02 Des 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Libatkan Siswa Hingga Perangkat Daerah, Pemda DIY Salurkan Donasi Gempa Cianjur

Yogyakarta (02/11/2022) jogjaprov.go.id - Pemerintah Daerah DIY menyerahkan bantuan berupa uang dan logistik senilai Rp 1.548.200.000 untuk korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Bantuan tersebut berasal dari donasi perangkat daerah, siswa-siswi sekolah menengah baik negeri maupun swasta, instansi vertikal, hingga OPD DIY.  

Seremonial pemberangkatan tim pengirim bantuan dilakukan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di halaman kantor BPBD DIY, Jalan Kenari, Kota Yogyakarta, Jumat (02/11) pagi. Hadir mendampingi yakni Sekda DIY, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Kepala OJK DIY, Kepala Dinas Sosial DIY, dan Direktur Utama BPD DIY.

Disampaikan Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana, rincian sumbangan antara lain berasal dari sumbangan Pemda DIY sebesar Rp1 miliar serta donasi para perangkat daerah dan siswa-siswi sekolah menengah baik negeri atau swasta sebesar Rp353.200.000. 

“Selain itu, sumbangan juga berasal dari Bank BPD DIY sebesar Rp200 juta, badan usaha perbankan daerah DIY sebesar Rp15 juta, dan OJK DIY Rp10 juta. Sementara, bantuan logistik berasal dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY berupa 10 ton beras senilai Rp97 juta dan paket makanan, kebersihan, kesehatan serta perlengkapan sekolah senilai Rp80.986.400,” urai Biwara. 

Biwara berharap ​​agar seluruh bantuan yang dikirimkan dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi korban gempa Cianjur. “Semoga bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam melakukan penanganan dampak bencana gempa di Cianjur,” jelasnya. 

Pada sambutannya, Sri Sultan mengatakan bantuan tersebut dikumpulkan dan diantar sebagai bentuk kepedulian masyarakat kepada sesama. Menurut pandangan Sri Sultan, DIY pernah menghadapi persoalan serupa dengan dampak bencana dan situasi yang sulit. "Bantuan ini mencerminkan mewakili masyarakat dan anak-anakku dari SMA/K se-DIY yang ikut partisipasi, banyak dari uang saku yang terkumpul Rp323 juta," ucap Sri Sultan. 

Sri Sultan turut menyampaikan keprihatinan atas bencana yang terjadi Cianjur. Ngarsa Dalem berharap bantuan yang dikirimkan dapat membantu warga dan pemerintah setempat menghadapi masa sulit.  "Kami juga ikut prihatin. Saya pesan ke Bupati (Cianjur), ini bantuan dari masyarakat Jogja," imbuh Ngarsa Dalem. 

Di samping itu, Sri Sultan menyampaikan Pemda DIY juga telah mengirimkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke Cianjur untuk membantu mencari korban gempa. Termasuk memfasilitasi relokasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca gempa. “Kami punya pengalaman berproses seperti itu,” jelas Gubernur DIY. 

Tak hanya itu, Pemda DIY, lanjut Sri Sultan, juga akan mengirimkan tim analisis yang akan melakukan proses relokasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca gempa utamanya dalam hal pembangunan hunian sementara, penyediaan air bersih, dan pembangunan jalan. 

“Mungkin bantuan di Cianjur banyak sehingga tidak kesulitan, tapi mungkin kabupaten ini tidak punya pengalaman (dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi), sehingga kami bisa bantu,” imbuh Sri Sultan. Namun demikian, Sri Sultan berpesan agar analisis yang dilakukan sebaiknya jangan hanya teori. 

“Tidak hanya sekedar teori, bagaimana juga pola sistem manajemen rehab-rekon, pola pendekatan masyarakat mungkin ada yang berbeda. Pengalaman saya 2006 (gempa Jogja 2006) maupun 2010 (erupsi Gunung Merapi 2010) yang kita ketahui seperti di surat kabar, Cianjur juga akan dilakukan relokasi mirip 2010 di kawasan Merapi," jelas Sri Sultan.

 

Pemda DIY Bantu 107 Mahasiswa Cianjur

Sri Sultan juga berujar bahwa Pemda DIY telah melakukan pendataan bagi mahasiswa Cianjur yang tengah menempuh studi di DIY untuk diberikan keringanan pembayaran dana pendidikan.

“Kita juga akan menangani, sudah ada daftar by name, by address, untuk 107 mahasiswa Cianjur korban gempa. Orang tua tidak bisa kirim uang lagi.”

Sri Sultan nantinya akan meminta masing-masing kampus untuk bisa meringankan biaya kuliah mahasiswa tersebut. Selain itu, Pemda DIY juga akan membantu biaya hidup.

"Sehingga kami seperti biasa untuk minta kampus meringankan beban mereka. Living cost kami partisipasi, seperti bencana di lain tempat. Jadi jangan sampai 107 orang itu drop out," katanya.

Bantuan kepada mahasiswa yang daerah asalnya mengalami bencana memang sudah rutin dilakukan oleh Pemda DIY. Soal data 107 mahasiswa ini, Sultan mengatakan kemungkinan masih bisa bertambah lantaran bisa jadi ada mahasiswa yang belum terdata. 

"Ini sudah rutin kita lakukan kalau wilayah-wilayah lain ada gempa. Cianjur pun kami sudah mendata ada 107, bukan berarti sudah selesai, tapi bagi yang mungkin merasa warga Cianjur memang sekolah di kampus-kampus Jogja, orang tuanya memang kena musibah bencana, mungkin ada belum mendaftarkan," tukas Sri Sultan. 

Hal tersebut diamini Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih yang menyebut bahwa 107 mahasiswa ini adalah yang benar-benar terdampak gempa dan telah diverifikasi. “Ada yang orang tua meninggal, rumahnya rusak, juga ada yang masih ada tapi terdampak bencana orang tua belum bisa bekerja masih di pengungsian," kata Endang.

Endang mengatakan bantuan Pemda DIY yang berasal dari APBD DIY ini rencananya akan diberikan selama enam bulan dalam bentuk uang. "Ketika mereka terdampak orang tuanya mereka jangan sampai tidak bisa makan. Nanti rencananya dalam bentuk uang untuk bulanannya," tutupnya. [vin/aur/tf]

Humas DIY 



Bagaimana kualitas berita ini: