14 Nov 2012
  Humas Berita,

Muncak Tugu Pal Putih Diganti Dengan Yang Baru

Muncak Tugu Pal Putih Diganti Dengan Yang Baru

Sultan Tancapkan Paku Emas Seberat 7 Gram Pada BagianDasarMuncak

KEPATIHAN YOGYAKARTA (14/11/2012) pemda-diy.go.id Bagian Tugu Pal Putih paling atas ataumuncak lama, Rabu (14/11) hari ini, pada revitalisasi tahap I yang tengah berlangsung dilakukan penggantian dengan yang baru. Hal ini mempertimbangkan kondisimuncak lama (asli) yang dibuat pada zaman Sri Sultan Hamengku BuwonoVII sudah rusak dimakan usia. Pemasanganmuncakdilakukan sehari sebelum pergantian tahun 1433 Hijriyah atau dikenal oleh masyarakat Jawa dengan Suronan

Sehubungan dengan hal tersebut, sebelum dilakukan penggantianmuncak dengan yang baru, bertempat di Gedhong Wilis Kepatihan, Yogyakarta, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Kepala Dinas Kebudayaan, Drs.GBPH. Yudhaningrat, MM, menancapkan paku emas seberat 7 gram dengan kadar 22 karat pada bagian paling dasarmuncak.

Setelah diprada dan dipaku,muncak selanjutnya dipasang di Tugu, sebelum satu Muharam. Pemasangan dihadiri oleh perwakilan Kraton didahului dengan pembacaan doa, terang Yudhaningrat.

Menurut Yudhaningrat,muncak yang baru, dibuat sedemikian rupa supaya tidak menyerap air dari bahan kayu jati secara manual oleh abdi dalem Kraton dari Kuncen. Sedangmuncak asli yang diganti nantinya disimpan di Museum Kraton.

"Yang asli sudah tidak bisa dipertahankan. Lama-lama bisa terguling dan dikhawatirkan menimpa pengguna jalan," katanya.

Ukuranmuncak baru sebagai penggantimuncak asli lanjutnya, tidak mengubah bentuk aslinya dengan ukuran tinggi 1,5 meter dengan diameter bagian bawah 36 centi meter. Sementara paku emas yang baru saja ditancapkan Sultan, memiliki makna filosofis memancarkan sinar Illahi. Sehingga diharapkan Yogyakarta beserta seluruh masyarakat akan selalu mendapatkan pancaran anugerah dari Tuhan.

Sultan dalam kesempatan itu berharap, penggantianmuncak dengan yang baru tidak mengurangi filosofimuncak asli yaitu simbul hubungan antara manusia dengan Tuhan, agar masyarakat DIY khususnya dan Indonesia pada umumnya diberi keselamatan, tetap iman dan taqwa kepada Sang Pencipta.

Untuk diketahui,proses revitalisasi Tugu Pal Putih tahap pertama saat ini telah selesai sekitar 70 persen pekerjaan. Selain melakukan pengecatan di bagian tubuh tugu, juga dipasangbuffer spaceberisi tanaman cempaka mulya selebar dua meter di sekeliling tugu. Nantinya pengunjung tidak akan bisa mendekat atau menyentuh langsung tubuh tugu seperti yang terjadi selama ini. Namun, disediakan area pedistrian selebar 0,5 meter pada sisi terluarbuffer space.

Revitalisasi tugu tahap dua, yakni pembangunan diorama Tugu Golong Gilig di sisi tenggara Tugu Pal Putih akan dimulai pada tahun 2013. Sekarang sedang dilakukan proses pembebasan lahan seluas 293 meter persegi dan ditargetkan selesai tahun ini.

Diorama ini difungsikan sebagai penanda bahwa bentuk Tugu Yogyakarta aslinya yang dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755 tidak seperti sekarang. Dulu tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk bulat (golong) dengan tingggi 25 meter. Namun, tugu ini mengalami kerusakan parah sampai terbelah dua karena adanya bencana gempa bumi pada 10 Juni 1867.

Tahun 1889, pemerintah kolonial Belanda merenovasi seluruh bangunan tugu seperti dengan bentuk seperti yang dikenal sekarang. Sejak saat itulah disebut denganDe White Paal atau Tugu Pal Putih. Perubahan mencolok terjadi karena dibuat dengan bentuk persegi serta terdapat prasasti di setiap sisinya. Tingginya pun berkurang menjadi 15 meter, atau lebih rendah 10 meter dari bentuk aslinya. (rsd)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: