20 Okt 2022

Indonesia Harus Bisa Bertahan Hidup di Tengah Globalisasi

Yogyakarta (20/10/2022) jogjaprov.go.id – Sebagai negara yang memiliki kelebihan potensi dan letak geografis, Indonesia sudah seharusnya mampu bertahan hidup di tengah globalisasi. Apalagi konstelasi dunia di berbagai sektor mengalami perubahan yang cepat dan tidak bisa diprediksi.

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Pelantikan dan Pengukuhan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL-Lemhannas) DIY masa bakti 2022-2027. Bertempat di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta pada Kamis (20/10), Sri Sultan mengatakan, perubahan geopolitik dan geoatmosfer negara-negara di dunia saat ini terjadi sangat cepat. Bahkan akan semakin cepat lagi di masa yang akan datang.

“Tapi saya punya keyakinan perubahan peradaban akan lari dan berada di Asia-Pasifik karena pusat pertumbuhan dunia memang di Asia dan Pasifik. Nah sekarang bagaimana Indonesia bisa mengambil peran karena kondisi dunia makin mengglobal, makin maju. Dan negara mana yang aktivitas impor-ekspornya tidak akan lewat Indonesia,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan menuturkan, dengan terbukanya berbagai peluang bagi Indonesia untuk mengambil peran dalam konstelasi dunia, tantangan yang dihadapi juga semakin besar. Untuk itu berbagai upaya harus terus dilakukan untuk bertahan hidup. Sri Sultan juga mengingatkan sudah saatnya masyarakat Indonesia untuk menatap dan melangkah ke masa depan.

“Kita sudah merdeka 70 tahun lebih, tapi kita masih terlalu banyak menoleh ke belakang daripada ke depan. Buktinya, di antara kita masih saja ada yang mempermasalahkan Pancasila, kenegaraan dan kebangsaan kita. Kenapa kita tidak bisa menatap masa depan, dalam pemahaman yang sama antara pemimpin dan rakyatnya,” kata Sri Sultan.

Menurut Sri Sultan, IKAL-Lemhannas bisa turut berperan untuk mengidentifikasi mengapa Indonesia masih saja cenderung terbuai akan masa lalu, padahal menatap masa depan harusnya mengambil porsi lebih besar. Sri Sultan menuturkan jika orientasi kontinental pun masih saja mendominasi.

“Kontinental itu masih membicarakan mayoritas dan minoritas. Padahal di Indonesia yang minoritas saja diakui dan masuk dalam undang-undang. Karena itu, Bhinneka Tunggal Ika jangan hanya sekedar menjadi simbol negara, tetapi menjadi alat dan strategi untuk integrasi bangsa,” imbuh Sri Sultan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Alumni Lemhannas, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar berpesan bagi DPD IKAL-Lemhannas DIY untuk bisa menjadi mitra yang baik bagi Pemda DIY. IKAL-Lemhannas DIY bisa turut berperan mengidentifikasi permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

“Ini supaya IKAL-Lemhannas bisa memberikan saran dan masukan kepada pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Dan yang paling penting, sampaikan saran dan masukan dengan cara yang elegan, bukan dengan unjuk rasa, apalagi sampai mencaci maki,” jelasnya.

Ditambahkan Agum, seluruh DPD IKAL-Lemhannas juga harus bisa ikut menjadi garda terdepan dalam upaya merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini bisa dilakukan dengan terus mengawal perjalanan bangsa menuju cita-cita dan tujuan nasional.

“Kita juga bisa berperan dalam mengedukasi masyarakat untuk lebih dewasa dalam berdemokrasi. Perbedaan dalam memilih adalah suatu hal yang wajar, tapi ingat perbedaan memilih ini hanya bersifat sementara. Karena begitu pemilu selesai, harus tidak ada lagi perbedaan di antara kita. Hormati apa yang menjadi keputusan demokrasi,” imbuhnya.

Ketua DPD IKAL-Lemhannas DIY masa bakti 2022-2027, Agus Sartono mengatakan, DPD IKAL-Lemhannas DIY memandang sangat penting dan strategis, bagaimana memperbaiki literasi digital generasi muda, khususnya dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional. Rendahnya literasi digital menjadikan bangsa ini mudah diadu domba.

“DPD IKAL-Lemhannas DIY Insya Allah akan berpartisipasi memberikan kontribusi melalui berbagai program dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional. Tiga persoalan utama, yang harus dicari solusinya ialah pengangguran, tingkat kemiskinan dan disparitas atau kesenjangan,” imbuhnya. (Rt/Alh/Wa)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: