16 Nov 2011
  Humas Berita,

Komisi D DPRD Provinsi Kalteng Berkunjung Ke Provinsi DIY

 

Komisi D DPRD Provinsi Kalteng Berkunjung Ke Provinsi DIY

Muh.Rizal SH selaku Ketua Komisi D juga menjadi pimpinan rombongan Yogyakarta,Kepatihan (16-11-2011).Jogjaprov.go.id,- Erupsi merapi masih meninggalkan bencana lahar dingin, jika hujan mengguyur puncak merapi lahar dingin yang masih banyak menumpuk di wilayah Sleman sewaktu-waktu bisa menjadi bencana bagi warga yang berada di hantara sungai, karena lahar dingin terbawa air sungai yang mengalir .

Hal demikian dikatakan oleh Gubernur DIY, dalam sambuatan tertulis yang di bacakan oleh Kepala Biro Administrasi Pembangunan Ir.Joko Wuryantoro.M.Si pada saatmenerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Provinsi Kalimatan Tengah. Di Gedung Pracimosono ,Hari Rabu ( 16/11 )

Sementara itu Muh.Rizal SH selaku Ketua Komisi D juga koordinator dalam rombongan menjelaskan tujuan berkunjung Ke Provinsi DIY,bahwa Yogyakarta menjadi tujuan kunjungan kerja bagi Komisi D DPRD Provinsi Kalteng, karena Yogyakarta merupakan Provinsi yang banyak pengalaman dalam menangani bencana baik itu bencana alam gempa bumi maupun Erupsi Merapi.

Dalam pembangunan di kalimatan Tengah masih banyak kendala misalnya dalam membangun sarana dan prasana umum baik itu jalan maupun pasar, Tanah memang luas tetapi jika dimanfaatkan untuk prasarana umum sangat susah didapat . Kata Rizal.

Sehingga pembangunan di Kalteng bisa dibilang agak lamban, dibanding Pronvisi DIY. Maka Komisi D DPRD Provinsi Kalteng kunjungan kerja ini, ingin menimba ilmu dari Provinsi DIY dan nantinya akan di kembangkan di Kalimatan Tengah,Terang Rizal

Lebih LanjutGubernur DIY katakan memang,wilayah Yogyakarta tidak terlalu luas, sehingga Sumber Daya Alampun sangat terbatas dibanding Kalimatan Tengah. Namun Yogyakarta memiliki predikat yaitu Kota Pendidikan, Kota Pariwisata, Kota Budaya. Penduduknyapun juga beraneka, bisa di bilang Indonesia mini. Tetapi keramahan dan sifat gotong royong di warga masyarakat Yogyakarta masih kental.

Dengan gotong royong warga masyarakat itulah bisa mendukung pembangunan di Yogyakarta. Baik itu setelah gempa bumi maupun erupsi merapi, masyarakat saling menolong satu sama lain sehingga untuk membantu membangun rumahpun bisa dilakukan dengan gotong royong.Jelas Gubernur .

Setelah erupsi merapi memang banyak jalan yang rusak, bahkan jembatanpun juga putus. Maka untuk mengatasi hal itu dibuatkan jembatan darurat, supaya masyarakat bisa menjalankan aktivitasnya perekonomian sehari-hari dengan baik. (skm)

HUMAS Ro UHP Provinsi DIY

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: