22 Apr 2013
  Humas Berita,

Humas DIY Gelar Sarasehan Kehumasan Dengan Bentuk Pagelaran Kethoprak Mataram dalam Rangka Nguras Se

Humas DIY Gelar Sarasehan Kehumasan Dengan Bentuk Pagelaran Kethoprak Mataram dalam Rangka Nguras Sendang Seliran, Kotagede.

 

YOGYAKARTA (22/04/2013) portal.jogjaprov.go.id. Sifat kejujuran, keberanian dalam kebenaran, tidak ingin memiliki barang yang bukan miliknya serta cermat dalam memutuskan sesuatu sebenarnya bukan saja ditanamkan dalam keagamaan, namun dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan dari jajahan kompenipun juga diajarkan, sebagaiamana digambarkan dalam Sarasehan Kehumasan Biro Umum Humas dan Protokol DIY yang dikemas dalam Seni Budaya Kethoprak Mataram dengan lakon Sang Pahlawan di Plataran Sendang Seliran, Makam Sultan Agung Kotagede Yogyakarta, Sabtu malam lalu.(20/04).

 

Dalam ringkas cerita adegan tersebut digambarkan bahwa Datuk Barul bapa Elang Sutajaya yang ditunjuk sebagai penjaga Gedong Pusaka Kraton Cirebon Sakit-sakitan. Mengingat beratnya tanggungjawabnya untuk tetap menjaga gedong pusaka karena usia dan kesehatannya tidak memungkinkan lagi Datuk Barul meminta putranya Elang Sutajaya untuk menggantikannya. Karena setiaanya Elang Sutajaya sebagi anak terhadap orangtua, betapapun beratnya perintah yang diemban ayahnya. Elang Sutajaya menyanggupinya. Demikian karena sayangnya Daruk Barul kepada Elang Sutajaya, pusaka satu-satunya yang berupa keris miliknya diberikan kepada Elang Sutajaya untuk membantu ketika dia mendapatkan musuh atau gangguan digunakan sebagai pusaka atau piyandel sekaligus berpesan Ngger kowe mangkato jogo nag gedhong Pusoko Kraton Cirebon lan maturo karo Penjenengane Sultan Haji Raja Cirebon manowo sing jogo pusoko ndak turunke marang Elang Sutajaya Ibu Elang Sutaja berpesan ojo naliko njogo pusoko ojo noleh ngiwo. noleh nengen, ojo pisan-pisan seneng tumindak nasar, aja seneng milik barange liyan senajan barang mau kowe seneng, (jangan menengok kekanan dan kekiri, dan jangan senang ambil barang orang lain, meski barang itu kau senangi). Sementara sang ayah Datuk Barut juga minta pada Elang Sutajaya njogo nang gedhong pusako sing tewajuh lan tememen, ojo gampang keno godho rencono, margo godho rencono tekan sak wayah-wayah (ketika berjaga di gedong pusaka harus kuat dan tabah, jangan mudah tergoda apa saja yang datangnya tidak dinyana).

 

Hari berganti, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan akhirnya tahun berganti tahun, karena Elang Sutajaya melaksanakan tugas sesuai dengan restu bapak ibu dan tak mempan kena goda akhinya Elang Sutajaya mendapatkan tugas berat dari Sultan Haji Raja Kraton Cirebon atas permintaan Sultan Agung Hanyokrokusumo menundukkan raja Mahagelung di Bali dan Jayawinata yang licik dan keduanya berpihak pada kompeni dan akhirnya Elang Sutajaya berhasil mengalahkan Raja Mahagelung. Atas keberhasilannya tersebut Elang Sutajaya diberikan penghargaan.

 

Program Sarasehan Kehumasan Biro Umum, Humas dan Protokol Pemerintah Daerah DIY yang dikemas dalam cerita kethoprak Mataram diatas merupakan salah satu upaya membangkitkan cinta tanah air,cinta bangsa (karakter building) sehingga bisa dipertik hikmahnya bahwa kejujuran, keteguhan hati seorang generasi muda atas restu dan doa kedua orangtua terhadap tugas Negara dan bangsa yang diembannya akan membawa keberkehan yang akhirnya mengharumkan nama keluarga, bangsa dan Negara.

 

Inilah tujuan dari digelarnya Sarasehan Kehumasan melalui Seni Budaya Kethoprak Mataram sebagaimana disampaikan Ketua Panitia sarasehan yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga,Bagian Humas di Biro Umum,Humas dan Protokol DIY Ali Sadikin SH, bahwa tujuan diselenggarakannya acara ini adalah yang pertama untuk menjalin kerjasama Humas DIY dengan anggota masyarakat serta para pemangku kepentingan dalam pembangunan karakter generasi muda kita. Yang kedua untuk melestarikan atau nguri-uri seni budaya Yogyakarta melalui pertunjukan Kethoprak Mataram serta memberikan hiburan kepada masyarakat yang murah dan meriah.

 

Sementara itu Drs.Joko Purnomo anggota Komisi A DPRD DIY mengapresiasi kepada Biro Umum Humas dan Protokol DIY yang telah menyelenggarakan pagelaran Kethoprak Mataran sebagai ajang sarasehan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Sebagai anggota DPRD DIY Joko Purnomo, yang juga ikut sebagai pemain (Raja Sultan Agung), mengharapkan agar program seperti ini dilestarikan, harus tetap ditumbuhkembangkan karena kegiatan ini memberikan pelajaran yang positif bagi masyarakat, sehingga ditahun-tahun yang akan datang diharapkan pemerintah DIY untuk lebih meningkatkan program ini melalui SKPD, tentunya yang bertanggungjawab dalam kegiatan seperti ini..

 

Hal yang sama juga disampaikan Abdidalem Pengelola Sendang Seliran Kotagede Yogyakarta

 

Pujodipura, bahwa dia selain mengapresiasi Sarasehan Kehumasan yang dikemas dalam pagelaran Kethoprak Mataram ini juga mengucapkan banyak terima kasih atas bingkisan yang diberikan oleh Biro Umum,Humas dan Protokol Pemda DIY, kami tidak menilai besar kecilnya bantuan ini, namun atas kepeduliannya ikut membantu kami itu yang penting.

 

Bantuan bingkisan sembako 30 paket dari Humas Biro Umum,Humas dan Protokol Pemda DIY yang diserahkan secara simbolis oleh Pujo Dipura, Ketua Komisi B DPRD DIY Edy Sumarmi dan Kasubag Hubungan Antar Lembaga Bidang Humas Biro Umum,Humas dan Protokol DIY Ali Sadikin,SH kepada 5 perwakilan Abdidalem Kraton Yogyakarta yang bertugas di Kotagede, Yogyakarta.(kar)

 

 

HUMAS DIY.

Bagaimana kualitas berita ini: