Jogja Di Jadikan Model Penanganan Pasca Bencana Untuk Wilayah Lain
Jogja Di Jadikan Model Penanganan Pasca Bencana Untuk Wilayah Lain
Yogyakarta (28/5/2012) pemda-diy.go.id. Kepala BNPB RI Samsul Maarif mengajak masyarakat di lereng Merapi untuk mengingat serta merenung kembali peristiwa erupsi Merapi yang terjadi 26 Oktober hingga November 2010 agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali yang merusak harta benda serta puluhan korban jiwa manusia.
Ajakan Samsul Maarif tersebut disampaikan ketika memberikan arahan pada Seminar sehari Hidup Harmonis Bersama Resiko bencana Jumat siang lalu (25/05) di Hotel Inna garuda Yogyakarta yang diikuti150 pesertabaik dari NJO,LSM dan jajaran BPBD Kabupaten/kota se Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DIY.
Lebih lanjut KepalaBNPB menyatakan bahwadi setiap bencana pasti ada hikmahnya, salah satu hikmah yang ada adalahkesadaran kita bersama untuk melihatperistiwa bencanaterutama dari perespektif kemanusiaan , bukan perespektik konflik,bukan perespektifproyek dan bukan perespektifhanya untuk mementingkan diri sendiri. Yang harus kita sadari kata Samsul Maarifbahwa disetiap bencana adalahbagaimana peristiwa itumengendap di benak pikiran kita.
Dikatakan Kepala BNPB bahwa Yaogyakarta dalam peristiwa bencana mempunyai pengalaman dan sekaligus menjadi contoh bangsaIndonesiainiserta bagaimanakondisi budayamasyarakat Yogayakarta yang menjadikanYogyakartasebagaimasyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana.
Sehubungan dengan hal tersebut tandas Kepala BNPB bahwa model Penanganan Bencana di Yogyakarta kami angkatmenjadi sebuah model bagi penanganan paska bencanadi eilayh-wilayah yang lain.
Sebagai contoh saja dalam penyelesaian-penyelesaian korban gempa bumi di Padang Sumatra Barat, di Jawa Barat diterpkan daninsyaallah tahun 2012 ini telah selesai modelala Jogja ini.
Seminar sehari Hidup Harmonis Bersama Resiko Bencana selain dipaparakan tata ruang Strategis Nasional gunung Merapi oleh direktur jendral tata Ruang kementerian PU, DeliniasiKawasan bencana erupsi Merapi dan Lahar Dingin Berdasarkan Simulai Pemetaan LIDAR olehKa.BPPTK Drs. Subandriyo,MSi. Permukiman yang Berkelanjutan oleh kepala Dinas PU dan ESDM Provinsi DIY Ir.Syamsinarsi.MT, Tinjauan Sosiologi Masyarakat Kawasan Merapi oleh (FIB UGM Dr. Bambang Hudoyono, Hidup Harmonis Bersama Resiko Bersama dalam Persepsi Masayarakat oleh Suparlan dari WALHI Provinsi DIY dan Hidup harmonis Bersamabencana oleh Zaiunu Kepala Dusun Bendorejo,Klaten,Porvinsi Jawa Tengah. (Kar/rsd)
