30 Agt 2018
  Humas Berita,

Karya Ilmiah PIMNAS Harus Masuk Industri

Sleman (30/08/2018) jogjaprov.go.id - Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Kemenristekdikti telah mampu meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Karena itu, karya ilmiah hasil PKM yang telah dinyatakan lolos masuk Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) harus diupayakan masuk dunia industri.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Prof. Mohamad Nasir, Ph.D saat membuka PIMNAS ke-31. Bertempat di GOR UNY pada Kamis (30/08), Nasir mengatakan, ide-ide kreatif hasil karya mahasiswa Indonesia banyak yang berkualitas.

“Karya ilmiah yang bagus-bagus ini tidak bisa hanya jadi gagasan saja. Karena kalau hanya dipaparkan saja, bagaimana bisa masuk industri dan ke dunia usaha atau masyarakat. Seperti kata Presiden Jokowi, kita jangan mau jadi tukang, kita harus bisa berinovasi agar dimanfaatkan masyarakat luas,” imbuhnya.

Melalui ajang PIMNAS, Nasir berharap para mahasiswa Indonesia bisa menjadi orang terbaik dan berprestasi. Meski mengakui Indonesia masih kurang pada penerapan teknologi dan inovasi, Nasir optimis kreativitas mahasiswa Indonesia bisa menghasilkan produk inovatif.

“Mudah-mudahan di PIMNAS selanjutnya bisa masuk pula kategori inovasi mahasiswa, agar bisa menghantarkan mahasiswa menjadi enterpreneur yang berkualitas,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X mengatakan seluruh pihak perlu menyambut PIMNAS dengan penuh apresiasi. Apresiasi berarti dapat menyadari sepenuhnya seluk-beluk karya ilmiah yang ditampilkan, sehingga mampu menilai karya tersebut dengan standar ilmiah pula.

“Tahapan selanjutnya adalah agar PIMNAS ini menjadi kegiatan kreatif inovatif yang berkelanjutan. Secara sederhana, kreativitas adalah proses karya cipta gagasan-gagasan dan konsep-konsep, sedangkan inovasi adalah proses perwujudan ide-ide kreatif hingga menghasilkan outcome yang memiliki nilai, baik nilai akademik maupun nilai ekonomis,” jelas Sri Paduka.

Menurut Sri Paduka, di masa sekarang ini yang dibutuhkan adalah pemikiran-pemikiran yang kreatif dan inovatif. Kerja sama dan sinergi kedua hal itulah yang dipercaya dapat menghasilkan produk-produk industri yang kompetitif di pasar dunia.

“Oleh sebab itu, untuk mendorong inovasi berkelanjutan dan peningkatan daya saing sebuah bangsa, harus mengembangkan quarter helix, ini pengembangan dari tripel helix, yakni dengan menambahkan elemen masyarakat dunia, selain pemerintah, akademisi dan dunia usaha,” papar Sri Paduka.

Sementara itu, Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd mengatakan, beragam hasil karya ilmiah mahasiswa yang akan ditampilkan dalam PIMNAS ke-31 ini patut mendapat apresiasi. Ini karena keberhasilan untuk lolos seleksi PIMNAS merupakan perjuangan panjang. Sebagai ajang kompetisi tingkat nasional, PIMNAS juga diharapkan menjadi momentum mempererat tali persaudaraan dalam bingkai negara Indonesia.

"Karenanya, PIMNAS kali ini mengangkat tema 'Mewujudkan Mahasiswa Indonesia Yang Unggul, Kreatif, Inovatif Berlandaskan Ketakwaan, Kemandirian Dan Kecendekiaan Dalam Bingkai Kebhinekaan'. Diharapkan tema ini selaras dengan cita-cita pendahulu bangsa kita yang ingin menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul," imbuhnya.

PIMNAS ke-31 diikuti oleh 136 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta dari seluruh daerah. Total PKM yang akan berlaga 440 karya ilmiah dengan total mahasiswa peserta hingga 1.523 orang. Setiap karya ilmiah akan mengikuti sesi penilaian berupa presentasi dan pameran poster hasil penelitian. (rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: