Lebu Raya menyatakan bahwa terjadinya kekerasan oleh ulah oknum di DIY bukan institusi, komunitas ,atau etnisyang mengatasnamakan daerah, namun orang perorang saja, sehingga dia minta hendaknya masyarakat di Yogyakarta paham akan permasalahan ini.

Kunjungan Rombongan Gubernur NTT Drs.Frans Lebu Raya yang berjumlah 14 otrang tersebut disertai Wakil Ketua DPRD NTT Plokamasi, Kapolda NTT Ketut Untung Yogya, Kajati NTT serta unsure Pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah NTT lainnya setelah bertemu dengan Guubernur DIY akan menemui warga masyarakat NTT did Yogyakarta. (Kar)

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: