20 Mar 2018
  Humas Berita,

Kunjungi Edinburgh, Gubernur DIY Jajaki Kerjasama Penataan Kawasan Heritage

EDINBURGH (20/03/2018) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta rombongan melakukan kunjungan kehormatan kepada Lord Provost (Walikota) Edinburgh Frank Ross pada Senin (19/3). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menjajaki kerja sama di bidang tata kota dan perlindungan bangunan heritage. Gubernur DIY menyampaikan harapannya untuk dapat belajar dari pengalaman Edinburgh dalam pelestarian bangunan heritage dan kawasan bersejarah. “Kami ingin belajar dari Edinburgh yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO dalam hal pelestarian kawasan heritage,” ungkap Gubernur DIY.

Sebagai informasi, pada tahun 1995 UNESCO memasukkan Kawasan Old Town dan New Town di Edinburgh sebagai situs warisan budaya dunia (World Heritage Sites). UNESCO menyatakan dua area tersebut sebagai situs yang 'memadukan dua fenomena urban luar biasa: pertumbuhan alami jaman pertengahan dan tata ruang kota abad 18 dan 19'. Kawasan New Town didominasi oleh bangunan-bangunan bergaya arsitektur Georgian yang dibangun pada sekitar abad ke-18. Sedangkan Kawasan Old Town memiliki banyak tempat bersejarah seperti Edinburgh Castle, St. Giles Cathedral dan Holyrood Palace.

Menanggapi hal tersebut, Lord Provost Edinburgh menyampaikan bahwa salah satu kunci keberhasilan Edinburgh dalam pelestarian kawasan heritage adalah karena peran aktif elemen masyarakat yang mencintai kotanya. “Di Edinburgh terdapat tiga institusi masyarakat yang berperan aktif dalam usaha pelestarian kawasan bersejarah, yaitu: Edinburgh Urban Design Panel yang terdiri dari para arsitek yang secara rutin memberikan masukan dan mengkaji rencana pembangunan kota, Cockburn Association yang secara aktif mengomunikasikan pandangan dan kepentingan masyarakat atas rencana pembangunan kota, dan Edinburgh World Heritage yang memiliki banyak pakar di bidang heritage,” tutur Frank Ross.

Gubernur DIY juga menyampaikan keinginannya untuk dapat belajar dari pengalaman Edinburgh tentang bagaimana menyeimbangkan antara kepentingan pelestarian wilayah heritage, kepentingan ekonomi, kepentingan masyarakat, maupun kepentingan pemerintah. “Banyaknya pengunjung yang mengunjungi kawasan bersejarah pada akhirnya akan menarik pebisnis untuk datang dan berinvestasi. Hal ini tidak dapat dihindari. Sementara perubahan fungsi perumahan di kawasan heritage menjadi area komersil seperti penginapan berpotensi mengubah tatanan sosial di wilayah itu,” imbuh Gubernur DIY.

Lord Provost Edinburgh mengungkapkan bahwa tantangan yang sama juga dihadapi Edinburgh. Lebih lanjut Lord Provost Edinburgh menambahkan, “Sebagai contoh, saat ini kami berencana membangun jalan raya melalui beberapa bagian dari kawasan bersejarah. Hal ini merupakan aspirasi dari penduduk dan pengusaha di wilayah tersebut untuk memudahkan mobilitas dan kegiatan ekonomi. Namun rencana ini menghadapi tantangan dari kelompok pemerhati kawasan bersejarah karena dikhawatirkan akan merusak kawasan heritage, tidak hanya fisik bangunannya, namun juga hubungan sosial masyarakatnya”. Frank Ross juga menekankan pentingnya membangun dialog dengan semua pihak agar pembangunan membawa hasil yang maksimal bagi masyarakat.

Di akhir diskusi, Gubernur DIY maupun Lord Provost Edinburgh sepakat untuk terus membangun komunikasi untuk menjajaki kerja sama di bidang tata kota dan pelestarian kawasan heritage, serta saling belajar berbagai pengalaman satu sama lain.

Kunjungan kehormatan dilanjutkan dengan pertemuan teknis antara organisasi pemerintah daerah terkait. Pemda DIY pada kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bappeda DIY, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si. dan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Drs. Krido Suprayitno, SE., MSi. Turut hadir pula pada pertemuan tersebut Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip DIY Dra. Monika Nur Lastiyani, MM dan Perwakilan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY. Adapun dari pihak Pemerintah Edinburgh diwakili oleh Kepala Penanaman Modal dan Hubungan Internasional, Elaine Ballantyne dan Kepala Divisi Perencanaan, dan Pembangunan Ekonomi, John Inman.

Dalam kunjungan ini, Gubernur DIY yang juga didampingi GKR Hemas, Walikota Yogyakarta, dan rombongan juga diajak berkeliling meninjau bangunan-bangunan heritage di Kawasan Old Town Edinburgh serta melakukan pertemuan dengan perwakilan Cockburn Association dan Edinburgh World Heritage didampingi oleh Benjamin Tindall, seorang arsitek senior Skotlandia yang selama ini mengawal pelestarian kawasan heritage di Edinburgh.

Gubernur DIY bersama rombongan berkunjung ke Edinburgh di sela agenda kunjungan kerja Gubernur DIY ke Inggris 17-20 Maret 2018. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menghadiri undangan acara peluncuran digitalisasi 75 manuskrip kuno asal Yogyakarta di British Library. (huda)

Bagaimana kualitas berita ini: