17 Mar 2021

Keluarga Jadi Hal Utama Kelangsungan Masyarakat

Yogyakarta (17/03/2021) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan,  berfungsinya keluarga dengan baik merupakan hal utama bagi kelangsungan suatu masyarakat. Hal inilah yang diharapkan bisa selalu menjadi pertimbangan utama dan pertama dalam setiap gerak PKK.

Hal ini diungkapkan Gubernur DIY dalam sambutannya pada Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-49 Tahun 2021, Rabu (17/03) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Sri Sultan mengatakan, keluarga wajib berfungsi dengan baik karena dalam keluargalah generasi baru memperoleh nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan harapan masyarakat.

“Dengan kata lain, hanya melalui keluargalah masyarakat dapat memperoleh dukungan yang diperlukan. Sebaliknya, keluarga hanya dapat bertahan jika didukung oleh masyarakat luas. Dengan demikian, keluarga dan masyarakat harus saling mendukung dalam banyak hal, di mana PKK dapat melakukan peran sentralnya,” ujar Sri Sultan.

Selaku Ketua Pembina PKK DIY, Sri Sultan mengapresiasi penyelenggaraan Puncak Acara Hari Kesatuan Gerak PKK tahun ini karena merupakan momentum tapak laku sejarah PKK selama ini. Menurut Sri Sultan, sampai saat ini terbukti PKK merupakan gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat, dengan kaum perempuan sebagai mainstream dan motor penggeraknya.

“Sejak hari ini dan selanjutnya diharapkan agar PKK dapat menunjukkan diri sebagai gerakan yang memang inspiratif dan adaptif terhadap situasi lokal. Hal ini menunjukkan pula bahwa PKK mempunyai misi dan visi jauh ke depan, antisipatif, sekaligus aspiratif terhadap dinamika perubahan, terutama oleh dampak CoViD-19 ini,” papar Sri Sultan.

Diungkapkan Sri Sultan, peringatan kali ini mengangkat tema ‘Keluarga Pelopor Perubahan Menuju Indonesia Maju’, yang dimaksud ialah menuju kehidupan yang berkualitas sebagaimana tujuan pembangunan nasional. Adapun dalam lingkup DIY menyesuaikan dengan kondisi lokal menjadi subtema ‘Melalui Ketahanan Keluarga Menuju Zona Hijau’, artinya penularan CoViD-19 sudah semakin berkurang bersamaan dengan dimulainya vaksinasi massal.

“Sehingga keluarga DIY harus siap memasuki keadaan baru (new normal) yang menghadirkan tantangan berbeda dari suasana keluarga dan masyarakat pada masa sebelumnya,” imbuh Sri Sultan.

Dalam mengantisipasi tantangan dan peluang terhadap kiprah dan citra PKK pada masa pandemi ini, menurut Sri Sultan, sudah sewajarnya jika PKK dapat secara objektif mengadakan penilaian menyeluruh untuk mencermati berbagai aspek perubahan yang berkembang di masyarakat. Menghadapi tantangan perubahan itu diharapkan PKK lebih peka dan terus mencari cara-cara yang terbaik untuk menggalang sinergi dengan OPD terkait dan lembaga masyarakat.

“Tentu agar PKK bersama masyarakat memiliki kekuatan sosial yang efektif, sehingga partisipasi masyarakat dapat benar-benar digerakkan secara sadar menjadi kekuatan riil tanpa adanya mobilisasi. Kiranya PKK mampu tampil sebagai sosok relawan yang handal dan tanpa pamrih yang memang diperlukan masyarakat,” kata Sri Sultan.

Ketua TP PKK DIY, GKR Hemas mengatakan, di saat pandemi sekarang ini, PKK harus bisa menjadi ujung tombak persoalan kesehatan dalam keluarga. Karena itulah, perempuan di DIY sudah melakukan gerakan untuk mengantisipasi CoViD-19. Dan PKK berkeinginan bisa lebih lagi untuk melibatkan seluruh perempuan di DIY agar konsisten bergerak paling tidak dafri lingkup keluarga hingga dasawisma.

“Perempuan DIY harus mau melakukan gerakan mengantisipasi CoViD-19 dan saya kira gerakan ini perlu melibatkan tim penggerak PKK. Dan seharusnya hal ini tidak hanya terjadi di Jogja saja, tapi di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

GKR Hemas menambahkan, TP PKK DIY akan terus membentuk strategi untuk melindungi para keluarga DIY untuk bisa melakukan antisipasi-antisipasi kesehatan terkait CoViD-19. “Dalam kasus ini, saya kira dengan Jogja yang istimewa seharusnya masyarakatnya juga harus lebih istimewa. Mereka tetap harus bisa lebih menjaga dan menaati apa yang telah diperintahkan oleh Gubernur,” imbuhnya.

Dalam laporannya, Ketua Panitia HKG PKK ke-49 Tahun 2021 DIY, GKBRAyA Paku Alam mengatakan, puncak peringatan HKG PKK ke-49 tahun ini diselenggarakan di tengah pandemi CoViD-19, sehingga beberapa kegiatan diberikan secara simbolis. Kegiatan peringatan HKG PKK Tahun 2021 yang dilakukan di antaranya, pemberian penghargaan kader PKK sebanyak 100 paket. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap kader di tingkat Kelurahan yang telah berkarya selama 10 tahun tanpa henti dan diutamakan sebagai kader penggiat CoViD-19.

“Kegiatan lainnya, pemberian bantuan modal usaha peningkatan pendapatan dalam keluarga diberikan kepada 50 kelompok masing-masing Rp2juta. Bantuan modal ini diberikan untuk mendorong agar usaha ekonomi keluarga melalui usaha kelompok dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi ini,” ungkapnya.

Selain itu, TP PKK DIY juga memberikan bantuan budidaya ikan dalam ember kepada 150 keluarga. Bantuan berupa ember dan benih lele, di mana setiap ember berisi 60 ekor benih, sehingga total ada 9.000 ekor benih lele. Ada pula pemberian bantuan bibit tanaman hortikultura sebanyak 2.000 batang benih. Benih yang diberikan terdiri dari delapan jenis bibit tanaman untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, seperti jeruk nipis, jeruk purut, salam, jahe, cabe, tomat, terong, dan seledri.

“Tujuannya agar ibu-ibu anggota PKK di semua lini dapat memberikan dorongan dan semangat kepada masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanah pekarangan sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan keluarga di masa pandemi ini,” imbuh Gusti Putri.

Pada peringatan HKG PKK ke-49 Tahun 2021 ini diselenggarakan pula Webinar Kesehatan dengan narasumber dr. Tirta Hudi selaku dokter, relawan Covid-19 dan pegiat UMKM; Rimawan Pradiptyo, Ph.D., selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM dan inisiator Sonjo; dan dr. Tirta Mandira Hudi selaku dokter, relawan CoViD-19 dan pegiat UMKM dan dr. Aminah SpA. (Rt)

https://www.youtube.com/watch?v=8Y_phjD0FMw&feature=emb_imp_woyt

Bagaimana kualitas berita ini: