26 Jul 2024
  Humas DIY Berita,

Koperasi DIY, Teladan Tata Kelola Koperasi Indonesia

Yogyakarta (26/07/2024) jogjaprov.go.id - Koperasi memiliki peran yang sangat penting guna melengkapi ekosistem usaha rakyat serta menjadi solusi di era yang serba digital ini. Koperasi DIY diharapkan dapat muncul sebagai teladan bagi tata kelola koperasi di Indonesia, sekaligus menjadi pemberdaya bagi UMKM untuk Jogja Istimewa.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana saat membacakan sambutan Gubernur DIY, pada acara Simposium Nasional Koperasi Istimewa pada Jumat (26/07). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY ini bertempat di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

Tri menyampaikan, sebagian besar anggota koperasi adalah UMKM. Usaha Mikro ini pula yang menempati porsi terbesar dari pelaku usaha, dengan melihat struktur pelaku ekonomi yang saat ini 99,62% tergolong berskala mikro. “Ini yang perlu kita perhatikan, kalau yang mikro yang kecil ini, yang tidak kuat ini bisa beradaptasi dan bisa bertahan,” imbuhnya.

Koperasi di Indonesia saat ini sedang berada di fase disruption. Tri mengatakan, di masa pasca pandemi ini kondisi ekonomi belum pulih sepenuhnya. Kemudian generasi Y, Z, dan Alpha sangat mendominasi serta tantangan revolusi industri 4.0. Untuk itu perlu sebuah ide untuk rebranding koperasi dan harus didukung dengan membuat koperasi yang mengikuti perkembangan zaman.

“Gerakan koperasi saat ini tengah menghadapi problem terkait edukasi dan regenerasi. Edukasi dan regenerasi koperasi dapat dilakukan melalui Koperasi Siswa, Koperasi Mahasiswa, Koperasi Pondok Pesantren, Santripreneur, dan Desapreneur. Kalau kita bisa menyelesaikan masalah kedua hal ini, saya yakin masalah-masalah yang lain dapat teratasi,” kata Tri.

Menurut Tri, koperasi semestinya sudah beralih untuk melayani generasi Y dan Z, maupun mempersiapkan untuk melayani generasi alpha. Dengan hadirnya generasi muda, kebijakan-kebijakan baru akan menjadi cara efektif untuk menangkap peluang era bonus demografi yang mencapai 69% dari penduduk Indonesia. Ini dapat mendorong koperasi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar global.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi dalam laporannya menyampaikan, kegiatan simposium ini dilaksanakan untuk meningkatkan peran koperasi sebagai pemberdaya usaha mikro dalam kemajuan dan kemandirian ekonomi di DIY. Kegiatan ini juga merupakan puncak dari rangkaian peringatan HUT Koperasi ke-77, yang mengusung tema “Koperasi Pemberdayaan untuk Indonesia Maju dan Mandiri”.

“Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kontribusi koperasi dalam pembangunan nasional sebagai pendorong utama untuk memperkuat, mempercepat, dan memperluas UMKM. Serta membangkitkan semangat koperasi yang mandiri, berkembang dengan inovasi dan teknologi, memperkuat ekonomi mikro dan kecil untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi DIY secara keseluruhan,” ungkap Siwi.

Seiring dengan arah kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Siwi menyampaikan pemerintah akan menargetkan munculnya 500 koperasi modern. Koperasi modern di DIY pada tahun 2023 berjumlah 11 koperasi, dan pada tahun 2024 akan ditargetkan bertambah 10 koperasi lagi.

“Koperasi modern tersebut nantinya akan mendapat pendampingan secara intensif, melalui metode Score Training dan Smart Business Mapping. Jenis koperasi yang didorong untuk menjadi koperasi modern adalah koperasi sektor riil dengan memanfaatkan teknologi onboarding digital,” kata Siwi.

Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatangan Nota Kesepakatan dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI dan Ikatan Notaris Indonesia, serta Launching QRIS Dinamis dengan BPD DIY. Hal ini diharapkan agar dapat memperlancar sinergitas yang kuat dan kerjasama dalam pengembangan koperasi di DIY. (ham/rcd/tfk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: