21 Agt 2018
  Humas Berita,

Karakter Bangsa Besar Berasal dari Masyarakatnya

Sleman (21/08/2018) jogjaprov.go.id - Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat yang bersumber dari nilai-nilai dari budaya masyarakatnya. Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia juga bersumber dari kearifan lokal bangsa Indonesia.

“Sistem filsafat Pancasila sebagai bagian dari filsafat Timur, mengandung dan memancarkan identitas dan integritas martabatnya. Karenanya, aktualisasi kearifan lokal Yogyakarta juga sangat penting dalam rangka untuk menggali nilai-nilai kearifan Yogyakarta yang tentunya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila,” ungkap Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (21/08).

Pada pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Bulan Pancasila “Aktualisasi Kearifan Lokal Yogyakarta” di University Club Universitas Gadjah Mada, Sri Paduka mengatakan nilai-nilai kearifan lokal seharusnya bukanlah penghambat kemajuan di era global. Kearifan lokal justru bisa menjadi kekuatan transformasional luar biasa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai modal keunggulan kompetitif dan komparatif bangsa.

“Oleh karenanya, upaya menggali nilai-nilai kearifan lokal merupakan langkah strategis dalam upaya membangun karakter bangsa. Dan implementasi Bulan Pancasila menjadi upaya bersama guna mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki kepribadian yang berlandaskan Pancasila. Pancasila sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu bangsa Indonesia,” imbuh Sri Paduka.

Sri Paduka menjelaskan, kearifan lokal sering dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) atau kecerdasan setempat (local genious). Kearifan lokal juga dapat dimaknai sebagai sebuah pemikiran tentang hidup. Pemikiran tersebut dilandasi nalar jernih, budi yang baik, dan memuat hal-hal positif.

“Kearifan lokal dapat diterjemahkan sebagai karya akal budi, perasaan mendalam, tabiat, bentuk perangai, dan anjuran untuk kemuliaan manusia. Kearifan lokal pun akan mengusung jiwa mereka untuk semakin berbudi luhur,” kata Sri Paduka.

Selanjutnya atas nama pimpinan Pemerintah Daerah DIY, Wakil Gubernur DIY menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PP KAGAMA, IKA UII dan Kwarda Gerakan Pramuka DIY, Sekber Keistimewaan DIY, PSP UGM serta APTISI DIY yang telah bersinergi untuk menyelenggarakan kegiatan FGD tersebut. Sri Paduka berharap, melalui FGD tersebut dapat digali nilai-nilai budaya kearifan lokal Yogyakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Penanggung Jawab Acara Julius Felicius mengatakan, kegiatan FGD Bulan Pancasila tersebut juga mendapat dukungan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Selanjutnya, penyelenggaraan FGD Bulan Pancasila di DIY ini akan digunakan sebagai role model bagi BPIP untuk dilakukan di daerah lain.

“Karena itu kami berharap seluruh peserta FGD bisa aktif memberikan masukan. Kami pun telah menghimpun berbagai teladan yang dapat menjadi contoh implementasi Pancasila di kalangan masyarakat Yogyakarta zaman sekarang,” imbuhnya. (rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: