16 Feb 2012
  Humas Berita,

Menteri KP Launching Pelatihan dan Serahkan Bantuan Kepada Nelayan DIY

Menteri KP Launching Pelatihan dan Serahkan Bantuan Kepada Nelayan DIY

BANTUL (15/02/2012) pemda-diy.go.id Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI Sharif C Sutardjo melaunching berbagai pelatihan mata pencaharian alternatif di masa paceklik bagi 240 kelompok nelayan di DIY sekaligus meresmikan sub reiser ikan segar/hias PASTI Yogyakarta, sementara Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX mewakili Gubernur meresmikan pusat pasar ikan segar pantai Depok Parangtritis, Rabu (15/02), yang dipusatkan di pantai Depok Prangtritis Bantul.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Kelautan dan Kelautan Sharif C Sutardjo didampingi Wagub DIY, Ketua Komisi IV DPR RI, Kepala BPSDMKP, Direjn KP3K, Kepala Balitbang KP dan Dirjen Perikanan Budidaya, juga menyerahkan secara simbolispaket pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan DIY di masa paceklik kepada 24 kelompok nelayan, bantuan 1298 paket sembako, bantuan beras sebanyak 2 ton, bantuan kegiatan Iptekmas senilai Rp. 1,5 milyar lebih terdiri dari Iptek budaya ikan dalam kolam aqua phonik, tambahan daya untuk pembangit listrik tenaga surya, dan 1 unitice maker.Selain itu juga diserahkan paket peningkatan nilai tambah produk perikanan, pengembangan usaha mina pedesaan 2011 sebanyak 15 kelompok senilai Rp. 975 juta.

Menteri Kelautan dan Kelautan Sharif C Sutardjo mengemukakan, datangnya angin musim barat tahun ini sering menimbulkan cuaca ekstrim dan gelombang tinggi dan tentu menjadi masalah khususnya bagi nelayan. Akibatnya masa paceklik ikan terjadi di seluruh sentra ikan di Indonesia, seperti di Sulawesi, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara, dan DIY. Hal itu disadarinya sebagai sesuatu yang sangat sulit bagi nelayan jika tidak bisa melaut, sehingga mata pencaharian satu-satunya ini akan bisa menelantarkan keluarganya.

Untuk itu kita siap dengan berbagai program, sehingga dengan bantuan-bantuan ini bisa meringankan para nelayan kita, ujarnya.

Pemberian bantuan paket pelatihan mata pencaharian alternatif ini terang Menteri, tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan terkait usaha-usaha alternatif bagi para nelayan, sehingga nantinya jika tidak melaut para nelayan bisa bekerja dibidang lainnya.

Ditambahkan Sharif, perubahan cuaca ekstrim ini juga berdampak pada peningkatan populasi ikan di laut. Bahkan ikan di laut sudah stagnan dan dibeberapa tempat populasinya sudah mulai menurun. Untuk itu sebagai kementerian yang bertanggung jawab di bidang kelautan dan perikanan mencari jalan keluar atau usaha bagaimana paling tidak menahan imigrasi ikan yang dfari Pasifik melalui Indonesia dan lewat India ini bisa lebih lama hidup dilautan Indonesia.

Dengan cara apa, dengan cara kita harus bisa bersama-sama tetap memelihara trumbu karang kita, tempat koservasi kita, sehingga dengan trumbu karang yang baik maka kita harapkan ikan itu akan sponing di trumbu karang kita yang merupakan rumah bagi ikan, tandasnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melalui Wagub Paku Alam IX dalam sambutannya antara lain mengatakan, keadaan paceklik akibat perubahan cuaca ekstrim sangat berdampak bagi para nelayan yang mengandalkan laut sebagai sumber pencaharian utama. Karenanya bantuan paket pelatihan mata pencaharian alternatif maupun paket sembako bagi para nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam menyiasati kesulitan di masa paceklik ini. Namun Sultan juga berharap mata pencaharian alternatif ini jangan sampai dijadikan sebagai mata pencaharian pengganti.

Ini penting sekali, karena laut kita memiliki potensi yang sangat besar yang pengembangannya tentu saja membutuhkan partisipasi aktif dari para masyarakat nelayan. Karena itu hendaknya setelah keadaan sudah lebih kondusif, para nelayan dapat kembali menjadikan laut sebagai lahan penghidupan yang utama, sehingga ke depan bangsa kita dapat kembali menjadi bangsa maritim yang kuat, harap Sultan.

Sementara Bupati Bantul HHj. Sri Surya Widati mengatakan, tahun 2011 Kabupaten Bantul telah berhasil meningkatkan produktifitas dan produksi perikanan khususnya perikanan budidaya dari 2.579 ton pada 2009 menjadi 10.449 ton pada 2011. Keberhasilan masyarakat perikanan ini bukan sekedar upaya dari Pemkab tetapi merupakan usaha masyarakat dalam membangun daerah maupun dirinya sendiri.

Dikatakannya, terkait dengan perikanan tangkap, Kabupaten Bantul memiliki wilayah pantai sepanjang 17 kilometer dan yang menjadi pengelolaan seluas 100,008 kilometer persegi. Sedang sumber daya perikanan tangkap di Samudera Hindia memiliki potensi lestari 6.994,8 ton/tahun meliputi ikan-ikan demersal sebanyak 874,8 ton dan ikan-ikan pelagis sebanyak 6.120 ton, serta produksi perikanan tangkap di tahun 2011 sebesar 992,4 ton. (rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: