20 Jun 2023
  Humas DIY Berita,

Maluku Tertarik Pelajari SAKIP dan RB DIY

Yogyakarta (20/06/2023) jogjaprov.go.id – Filosofi Sawiji Greget Sengguh Ora Mingkuh yang berarti konsentrasi, semangat, percaya diri, rendah  hati menjadi pegangan budaya kerja di DIY. Hal ini diturunkan menjadi Satriya, budaya bagi para ASN DIY yang merupakan akronim Selaras, Akal budi Luhur-jatidiri, Teladan-keteladanan, Rela Melayani, Inovatif, Yakin dan percaya diri, dan Ahli -Profesional.

Demikian disampaikan Sekda DIY Beny Suharsono pada penerimaan kunjungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Selasa (20/06) di Gedung Radyo Suyoso, Bappeda DIY. Budaya Satriya inilah yang menjadikan DIY konsisten mendapatkan predikat AA pada Sakip dan A pada Reformasi Birokrasinya, selama bertahun-tahun.

Beny mengatakan, reformasi demokrasi melalui pembauran dilaksanakan dengan tujuan penyelenggaraan demokrasi terpaku. Pemerintah dipercaya oleh publik untuk menjadi solusi atas  masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. DIY menerapkan prinsip semua akan dilayani dan tidak boleh tidak ada yang di layani.

“Praktek ini diterapkan oleh pemerintahan di DIY dari segala lapisan. Pelaksanaan reformasi birokrasi wajib dimaksimalkan demi kepentingan masyarakat,” ungkap Beny.

Berdasarkan Undang-undang Keistimewaan Nomor 13 tahun 2012, DIY memiliki dasar yang kuat untuk menjaga keistimewaan melalui pelestarian budaya. Pelestarian budaya tidak hanya soal seni saja, namun termasuk budaya mengabdi kepada masyarakat. Mengawinkan budaya dan kesenian dengan etos kerja menjadi hal efektif untuk bisa meningkatkan kualitas pemerintahan.

Sekretaris BPSDM Maluku Utara, Muksin Rufai, mengatakan, sumber daya manusia dan aparatur menjadi salah satu aset bagi keberlangsungan masa depan dunia. Dia menerangkan, DIY menjadi tujuan dari studi lapangan karena memang dinilai memiliki sumber daya manusia yang terhitung paling berkualitas. Hal ini sudah terbukti dengan penilaian AA atas Sakip dan A atas RB di DIY.  

"Kita  pilih OPD-OPD di DIY untuk studi lapangan seperti DPKP, BPKA, DLHK dan DKP. Hal ini karena memang DIY sudah terbukti dan diakui oleh pusat atas kualitas SDM dan RBnya,” ujarnya.

Rombongan Studi Lapangan ini terdiri atas 44 peserta, selama 5 hari. Tujuan utama kunjungan adalah meningkatkan SDM di Maluku agar menjadi semakin baik. Diharapkan, Maluku nantinya bisa menjalin komunikasi dan membangun kerjasama dalam berbagai bidang agar bisa saling meningkatkan diri. Berbagai pengalaman, bertukar pikiran dan membentuk upaya kesejahteraan yang lebih baik antar pemerintah daerah diharapkan bisa menjadi inspirasi yang baik terhadap kepemimpinan pemerintahan di Maluku. (uk/ulf)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: