22 Mar 2012
  Humas Berita,

Kepala Sekolah Kota Ikuti Sosialisasi Penanggulangan Terorisme

Kepala Sekolah Kota Ikuti Sosialisasi Penanggulangan Terorisme

YOGYAKARTA (21/03/2012) pemda-diy.go.id Sejumlah Kepala Sekolah, Guru dan masyarakat Kota Yogyakarta mengikuti Sosialisasi Penanggulangan Terorisme yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Hotel Sheraton Yogyakarta, Rabu (21/03).

Selama sehari peserta sosialisasi akan mendengarkan beberapa nara sumber yang pernah terkait dengan tindak terorisme namun sudah tobat dan sadar (mantan teroris), diantaranya Nasir Abas (petinggi Jamaah Islamiah Asia).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melalui Wagub Paku Alam IX dalam kesempatan tersebut menyambut baik kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah positif untuk bangkit bersama menanggulangi ancaman bahaya terorisme. Sebab perkembangan kejahatan terorisme lokal dan global telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, baik modus, kuantitas maupun kualitasnya.

Terbukti di Indonesia telah terjadi adanya rangkaian sasaran terorisme, dan hal ini terungkap fakta keterkaitan jaringan militan lokal dengan jaringan internasional, katanya.

Aktifitas teroris lanjut Sultan, telah membidik dan memanfaatkan ideologi serta agama sebagai dasar, agar memihak kepada perjuangan mereka. Untuk itu dalam rangka mencegah dan menanggulangi segala bentuk kegiatan teroris, pemerintah bersama warga masyarakat perlu untuk meningkatkan pemberantasan terorisme dengan bijak.

Sementara Deputi I BNPT Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti, mengemukakan,fakta di lapangan teroris di Indonesia memang ada dan selalu membayangi masyarakat dengan cirri khasnya yaitu menimbulkan rasa takut yang luar biasa. Perkembangannya sangat mempengaruhi pola aksi terorisme bahkan disesuaikan dengan kondisi dimana mereka beraksi. Seperti yang terjadi di Bali belum lama ini misalnya, Polisi mampu mencegah pelaku terorisme yang sedang mencari dana untuk kepentingan mereka dengan modus operandi perampokan.

Perampokan dilakukan untuk mencari dana. Mungkin hasil rampokan itu akan dibelikan bom, bahan baku bom, atau lain sebagainya, ujar Agus Surya.

Ia mengingatkan, upaya-upaya pencegahan seperti itu tidak hanya tugas pemerintah ataupun kepolisian untuk melakukan penanggulangan terorisme, tetapi upaya bersama seluruh masyarakat Indonesia. (rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: