10 Okt 2012
  Humas Berita,

Nonton Bareng Pelantikan Gubernur di Pagelaran

Nonton Bareng Pelantikan Gubernur di Pagelaran

 

YOGYAKARTA (10/10/2012) pemda-diy.do.id .- Sebagai ungkapan kegembiraan dan rasa syukur atas dilantiknya Sri Sultan HB X dan Sri Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2012 -2017 berbagai ormas, masyarakat maupun tamu dari luar DIY mengungkapkan kegembiraannya dengan hadir di Pagelaran Kraton Yogyakarta untuk nonton bersama siaran langsung melalui 4 TV Plasma yang dipasang di arena, siang tadi (Rabu 10/10/2012).

Dalam acara Nonton bareng yang digelar di pagelaran Kraton Yogyakarta tersebut para tamu yang duduk secara lesehan dijamu dengan makananjajan pasar tradisional krowotan yang terdiri dari kacang godog, pisang serta ubi rebus plus wedang sere tersebut, memberikan applause serentak setelah menyaksikan penandatanganan naskah pelantikan yang dilakukan oleh Gubernur dan wakilnya di depan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Tidak ada acara resmi di lokasi tersebut, berbagai lagu dilantunkan oleh para penyanyi maupun tamu yang hadir untuk memeriahkan kegiatan ini. Hadirin yang ada di pagelaran sebenarnya ingin mengucapkan selamat secara langsung kepada Gubernur, namun karena adanya jadwal kegiatan yang lainnya, Gubernur tidak bisa hadir dalam kesempatan tersebut. Kekecewaan hadirin terobati dengan kehadiran Walikota Haryadi Suyudi beserta jajaran muspida Kota Yogyakarta. Disamping itu Putri Sulung Gubernur, GKR Pembayun menyempatkan hadir beserta suami dan memberikan apresiasi yang sangat besar atas bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak selama ini sehingga perjuangan RUUK telah sah menjadi Undang-undang Keistimewaan, sampai terlaksananya pelantikan Gubernur dan wakilnya pada hari ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam kesempatan tersebut Pembayun menghimbau kepada masyarakat DIY untuk terus turut serta mengawal UUK, "harus terus diperhatikan dan dikawal berserta kinerja pelaksananya", tandas Pembayun. Menurut istri Wironegoro ini, karena perjalannya masih terus berjalan, semoga lima tahun kedepan semuanya dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Kegiatan tersebut turut dimeriahkan pula dengan celoteh dari sentilan dan sentilun yang diungkapkan oleh Butet Kertarajasa dan Slamet Raharja yang pada intinya mengungkapkan bahwa, menilik sejarah tidak mungkin ada Indonesia tanpa Yogyakarta. Rakyat harus turut mengontrol kinerja pemerintah sehingga akan tercipta Good dan Clean Government.

Berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata banyak masyarakat di luar Joga juga cinta akan Yogyakarta hal ini dapat dilihat dari hadirnya tamu di luar DIY mengkhususkan diri dapat hadir di kota tercinta ini untuk turut serta "mangayubagyo" atas dilantikanya Sultan HB X dan Sri Paku Alam IX di Gedung Agung oleh Presiden RI. Dalam kesempatan yang baik ini tim reportase pemda-diy sempat menemui beberapa tamu yang berasal dari luar DIY.
Suyardi sebagai pengurus FKWJ (Forum Komunikasi Warga Jawa) yang khusus datang dari Medan dalam kesempatan Pelantikan ini mengungkapkan kepada Reporter Pemda-diy bahwa, setelah adanya pelantikan yang istimewa ini masyarakat Yogyakarta diharapkan akan semakin meningkat kesehateraannya. Ditanya soal dana keistimewaan yang akan diberikan kepada DIY, dia berharap dana tersebut diupayakan supaya dapat tepat penyalurannya, yaitu kepada warga yang membutuhkan.

Sementara itu, menurut Niasari Sarifudin dari Aliansi Nasional Bhineka TunggaL IKA , Pelantikan Sultan HB X memang sudah seharusnya dilaksanakan, bagaimanapun dalam perjanjian bernegara juga sudah ada.

Menurutnya, pelantikan ini bukan saja hanya pelantikan seorang Gubernur semata namun memang pelantikan Gubernur yang memang benar-bernar diinginkan oleh masyarakat walaupun dalam perjalanan sebelumnya sempat mengalami sebuah proses yang seharusnya tidak perlu terjadi dimana keistimewaan akan diambil secara semena-mena. Pelantikan ini merupakan kemenangan rakyat Jogja yang bukan hanya sekedar sebuah peralihan seremonial belaka. Keistimewaan bukan merupakan yang semu namun Yogya memang punya tempat tersendiri, yaitu yogya memang Istimewa.

Keistimewaan yang dimiliki Yogyakarta bukan hanya kata-akata atau slogan namun dibuktikan dengan kenyataan dengan menjunjung tinggi budaya syukur warga Yogyakarta sebagaimana dibuktikan dengan kenduri syukuran dilantiknya Sri Sultan dan paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di sepanjang jalan/trotoar Malioboro dari Ujung depan Hotel Inna garuda hingga Pasar Beringharjo sore harinya di gelar kenduri sukuran tersebut.

Adapun ungkapan sukur tersebut diwujudkan fisual tumpeng robyong, ingkung dan lauk pauk serta buah-buahan yang mendapatkan sambutan atusias masyarakat sekaligus menymbut Ulang tahun Kota Yogyakarta tanggal 7 Oktober 2012 lalu.

(teb,ipung,murt).

 

Bagaimana kualitas berita ini: