19 Mei 2012
  Humas Berita,

Lokakarya Nasional dan Rapat Anggota Tahunan Induk Koperasi Kredit di Yogyakarta

Lokakarya Nasional dan Rapat Anggota Tahunan Induk Koperasi Kredit di Yogyakarta

Yogyakarta (18/5/2012)) pemda diy.go.id. Koperasi kredit merupakan koperasi yang bergerak disektor keuangan, sector ini memiliki karakteritik yang sangat tinggi tingkat kesulitanya, karena harus menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana, karena menghimpun dibutuhkan kepercayaan, sementara mengelola, harus menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu, prinsip-prinsip akuntan yang tepat, tidak ada penyimpangan, karena kalau tidak dapat menggerakan sector riil usaha anggotanya itu percuma.

Haldemikian dikemukakan Menteri Koperasi dan UKM Dr Syarifuddin Hasan, SE, MM,dalam sambutan tertuliasnya yang dibacakan Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Drs Setyo Haryanto MM, ketika membuka Lokakarya Nasional, Open Forum dan Rapat Anggota TahunanInduk Koperasi Kredit ( Inkopdit ) siang tadi,( Jumat 18/05)di Hotel Sapir Yogyakarta

MenurutMenteri Koperasi dan UKM RIkoperasi yang bergerak dalam bidang moneter atau keuangan , adalah koperasi yang mengelola aset liquid, hal ini sulit karena uang mudah diselewengkan dan disalah gunakan, karena itu seluruh kopdit ( Koperasi Kredit ) harus melengkapi aturan-aturan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Khusus Internal,

Lebih lanjut Menko dan UKM mengatakan bahwaKoperasi disektor keuangan itu mengelola pinjaman yang penuh resiko karena begitu uang keluar, sudah ada unsur resiko, oleh karena itu kopdit wajib menggali informasi seakurat mungkin terhadap calon peminjam,

Menkop dan UKMdalam ksemepatan Lokakarya tersebut mengungkapkan kebanggaannya dengan perkembangan Kopdit ditanah air ini, karena selama ini tidak ada masalah dilingkungan Kopdit yang tersangkut Hukum, dan banyaknya Manager yang bersertifikat kopetensi.

Sementara itu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Paku Alam IX. Menyatakan bahwa keberadaan Koperasi sangat bermanfaat dan membantu bagi kebutuhan hidup para anggotanya, bahkan mampu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Salah satu elemen penting untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya adalah dengan pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) kepada setiap anggota, melalui keputusan rapat anggota,

Tandas Gubernur DIY bahwa keberadaan Koperasi di negeri ini, secara tak langsung, memberikan peluang bergeraknya roda perekonomian nasional, s dengan eiring kebutuhan angota yang terus berkembang, koperasi tidak sekedar memfasilitasi usaha simpan pinjam atau perkreditan, namun lebihjauh lagi yaitu dikembangkan sebagai unit usaha lainya. Keaneka ragaman usaha tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Lebih lanjut dikatakan, pada saat terjadi krisis perekonomian dunia beberapa saat yang lalu. Kita patut bersukur, koperasi dinegeri ini semakin mengarah untuk bisa tumbuh dan berkembang. tidak sebatas berkembang di Indonesia saja, namun juga berkembang diseluruh Dunia, salah satunya koperasi ini, merupakan bagian dari Credit Union ( CU ) yang berpusat di Kanada,

Dalam kesempatan ini, Sultan memberikan Apresiasi yang tinggi terhadap konsep Kopersai Kredit Indonesia yang mampu berkembang pesat di tanah air, sehingga termasuk sebagai koperasi yang berkualitas dari 300 kopersi dunia dan tercatat pada International Coorporative Aliance ( ICA ).

Dibagian lain Gubernur DIY mengatakanbahwa , untuk membangun kompetisi pasar bebas, peran pengurus sangatlah menentukan sebagai tolok ukur kemajuan koperasi, karena itu harus lebih memperhatikan fungsi perencanaan dan permasalahan yang setrategis baik internal maupun eksternal, dengan managemen yang seimbang. Dengan memprioritaskan aspek keuntungan, namun juga harus sinergi dengan peningkatan pelayanan, namun jangan melupakan program pendidikan dan pelatihan bagi pengurus, dan anggotanya, dan perlu diingat, keputusan tertinggi tetap ditanggan anggota.

Ketua panitia Penyelanggara Lokakarya Abat Elias SE dalam laporannya menjelaskan bahwa Lokakarya Nasional, Open Forum, Pelatihan dan RAT diikuti 700 lebih peserta dari sabang sampai merauke, yang terdiri dari pengurus dan manager Kopdit, dan semua biaya penyelenggaraan ini dibayar dari peserta masing-masing, dan ditambah dari sedikit buget Inkopdit untuk RAT, kami bersyukur bahwa masing-masing peserta sudah mampu membiayai dirinya sendiri sesuai dengan falsafah Kopdit yaitu kemandirian, yakni membantu dirinya sendiri dan orang lain

Abat Elias SE menambahkan bahwa kegiatan semacam sudah berjalan sejak tahun 2000, an, tanpa satu sen pun dari pihak lain, baik untuk pelatihan maupun permodalan, hal ini merupakan satu semangat yang perlu didukung dan dikembangan di negeri ini, secara ekonomi , kita telah mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan efek samping dari penyelenggaraan acara ini, dengan tema Membangun Komptensi SDM Kopdit dalam Mencapai Visi GKKI 2020 diharapkan dalam pelatihan-pelatihan Kopdit ini, melibatkan kaum muda dan wanita, agar dalam regenerasi nantinya, kaum muda semakin mudah dalam menduduki kepengurusan dikopdit. Oleh karena itu dengan tema tersebut, diharapkan pada tahun 2020, koperasi kredit harus berada tingkat 4 asia, dan terbaik di Indonesia.

Hadir dalam kesmpatan itu Ketua Dekopin Pusat Nurdin Halid, perwakilan dari ITCU, Ketua Inkopdit Romanus Woga, sesepuh Kopdit RM Sitanggang, penggiat kopdit Sularto, dan wakil dari walikota yogyakarta, dan wakil bupati sleman, serta Dekopin Daerah Istimewa Yogyakarta, dan tamu undangan lainya. ( ip/kar/rsd )

HUYMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: