17 Sep 2023

Nostalgia Kuliner Jadul di Pasar Lawas Mataram

Bantul (17/09/2023) jogjaprov.go.id - Pasar Lawas Mataram kembali digelar sebagai pengobat rindu, rasa penasaran dan nostalgia akan hal-hal jadul. Untuk itu, sebanyak 52 tenant mulai dari kuliner lawasan, dolanan anak dan pertunjukan seni tradisi hadir di Halaman Masjid Masjid Mataram Kotagede, Jagalan, Banguntapan, Bantul sejak Jumat (15/09/2023) sampai Minggu (17/09/2023).

Ketua Panitia Pasar Lawas Mataram, Sulton Abdul Aziz mengatakan Pasar Lawas Mataram kali ini bertemakan 'Nggugah Sepi Sarana Ngupadi Rejeki'. Artinya guna menggugah masyarakat agar bergeliat, khususnya pelaku UMKM dan seni di Jagalan agar bergerak menghasilkan ide-ide kreatif.

" Dengan tema tersebut, Pasar Lawas Mataram tahun ini diharapkan dapat menggugah dan menggeliatkan UMKM dan pelaku seni di Jagalan. Mereka harus bergerak mencari celah dan menghasilan ide ide kreatif yang nantinya bermanfaat untuk semua," ujarnya.

Abdul Aziz menjelaskan sesuai tema yang diangkat, 'menggugah' berarti membangunkan. Pasar Lawas Mataram juga ingin membawa pengunjung berwisata masa lalu dengan menghadirkan jajanan lawas yang sudah jarang di temui. Contohnya jajanan jadul tersebut antara lain Kipo, Manuk Enom, Legomoro, Meniran, Jenang Suran, Roti Kembang Waru dan masih banyak kudapan lawasan lainnya.

" Tak hanya kuliner tempo dulu yang bisa dijumpai di Pasar Lawas Mataram ini. Ada yang jualan dolanan anak, ada baju adat hingga kerajinan perak yang menjadi ikon andalan Kotagede selama ini. Tak ketinggalan sejumlah pertujukan seni dan budaya juga dihadirkan selama tiga hari acara berlangsung," tuturnya.

Terkait tenant-tenant yang berpartisipasi Abdul Aziz menyebut free alias gratis tak berbayar. Hal ini tak lain guna mewujudkannya pemberdayaan masyarakat sekitar. Selain itu, para pengunjung tidak perlu khawatir akan merogoh kocek terlalu banyak, pasalnya panitia telah membatasi harga kuliner yang dijajakan.

" Harganya camilan dan minuman berkisar di harga Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu, sementara makanan berat seperti aneka nasi, bubur dan bakmi maksimal Rp 10 ribu. Pedagang bisa meraup omzet sekitar Rp400-an juta tahun lalu, kami berharap omzet tahun ini menjadi luar biasa,” ungkapnya.

Sementara itu, Pasar Lawas Mataram juga menjadi wadah untuk mengingatkan kembali atau bernostalgia tentang memori masa kecil. Caranya melalui menyajikan makanan ataupun minuman yang dulu pernah ada yang hampir sangat sulit ditemukan atau langka sesuai prinsip dari oleh dan untuk masyarakat jagalan. Upaya ini sejalan dengan program pemerintah dalam mengembangkan Kalurahan.

Salah satu perintis Pasar Lawas Mataram,k Sabar Riyadi menyatakan Pasar Lawas Mataram lebih spesifik pada kuliner lawas khas Kotagede.
Adapun kuliner jadul itu pernah menjadi santapan sehari-hari warga Kotagede saat era kejayaan produksi perak sekitar 1970-an hingga 1980-an.

" Ajang ini cukup dinanti-nanti baik masyarakat dan pedagang di dalamnya, terbuka peserta yang ikut selalu bertambah. Sebab pasar lawas ini menjadi peluang bagi warga kami untuk mendapatkan pendapatan," imbuhnya. (Fn/Hr/Sd/Im)

Bagaimana kualitas berita ini: