06 Feb 2023

Jembatan Pandansimo Jadi Wajah Baru Selatan DIY

Yogyakarta (06/02/2023) jogjaprov.go.id - Proyek pembangunan jembatan di wilayah selatan DIY yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo diharapkan bisa segera dilakukan. Jembatan yang nantinya akan bernama Pandansimo ini diharapkan mampu menjadi wajah baru sisi selatan DIY.

Hal ini diungkapkan Arsitek Jembatan Pandansimo, Yori Antar usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (06/02). Pertemuan ini dilakukan untuk berkoordinasi dan melaporkan rencana pembangunan jalan nasional di wilayah DIY yang sumber dananya dari APBN.

“Proyek infrastruktur (Kementerian) PUPR memang arahannya jangan cuma jadi beton saja. Dan ini sesuai dengan arahan beliau (Sri Sultan), harus ada wajah baru khususnya bagi wajah selatan DIY. Selain itu, Sri Sultan menginginkan infrastruktur ini nantinya juga menjadi generator ekonomi masyarakat, tentu juga menjadi ikon dari budaya setempat,” ungkapnya.

Yori menuturkan, jembatan Pandansimo ini nantinya bukan sekedar jembatan yang menghubungkan dua daerah, tapi juga mengandung nilai dan menjadi landmark. Ia pun mengungkapkan telah mendesain kawasan jembatan ini memiliki lintasan jogging, sepeda dan memiliki ruang terbuka hijau.

“Jadi ini jembatan nanti akan menjadi kawasan yang sangat unik. Narasi kami, jembatan ini harus modern, futuristik, tapi sekaligus berakar dari tradisi dan endemik setempat. Infrastruktur harus jadi destinasi wisata yang mengangkat kelokalan. Mudah-mudahan bisa segera direalisasi,” imbuhnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY Kementerian PUPR, Wida Nurfaida mengatakan, pembangunan jembatan Pandansimo ini merupakan pekerjaan rumah terakhir dari pihaknya terkait penanganan jalur pantai selatan. Desain jembatan yang diperkirakan sepanjang 1,9km inipun telah disetujui oleh Sri Sultan.

“Ngarsa dalem sudah setuju dengan desain yang kami ajukan. Masukan yang beliau utarakan hanya beberapa. Misalnya soal nama, awalnya jembatan ini disebut Jembatan Srandakan 3, tapi beliau maunya disebut Jembatan Pandansimo. Lalu beliau juga mengusulkan pohon cemara udang yang ditanam di kawasan jembatan ini nantinya,” paparnya.

Wida menambahkan, untuk target pelaksanaan pembangunan, pihaknya berharap bisa segera dilakukan. Jika melihat insruksi presiden terkait pengusulan proyek pelaksanaan jalan daerah, maka Februari ini juga proses lelang sudah bisa dilakukan. “Karena itu kami kejar-kejaran juga dan mengupayakan bisa segera bertemu dengan Bapak Gubernur agar proses lelang bisa segera dilakukan,” tuturnya.

Selain pembangunan Jembatan Pandansimo, Wida mengatakan, pihaknya juga telah mengusulkan pelaksanaan jalan daerah sepanjang 1.000km dari 1.200km yang direncanakan. Dalam hal ini, termasuk pengusulan jalan daerah Prambanan-Gayamharjo.

Kepala Dinas PUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbranti membenarkan jika desain pembangunan Jembatan Pandansimo sudah disetujui Sri Sultan. Selanjutnya, Kementerian PUPR RI akan segera memprogramkan pembangunannya. Sementara untuk pembangunan jalan Prambanan-Gayamharjo, pengadaan lahannya sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Untuk pembangunannya sendiri akan dibagi dua, pemerintah pusat dan Pemda DIY.

“Rencananya, dana pembangunan jalan ini ada dua sumber, APBN dan Danais. Untuk dana dari APBN, akan dilakukan oleh Kementerian PUPR RI dengan panjang jalan sekitar 4,7km, sedangkan sisany sekitar 4,3km pembangunannya akan kami lakukan dengan Danais,” paparnya.

Anna megatakan, target penyelesaian pembangunan Jembatan Pandansimo ialah tahun 2024, sedangkan pembangunan untuk jalan Prambanan-Gayamharjo kemungkinan baru akan dimulai pada tahun 2024. (Rt/Ts)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: