22 Feb 2013
  Humas Berita,

Motivasi Pembayar Pajak PPh Orang Pribadi Kanwil Pajak DJP DIY Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

Motivasi Pembayar Pajak PPh Orang Pribadi Kanwil Pajak DJP DIY Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

KEPATIHAN, YOGYAKARTA (22/02/2013) portal.jogjaprov.go.id Kehidupan kita, sesungguhnya bisa bercermin dari lakon yang ada dalam jagad pewayangan. Karena dunia wayang tidak berbeda dengan keadaan di alam nyata pada saat ini yaitu adanya dua sifat manusia baik dan buruk. Wayang bukan lagi sekedar tontonan, melainkan tuntunan dan tatanan. Dalam wayang kita bisa bercermin dalam kehidupan dan perilaku dan dijadikan laku untuk mulat saliro seperti yang dicontohkan oleh tokoh semar yang melambangkan seorang sosok lugu dan jujur. Seperti halnya soal perpajakan, juga membutuhkan banyak sekali sosok-sosok wajib pajak seperti Semar. Puntodewo yang jujur, seperti si Kresno yang bijaksana atau berwatak satriya seperti Pandowo.

Harapan demikian disampaikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan pada Pagelaran Wayang Kulit Pekan Panutan Penyampaian SPT tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2012 malam ini (Jumat,22/2) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta.

Kepala Kanwil DJP Pajak DIY Sakli Anggoro dalam laporan penjelasannya mengatakan bahwa penerimaan pajak untuk tahun 2012 ini melebihi target yaitu 105,56 persen. Dan ini semua dapat dukungan baik dari Pemerintah Daerah DIY maupun stakeholder di DIY dan juga wajib pajak yang telah membayar pajak yang malam ini akan mendapatkan apresiasi dari Pemerintah daerah DIY.

Adapun wajib pajak orang/pribadi atau badan penerima penghargaan Apresiasi dari Pemerintah tersebut adalah: katagori wajib pajak orang pribadi penyetor pajak tertinggi di DIY adalah Nyonya Suharti, Wahyudi Atmo dan Hery Widiyanto Hadinata. Katagori badan usaha Bank Pembangunan Daerah DIY, CV,Karya Hidup Sentosa dan Mirota KSM.

Untuk katagori penerima pengharagaan Aprsisasi Kelompok Bank dan Tempat pembayaran Pajak meliputi Pimpinan Bank BPD DIY, Pimpinan Bank BNI UGM Yogyakarta, Pimpinan Bank Mandiri DIY, Pimpinan BRI DIY, Pimpinan BCA DIY dan Pimpinan PT. POS DIY.

Katagori Media Cetak dan Media Elektronik Penghargaan masing-masing diterima TVRI Jogja, Jogja TV, RRI Yogyakarta, MQ FM, Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja dan Tribun Jogja.

Lebih lanjut Gubernur DIY Hamengku Buwono X menyampaikan bahwa dalam pagelaran Wayang kulit ini kita diajak oleh dalang untuk membaca makna pesan lambang minongko piwulang dari simbolisasi wayang, sehingga kita bisa menangkap wayang yang kita tonton ini adalah sebuah ujaran dan ajaran kitab kehidupan, namun kata Sultan, sayangnya kita lebih menyukai gebyar yang bersifat parmesan, hiburan, dunia ketawa dan melupakan perenungan meditasi, hening diri dan sonyoruri. Yang semarak adalah pakeliran yang sigrak, spektakuler, ada penyanyi ndangdutnya dan banyak pelawaknya. Kita tidak bisa lagi mengungkap makna simbul-simbulnya, dalam pentas politik kita tidak bisa mendengar sebuah suluk, semua terjebak dalam greget saut perang pernyataan, pendapat satu ditimpa yang lain tetapi tidak menyentuh makna yang substansial. Semua terjebak dalam pidato pro dan kontra tetapi melupakan agenda nasional yang lebih mendesak salah satuanya adalah kewajiban membayar pajak.

Menurut Sultan pajak pada dasarnya adalah iuran rakyat untuk Negara berdasarkan undang-undang sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Biasanya tandas Sultan semakin maju Negara tingkat kesadaran membayar pajakpun semakin tinggi yag ditandai dengan tingginya tex rasio.

Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pajak Dedi
Rudaedi dalam kesempatan sambutannya berharap Pekan Panutan,Apresiasi dan Sosialisai Perpajakan di DIY ini dapat menambah motivasi masyarakat kesadaran membayar pajak. Disamping itu lanjut Ses Ditjen bahwa Kanwil DJP Pajak DIY mentargetkan penerimaan Pajak di DIY tahun 2012 sebesar Rp.2,387 trilyun dapat direalisasikan sebesar Rp. 2,529 trilyun (105, 9 %). Dan ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Kanwil DJP Pajak DIY tahun 2012, karena telah melampaui target yang diamanatkan dan bahkan masuk urutan 2 (dua besar nasional prosentase penerimaan pajak di Indonesia. hal ini tidak lepas dari peranserta seluruh wajib pajak di Wilayah DIY dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Pekan Panutan, Apresiaasi dan Sosialisasi perpajakan selain ditandai dengan pagelaran wayang kulit, penyerahan penghargaan juga ditandai dengan panutan memasukkan SPT orang Pribadi masing-masing oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Ketua DPRD DIY Youke Indra Agung Laksana, Kapolda DIY, Dan Rem 072 Pamungkas, Dan Lanud Adisucipto, Dan Lanal DIY dan Kajati Yogyakarta kemudian diteruskan oleh Bupati Walikota se DIY ke dalam Box yang disediakan Kanwil DJP Pajak DIY.

Adapun Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Prof. Dr. Kasidi Hadi Prayitno Putra Almahum Ki Timbul Hadiprayitno dengan lakon Wahyu Mustika Aji diawali dengan penyerahan Tokoh Wayang Raden Puntodewo kepada ki dalang Kasidi yang selanjutnya untuk dipagerkan. Lakon Wahyu Mustika Aji sendiri ini menggambarkan cerita bahwa keangkuhan dan keangkaramurkaan, kebusukan, keserakahan serta kedustaan seseorang untuk merebut Negeri Pandawa dengan cara licik oleh Pasukan negeri Hastina yang secara sembunyi menyewa Guru Sakti Wisakarna itu tidak akan berhasil bahkan akan hancur lebur dengan kejujuran sebagaimana diperankan dalam cerita Pasukan Pandawa yang disepuhi Bathara Kresna dengan perilaku prihatin, jujur dan kerja kerasnya.

Pagelaran wayang kulit yang dihadiri Pejabat di jajaran Kanwil Direktorat Jendral Pajak (DJP) Pajak DIY, Forum Pimpinan Daerah se Daerah Istimewa Yogyakarta secara gratis tersebut mendapat sambutan meriah dari masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di sekitar Malioboro, Yogyakarta (Kar)

 

HUMAS DIY.

Bagaimana kualitas berita ini: