17 Des 2013
  Humas Berita,

Jelang Natal dan Tahun Baru 2014 Tim Inflasi Pantau Harga-harga di 4 Pasar Tradisonal di DIY

Jelang Natal dan Tahun Baru 2014 Tim Inflasi Pantau Harga-harga di 4 Pasar Tradisonal di DIY

YOGYAKARTA, ((17/12/2013) portal.jogjaprov.go.id. Akibat tingginya curah hujan dibeberapa daerah di DIY serta tingginya permintaan berdampak terhadap komoditi bahan pangan khususnya bahan sayur-sayuran di DIY seperti wortel,tomat dan cabai. Namun demikian diharapkan masyarakat tidak perlu panik dalam menyongsong Natal dan Tahun Baru 2014 mendatang karena di pasaran tetap tersedia dan mencukupi sampai momen Natal dan Tahun Baru tersebut berlangsung.

Informasi tersebut diperoleh dari pantauan dan monitoring Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY yang dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Dr, Didiek Poerwadi yang didampingi Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Drs.Sri Haryanto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Riadi Ida Bagus Salya Subali dan Pejabat dari Bank Indonesia beserta pejabat instansi terkait siang tadi (Selasa,17/12) ketika memantaiu harga-harga senbako di 4 pasar tradisional di DIY (Pasar Tradisional Beringharjo,Pasar Kranggan, Pasar Prambanan dan Pasar Pitungan.

Menurut Asekbang DIY, Dr. Didiek Poerwadi, pemantauan harga Sembako ini dilakukan bukan berarti Pemerintah mencampuri urusan pasar atau bisnis itu, tidak, Namun demikian apabila dipasaran terjadi sesuatu diluar. kewajaran, pemerintah berkewajiban mengambil langkah-langkah konkrit, sebab pemerintah sebagai pengayom masyarakat, penyelenggara pemerintahan harus tetap bertanggungjawab terhadap hal itu..

Dari pantauan di 4 pasar tradisonal tersebut tandas Didiek Purwadi, barang-baras kebutuhan pokok masyarakat kondisinya stabil dan hal ini diharapkan tetap berlangsung hingga Perayaan Natal dan Tahun baru mendatang serta membawa laju perekonomian di DIY, juga semakin baik. Bahkan ada beberapa komoditi bahan pangan yang mengalami penurunan harga di 4 pasar tersebut yaitu Gula Jawa dan Gula Pasir, jika seminggu yang lalu gula pasir mencapai Rp 11 sampai dengan Rp.12 ribu, namun ketika pemantauan tersebut hanganya Rp.10 ribu,dan gula jawa yang sebelumnya harganya sampai sampai angka Rp.15 ribu saat ini Rp.12 ribu.

Selain bahan tersebut juga ada beberapa komoditi lainnya yang juga mengalami kenaikan mesikpun tidak begitu tinggi seperti sayur-sayuran ( cabai, wortel,kobis, telur ayam,daging ayam).Kenaikan harga-harga ini masih dibawah kewajaran disamping dipicu karena tingginya permintaan masyarakat karena sudah mulai melaksanakan hajatan,

Sementara itu Arief dari BI Cabang Yogyakarta menambahkan bahwa komoditi bawang merah dipasaran di 4 lokasi tersebut mengalami penurunan berkisar Rp 2 hingga Rp.3 ribu, karena pasokan dari Brebes melimpah karena sedang panen. Sedang yang mengalami kenaikan adalah daging sapi. Hal ini terjadi karena memang pasokan terbatas, seminggu yang lalu daging sapi hanya Rp 96 ribu kali ini sudah mencapai Rp 98 ribu hingga Rp.100 ribu dengan kualitas paling baik. Sedangkan Cabe Merah sampai tanggal 17 Desember 2013 ini memang terjadi kenaikan harga jika seminggu yang lalu harganya Rp.18 ribu saat ini sudah mencapai Rp 22 ribu disebabkan pasokan dari petani kurang.

Sedangkan yang lucu harga Nangka Muda (Gori) karena pasokan melimpah, petani sedang panen, namun gudeg harganya tidak mau turun tetap stabil. Maka dengan kondisi bahan pangan ini harganya relatif stabil diharapkan Arief dari Bank Indonesia, pengolah makanan jadi jangan mengambil keuntungan yang berlebih dari hal itu serta jangan mengambil kesempatan kebiasaan, kalau menghadapi hari raya harga-harga kemudian dinaikkan sementara dari pasokan harganya mungkin tetap.

Demikian juga dihimbau dalam merayakan hari raya dan tahun barupun juga sewajarnya saja, jangan sampai melebeihi seperti biasanya, rayakan sewajarnya saja atau berbelanja sesuai dengan kebutuhan.

Disinggung menjelang akhir tahun 2013 apakah akan terjadi inflasi di DIY, Pejabat dari BI tersebut menjelaskan bahwa sesuai dengan trendnya di DIY mungkin akan terjadi kenaikan inflasi meskipun tidak signifikan, dan kita berharap menskipun terjadi inflasi tetapi dibawah inflasi nasional dan di bulan Desember 2013 ini masih dibawah 0,5 karena di bulan November hanya 0,2. dan di 2 minggu ini kita jaga jangan sampai terjadi inflasi diatas itu.

Oleh karena itu Tim Pengendali Inflasi DIY, menghimbau meskipun menghadapi hari raya tidak usah merubah kebiasaan berhubung menjelang hari raya terus belanja berlebih, pakai nimbun-nimbun segala, itu tidak perlu, rayakanlah hari raya sewajarnya tandas Asisten Perekonomian dan Pemmbangunan Sekda DIY, Dr. Didiek Purwadi, (kar)

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: