14 Nov 2011
  Humas Berita,

Meksipun Minim Promosi, Tak Menyurutkan UMKM DIY Menggapai Cita-cita

Meksipun Minim Promosi, Tak Menyurutkan UMKM DIY Menggapai Cita-cita

Subari UMKM Pande Besi dari Kajar,Karang tengah, Wonosari Gunungkidul TMII Jakarta,(12/11/2011)pemda-diy.go.id. Semakin majunya tekhnologi dan derasnya persaingan dalam sebuah usaha di era global sekarang ini mau tidak mau, suka atau tidak suka tetap harus dihadapi pengusaha UMKM khususnya di DIY karena didalamnya tersimpan berbagai tuntutan untuk kehidupan keluarga baik bagi pengusaha itu sendiri maupun bagi pekerjanya. Sehingga apapun yang terjadi di benaknya adalah maju dan maju.

Itulah sekelumit gambaran tantangan yang dihadapi para pengrajin UMKM yang ada di DIY yang jumlahnya tidak hanya ratusan bahkan ribuan yang bergerak diberbagai bidang usaha tersebar di berbagai sudut Dusun di Kabupaten/kota se Provinsi DIY saat ini.

Subari misalnya,dia tinggal di Kajar,Karang tengah, Wonosari Gunungkidul bersama 160 orang pengrajin rumahan/sebagai industri kecil sebagai pengusaha pande besi yang memproduksi alat-alat pertanian,alat pertukangan dan alat kesenian yang dilakukannya sejak tahun 1980 hingga kini tetap bertahan meskipun harus bersaing dengan tekhnologi canggih sekalipun.

Menurut Subari (48 th) ketika ditemui reporter www.pemda-diy.go.id diarena Pameran di Ajungan Pemda DIY di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta siang tadi (Sabtu,12/11) dia menjelaskan bahwa dalam menghadapi derasnya arus globalisasi dan tekhnologi canggih tidak menjadi kendala untuk bercita-cita membesarkan usahanya. Bahkan tekhnologi canggih yang ada, bersama 70 rekannya dia memanfaatkan tekhnologi tersebut untuk arena promosi usahanya di internet meskipun hasilnya belum optimal.

Pande besi di Kajar, Karangtengah, Wonosari sekarang ini malah lebih bagus dan maju, karena telah di tunjang oleh anak-anak muda yang telah menguasai tekhnologi dari internet mas, tidak seperti 5 , 10 tahun yang lalu,sekarang kan sudah ada listrik sehingga memudahkan untuk proses produksi,kalau dulu kan masih manual. sekarang anak-anak muda menggabungkan tekhnologi tersebut untuk menunjang kegiatan pande besi sehingga hasil dan kualitasnya lebih baik, kalau kami yang sudah tua bagimana menggunakan listrik tahunya ya Cuma untuk lampu, apalagi internet kami sma sekali tidak tahu apa itu internet .namun saat ini untuk membuatd desain bentuk serta untuk promosi saat ini telah menggunakan internet , meski hasilnya ya masih belum maksimal tandas Subari

Namun demikian promosi seperti pameran sebagai mana di ajak oleh dinas seperti ini sangat diperlukan sekali, sebab dengan melakukan pameran produk UMKM nya langsung dikenal dan diletahui masyarakat luas.Karena selama ini yang dialami promosi atau pameran semacam ini sangat kurang dan minim. Sementara kalau promosi sendirian biayanya sangat mahal. Oleh karena itu begitu saya ditawari pameran di Jakarta saya sanggupi mas kata Subari.

Ditanya kemana saja pemasaran produk pande besi dari Kajar ini ? subari dengan berapi-api bersemangat menjelaskan bahwa produknya sekarang ini telah diambil dari bakul-bakul peralatan rumah tangga dari Sleman,Kulonprogo, Bantul bahkan dari kota Yogyakarta dan dari Jawa Tengah. Selain itu juga pemasarannya sampai luar jawa seperti Kalimantan, Sumatra segala. Disinggung berapa jumlah yang dihasilkan setiap bulannya, dia mengatakan banyak mas sampai tak terhitung, sebab setiap harinya dari 160 dari anggota yang tergabung dalam koperasi pande besi kajar memproduksi berbagai macam jenis peralatan bukan hanya melayani pesanan tetapi juga melakukan produksi harian.

Disinggung mengenai produksi peralatan kesenian pemasarannya kemana saja ? Subari mengatakan khusus untuk produksi peralatan kesenian dari kelompoknya hanya sedikit, kecuali kalau ada pesanan baru ia mengerjakan atau membuat peralatan kesenian tersebut.

Terkait dengan bahan baku, menurut Subari saat ini tidak ada kendala, kalau bahan baku dahulu itu menggunakan ril kereta apai sekarang bahan baku menggunakan pir kendaraan, sehingga bahan saat ini melimpah.

Ditanyakan kendala yang duhadapi kelompok usaha pande besi saat ini tandas Subari yaitu masih promosi pemasaran dan tenaga kerja sebab tenaga kerja yang muda-muda yang berpendidikan tinggi itu tidak tertarik pande besi, hanya yang tidak berpendidikan tinggilah yang mau kerja pande besi dan yang tua-tua, kalau mengenai modal tidak masalah karena paguyuban pende besi sudah ada koperasi.

Berbeda dengan yang dilakukan Disperindag dan Dinas Pariwisata kabupaten Kulonprogo.Kalau di Kulonprogo setiap menggelar event atau kegiatan selalu mengundang UMKM UMKM yang masih kecil-kecil untuk ikut pameran dan promosi sebagaimana di gelar di Arena Anjungan Pemda DIY di TMII ini.

Kepala Seksi Pemasaran dan Produksi Wisata Dinas Pariwisata kabupaten Kulonprogo Eka Siswi Winarsiwi disela-sela memndu anjungan pamerannya kepada reporter menyampaikan bahwa setiap pameran dan promosi selalu membawa dan mengajak pengrajin UMKM yang ada di Kulonprogo selalu bergiliran. Misalnya ada pameran di daerah A kita mengajak UMKM B dan ada pameran lagi di daerah B kita mengajak C secara bergilran dan bergantian terus menerus dengan produk yang lain juga.itu kalau promosi produk, tetapi kalau promosi wisata kita biasaanya membawa sovenir dan doorprize produk kita bagi-bagikan pada pengunjung berupa leaflet, buku-buku dan lain-lain kerjsama dengan lintas organisasi lintas instansi .

Disingung adaanya pameran seperti ini bagaiamana ? Kasi Pemasaran danProduk Wisata dinas pariwisata Kulonprogo sangat mendukung sekali , bahka para pengrajin UMKM di daerahnya dengan rela akan mengikuti, kalau saja anggaran di dinas sangat terbatas para pengrajin UMKM akan menitipkan barang untuk dipromosikan.

Panitia Gelar Seni dan Budaya Kantor Perwakilan DIY yang ada di Jakarta yang kerjasama dengan Badan Kerjama Provinsi DIY selain menggelar berbagai kesenian tradisional yang ada di Kabupaten/Kota se DIY juga mengajak pengrajin UMKM yang ada disetiap kabupaten/kota untuk pameran dan promosi produknya kemada masyarakat Jakarta selama 3 hari. (Kar)

HUMAS Ro UHP Provinsi DIY

Bagaimana kualitas berita ini: