12 Sep 2012
  Humas Berita,

Keraton - Pakualaman Loro-loroning Atunggal Yang Peduli Seni dan Sastra

Keraton - Pakualaman Loro-loroning Atunggal Yang Peduli Seni dan Sastra

 

YOGYAKARTA (12/09/2012) pemda-diy.go.id Kadipaten Pakualaman memiliki kasanah pusaka kebudayaan berupa artefak, karya sastra dan kesenian yang menggambarkan dinamika kehidupan di Kadipaten Pakualaman sekurang-kurangnya selama kurun waktu 2 abad. Sehingga peran Kadipaten Pakualaman dalam sejarah Indonesia dengan sendirinya memilki kontribusi dalam peradaban Indonesia kususnya DIY.

Keraton Yogyakarta dengan Kadipaten Pakualaman merupakan satu kesatuan atau loro-loroning atunggal yang tidak dapat dipisahkan sejak masa lalu, yang peduli terhadap kehidupan seni dan sastra. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya koleksi naskah yang disimpan dalam Keraton dan Puro Pakualaman.

Maka hendaknya para peneliti naskah yang hadir disini, agar terus berupaya merawat keberadaan naskah secara optimal, melalui penelitian-penelitian akademis, kemudian mensosialisasikannya kepada kalayak umum, kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof.Dr.Ir. Djoko Santoso, MSc pada Resepsi Simposium Internasional XIV Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), di Bangsal Sewa Tama, Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta, Selasa (11/09) malam.

Resepsi dihadiri Sultan Kasepuhan Cirebon Kanjeng Sinuwun Sultan Sepuh XIV Arif Natadiningrat beserta permaisuri, utusan delegasi beberapa negara sahabat, lembaga perguruan tinggi di DIY, dan sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemprov DIY.

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para delegasi simposium Manassa di Kadipaten Pakualaman dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ini, sekaligus peluncuran buku Ajaran Kepemimpinan Astha Brata karya Kanjeng Bandoro Pangeran Haryo Prabu Suryodilogo.

Sementara mewakili peserta yang juga salah satu panitia simposium, Drs. Sudibyo, MHum, menjelaskan, Manassa adalah sebuah organisasi profesi para peneliti, pereksa, pekerja dan pecinta naskah nusantara. Untuk itu ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pihak Kadipaten Pakualaman yang telah berkenan menerima dan memberikan dukungan moral, bantuan finansial dalam rangka penyelenggaraan acara ini terhadap kegiatan preservasi, konservasi dan popularisasi naskah.

Dalam kesempatan itu Wagub Paku Alam IX menyerahkan pengharggan Manassa kepada Prof.Dr. A. Hadiyati dan Prof.Dr. Siti Kamama Suratno. Sedang penyerahan secara simbolis beberapa buku yang diluncurkan malam itu oleh Dirjen Dikti Djoko Santoso kepada perwakilan delegasi negara sahabat dan selanjutnya Djoko Santoso menerima buku yang berjudul Ajaran Kepemimpinan Astha Brata dari Kanjeng Bandoro Pangeran Haryo Prabu Suryodilogo. (ip/rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: